Sejak dini sebaiknya anak dilatih untuk mengelola emosi dengan baik. Hal ini sangat perlu karena emosi seseorang ditentukan oleh kebiasaan awal/sebelumnya. Orang yang terbiasa mampu mengelola emosinya dengan baik, pasti akan dapat menghadapi dan menyikapi setiap problema kehidupannya dengan cara yang baik pula. Selain itu, anak akan dapat menyelamat dirinya dari situasi apapun dan di manapun berada. Menangis hati ini saat dengar berita siswa bunuh gurunya. Ada apa dengan diri siswa tersebut? Siapa yang berkontribusi paling besar membuat anak bisa sebiadab itu?Berbagai opini muncul dalam berbagai versi pro dan kontra. Apapun argumennya, pembunuhan tetaplah pembunuhan. Pembunuhan sudah terjadi dan menyisakan renungan dalam untuk kita selaku orang tua. Wahai para orang tua (termasuk saya), kita dititipi anugerah dari Tuhan bukan untuk dibentuk menjadi pembunuh dirinya dan orang lain. Mari kita tunjuk diri masing-masing. Apakah kita sudah membiasakan mendidik anak dengan hati dan logika, sehingga anak bisa mengelola emosinya dengan baik? Untuk dapat mendidik dengan benar, orang tua harus terlebih dahulu bisa mengendalikan emosinya dengan baik. Anak tidak butuh sederet instruksi, tapi lebih butuh contoh. Sudahkah kita menjadi model yang baik untuk anak kita? Sudah biasakah kita mempertontonkan penyelesaian masalah dengan hati tanpa dikotori emosi yang tak terkendali? Anak yang punya perilaku mengedepankan emosi adalah cerminan yang biasa ditampakkan orang tuanya sehari-hari. Oleh karena itu, jadilah model yang baik bagi anak kita. Biasakan menunjukkan hal dan cara yang baik dalam keseharian kita. Selamat sore saudaraku, mari kita selamatkan anak kita agar tak kehilangan kehidupannya.