Perempuan mana yang tidak ingin tampil cantik? Laki-laki mana yang tidak ingin tampil tampan? Terutama untuk perempuan, pabrik kosmetika didirikan, usaha layanan perawatan tubuh dibuka. Dari sekadar salon kecantikan/ketampanan hingga klinik bedah plastik.

Wajah tembem boleh ditiruskan, hidung pesek boleh dimancungkan. Biaya mahal pun diterjang. Tujuannya: bisa tampil lebih menawan. Mungkin lebih tepatnya: lebih percaya diri.

Kalau di dalam hati masih bercokol rasa kurang percaya diri, merasa operasi plastik pun belum sepenuhnya sukses membuat tampil bak primadona layar kaca, masih tersedia mantra yang sangat gampang dihafal: "kecantikan sejati tidak diukur dari tingkat kemancungan hidung dan ketirusan wajah, melainkan seberapa kuat aura memancar dari dalam. Namanya: inner beauty."

Ada lagi satu sebutan yang bagi sebagian orang terasa risi untuk dipercakapkan, tetapi diam-diam diidamkan: "seksi". Orang telanjur mengaitkan sebutan seksi dengan bentuk/lekuk tubuh, dan karenanya sangat dipengaruhi oleh model pakaian. Maka, sering ada olok-olok, "terlalu seksi" bagi mereka yang tampil dengan nyaris tanpa pakaian.

Sebutan "seksi" seksi itu berkerabat dengan: cantik, tampan, menawan, menarik. Untuk tampil lebih seksi, klinik bedah plastik pun jadi jujugan. Ada pula yang berpendapat bahwa cara paling primitif dan paling murah adalah: memelorotkan atau mengurangi ukuran pakaian.

Pada akhirnya, inilah resep untuk tampil seksi yang jarang dibicarakan orang: perbanyak teman, perbanyak membaca dan menulis. Sebab, bagian tubuh paling seksi adalah: o t a k.*