PUISI
PECAHNYA KETUBAN MAGMA
Dalam rahim bumi, ketuban magma berpusar tanpa jeda
meremas ribuan senyawa, mengemas ribuan rencana
liat memanas, melepaskan gas bertekanan maha
mengincar napas-napas, mengusik bisik jiwa
diam-diam, diam dalam rahasia
Di balik keanggunan yang ramah bersalam
detak detik jarum jam terasa merajam
kawah-kawah belerang berbau tajam
mengirimkan isyarat kelam
saat mata terpejam menikmati mimpi malam
Gumpalan awan memilin angan
memicu keriuhan kerajaan hewan
hawa panas membaurkan keliaran
turun gunung dalam kawanan
lereng bukan lagi tempat tinggal yang nyaman
Ada saat bumi terbatuk melenguh
ketuban kini telah penuh
dengan sedikit lelehan peluh
ketuban magma pecah, lahar meluruh
erupsi dengan kekuatan penuh
Malam-malam penuh lolong
kegelapan terasa seperti lorong
memajang petaka dalam ruang-ruang kosong
pengap memenuhi kolong
pecahnya ketuban magma, mengusung ribuan teriakan tolong
(Bekasi, 2018/12/30)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren bunda. Diksinya mengalir dan terasa sampai ke relung jiwa. Salam literasi
Terima kasih bu Noerhayati. Salam literasi.