Bekti Dwi Hastuti

Guru Bahasa Indonesia di SMP Negeri 1Grogol, Sukoharjo...

Selengkapnya
Navigasi Web

INIKAH BENTUK SAYANG

Belum lebih dari 3 Km dari rumah saat perjalanan berangkat sekolah, sudah kutemukan pemandangan yang buat dada ini sedikit sesak. Seorang ibu mau mengantar anaknya sekolah. Ia coba hidupkan motor bututnya. Ia coba berkali-kali dengan menstaternya, tapi tak mau hidup juga. Tak lama kemudian, suaminya menghampiri. Ada sebatang rokok menyala di jari kirinya. Sebelum menghidupkan mesin motor, dia isap rokok itu dan segera mengembuskan asapnya. Padahal di dekatnya ada istri , anak seusia TK dan SD. Dia coba lagi berkali-kali hidupkan mesin dan sudah tak terhitung lagi berapa kali dia semprotkan kepulan asap rokoknya. Aku tak sempat menghitung berapa kali pula anak-anak dan istrinya menghisap asapnya. Si ayah tidak tahu ataukah pura-pura tidak tahu, atau malah sengaja menebarkan penyakit ke anak-anak dan istrinya? Apakah memang tidak tahu lebih bahaya dan berisikonya perokok pasif dibanding dirinya? Beginikah bentuk sayang pada keluarganya? Bukankah sayang itu harus direalisasikan dengan selalu menjaga dari semua bentuk penderitaan. Bukankah dengan begitu dia mengajak keluarganya mati pelan-pelan karena ketidakpedulian dan keegoisannya. Wahai para suami, jangan ajak anak istrmu merasakan penderitaan dan sakit yang seharusnya bisa dihindarkan. Matikan rokokmu sebelum rokok mematikan dirimu dan orang-orang yang menyayangimu.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Dahsyat!

12 Jan
Balas

Matur nuwun Pak Eko.

16 Jan

Sip Bu... Teruslah berkarya...

12 Jan
Balas

Matur nuwun Bu Titiek

16 Jan

Aku dulu perokok, tapi semenjak istriku hamil anak pertamaku, aku berhenti merokok.

12 Jan
Balas

Mantaffff jiwa Pak .Koq...jadi saya yang mbalas ya..? Maaf Bunda kebablasan saking senengnya ada yang bisa berhenti merokok karena sayang keluarga.

12 Jan

Sip Pak Wid. Matur nuwun Bunda Raihana

16 Jan

Alhmdllh..suamiku jauuuuhh dr rokok..

12 Jan
Balas

Sip Bu Hag

16 Jan

Bamyak seorang ayahygsprti itu, yg sy jumpai dlm khdpn sehari-hari. Makaya knp anak2 ada yg usia dini sdh merokok? Krn di kasih contoh oleh orangtuanya,bukanoleh ayahnya sj bahkan oleh ibunya sendiri.

12 Jan
Balas

Makasih Bu Siti

16 Jan

Haa...ini lah satu lagi bahaya merokok Bun , Hilangnya kepekaan sosial terhadap orang di sekelilingnya. Tidak perduli dengan orang lain meskipun itu orang yang disayang. Salam Sehat Bunda. Salam Literasi.

12 Jan
Balas

Salam sehat juga, Bun

16 Jan

Subhanalloh...ikut prihatin bu...semoga bapaknya cepat menyadari kesalahannya

12 Jan
Balas

Aamiin. Semoga ya Bu

16 Jan



search

New Post