Brian Prasetyawan

Guru SDN Sumur Batu 01 Jakarta. Menempuh pendidikan S1 PGSD di Unika Atma Jaya Jakarta. Baru menjadi guru sejak 2014. Ngeblog juga di www.praszetyawan.com...

Selengkapnya
Navigasi Web

Pembiasan Literasi, Tidak Sekadar Baca Buku

Tantangan Hari Ke-33

#TantanganGurusiana

Gerakan literasi sekolah saat ini sudah menjalar ke berbagai sekolah. Setiap sekolah berlomba-lomba mengadakan kegiatan literasi. Saya juga tidak mau ketinggalan untuk menggerakan literasi di sekolah tempat saya mengajar.

Hal pertama yang terpikirkan oleh saya adalah membuat kegiatan pembiasaan literasi. Di sekolah sudah memiliki kegiatan pembiasaan di setiap harinya. Senin kegiatan pembiasaan upacara bendera, Rabu kegiatan English day, Kamis kegiatan senam bersama, dan Jumat kegiatan kultum. Hanya hari Selasa yang belum memiliki tema khusus untuk kegiatan pembiasaanya. Maka saya berpikir untuk mengadakan pembiasaan literasi di hari Selasa.

Pembiasaan literasi dimulai pukul 06.30. Awalnya pembiasaan literasi yang dilakukan berupa membaca buku bersama. Kemudian mempersilakan beberapa siswa untuk menceritakan isi buku yang dibaca. Pertama, saya persilakan dahulu jika ada siswa yang ingin maju ke depan. Namun jika tidak ada, saya memilihnya secara acak. Metode yang dipakai biasanya dengan lempar bola. Saya lempar bola ke sembarang arah. Siswa yang mendapat bola tersebut, maka harus maju ke depan menceritakan isi buku.

Kegiatan pembiasaan tidak berhenti disitu. Siswa juga diberi kesempatan untuk melakukan penampilan bebas. Penampilan bebas dapat berupa membaca puisi, bercerita pengalaman, berpantun, drama, menyanyi, menari, dan lainnya. Saya cukup salut melihat beberapa siswa yang semangat angkat tangan, meminta dipilih maju ke depan. Biasanya siswa kelas 1-2 yang lebih semangat untuk maju tampil. Terkadang ada cukup banyak siswa yang antusias ingin tampil di depan. Hal itu membuat durasi kegiatan selama 30 menit sering tidak mencukupi sehingga sering melebihi durasi 5-15 menit.

Memang jika durasinya lebih dari 30 menit akan memakan jam pelajaran. Namun bagi saya itu tidak masalah. Menurut saya lebih bermanfaat memberikan waktu lebih jika masih ada siswa yang ingin tampil di depan. Dari sesi penampilan bebas tersebut saya melihat siswa-siswa yang ternyata memiliki potensi. Ada yang mampu menyampaikan cerita lucu, ada yang mampu berpantun, bahkan siswa kelas 1 ada yang mampu membaca puisi dengan intonasi dan penghayatan yang sesuai,. Mereka berhasil menyajikan penampilan yang menghibur.

Salah satu keresahan saya adalah banyak siswa yang kurang Percaya Diri tampil/bicara di depan. Maka, sesi penampilan bebas dapat menjadi wadah pembelajaran keterampilan yang meningkatkan kepercayaan diri agar siswa terbiasa untuk tampil di depan banyak orang. Jadi tidak masalah jika harus memakan jam pelajaran beberapa menit.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post