Brian Prasetyawan

Guru SDN Sumur Batu 01 Jakarta. Menempuh pendidikan S1 PGSD di Unika Atma Jaya Jakarta. Baru menjadi guru sejak 2014. Ngeblog juga di www.praszetyawan.com...

Selengkapnya
Navigasi Web
Persiapan Kilat Menuju FL2N
sumber gambar: www.infolombasiswa.com

Persiapan Kilat Menuju FL2N

Tantangan Hari Ke-29

#TantanganGurusiana

Bulan Februari - April memang masa dimana berbagai ajang lomba tahunan diadakan. Ada OSN, FL2N, O2SN, dan FLS2N. Pertama, OSN tingkat kecamatan sudah dilaksanakan. Kini sekolah saya sedang menyiapkan siswa untuk ajang FLS2N. Namun, tiba-tiba kemarin sore (20/2) muncul kabar bahwa akan ada FL2N tingkat kecamatan pada Senin 24 Februari 2020. Berarti hanya ada waktu satu hari yaitu hari ini untuk mencari sekaligus melatih siswa yang akan ikut lomba karena hari Sabtu sekolah kami libur. Diperkirakan cabang yang diikuti hanya lomba mendongeng. Untuk cabang lain belum diketahui siswa yang memiliki potensi.

Di kelas, saya iseng menawarkan keikutsertaan lomba FL2N kepada siswa saya. Berdasarkan pengalaman yang sudah-sudah , saya tidak yakin ada siswa yang mau mengajukan diri. Benar saja, tanggapan pertama yang saya terima, mereka semua tidak ada yang mau. Seperti biasa, mereka saling menunjuk temannya. Namun setelah saya ulang-ulang penawaran itu, mulai ada satu-dua siswa yang dengan malu-malu mau ikut. Memang sebuah tantangan tersendiri untuk mengajak siswa ikut lomba. Akhirnya didapat siswa yang ikut lomba pantun, cerpen, dan membaca puisi.

Siswa yang ikut pantun memang saya lihat memiliki ketertarikan pada pantun. Namun untuk bersaing di ajang lomba, saya masih belum tahu. Siswa yang ikut cerpen memang memiliki kemampuan akademik yang bagus. Namun untuk membuat cerpen, saya juga belum tahu bagaimana kemampuan membuat alur cerita, penulisan, dan daya berimajinasinya. Maka, untuk siswa peserta pantun dan cerpen, saya minta selama akhir pekan ini mereka membuatnya sendiri di rumah dan hasilnya dikirim ke saya. Saya akan melihat sudah sampai mana kemampuannya.

Untuk peserta membaca puisi ada dua kandidat. Saya awalnya belum tahu apakah mereka memiliki potensi membaca puisi. Maka setelah pulang sekolah, saya minta mereka latihan sebentar agar saya bisa melihat kemampuannya. Ternyata keduanya memiliki potensi yang sama bagusnya. Saya bingung karena harus memilih satu. Sangat berat untuk tidak mengikutsertakan salah satu dari mereka. Saya juga menyayangkan potensi keduanya baru diketahui saat kelas 5. Ini akan menjadi keikutsertaan yang pertama dan terakhir karena saat kelas 6 mereka diarahkan untuk fokus persiapan USBN.

Setelah melalui pencarian dan pelatihan kilat, akhirnya sekolah kami mengirimkan empat dari lima cabang yang dilombakan. Hanya lomba cipta syair yang tidak diikutkan.

Semoga kemampuan siswa yang ikut lomba dapat menandingi siswa sekolah lain. Kalah atau menang tidak menjadi masalah.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post