Kata orang kebanyakan karakter anak tidak jauh dari karakter orang tuanya. Mungkin ada benarnya dan mungkin juga tidak. Karena lingkungan juga menjadi faktor utama terbentuknya karakter. Tapi jika ditanya dengan sifat anak pasti ada sifat orang tua yang menurun kepada anaknya.

Anakku yang satu ini begitu keras jika menginginkan sesuatu. Dari bayi sudah tampak dalam dirinya. Sewaktu bayi masih umur bulanan bila ia menginginkan sesuatu dan keinginannya belum dirasa terpenuhi ia akan menangis sejadi-jadinya sehingga mukanya sampi membiru. Biasanya yang menjaganya jika aku tidak ada akan kewalahan setengah mati. Karena ia takut kalau si bayi sampai membiru.

Tak tahu apa yang dimaunya karena anak bayi biasanya hanya menangis. Kalau haus nangis, pipis nangis dan hanya tangisan sebagai pengantar komunikasi. Dan jika yang diinginkan belum juga terpenuhi ia terus menangis sejadi-jadinya hingga badannya membiru.

Kini anakku duduk di kelas 5 Sekolah Dasar dan sifatnya masih sama dengan sifatnya yang dahulu. Setiap keinginan yang ia mau pasti ingin selalu terpenuhi dan selalu harus didapat. Seperti halnya saat akan mengikuti pertandingan tenis meja. Pakaian yang ia kenakan sudah agak lama. Karena pakaian olah raga yang baru telah ia kenakan kemaren saat pembukaan pertandingan olah raga. Hari ini ia akan bertanding dan sedari pagi wajahnya sudah kusut karena pakaian yang akan dikenakan sudah agak lama. Aku harus menahankan omelannya padahal atas kelakuannya sendiri. Tapi itulah sifatnya dari kecil. Berkali kali aku mengajarkan perlagan-lahan agar sifat kerasnya berlahan-lahan agar berubah. Tapi namanya anak-anak, hari ini dinasehati keesokan harinya diulang kembali.