Tantangan Hari Ke-27

#TantanganGurusiana

Tantangan gurusiana membuat saya semakin akrab dengan keberadaan guru penulis di Indonesia. Para gurusianer setiap hari aktif menulis setiap hari. Itu menunjukkan eksistensi guru penulis. Buku-buku karya guru yang terbit juga saya amati dari media sosial. Jumlah guru penulis yang makin banyak membuat komunitas guru penulis juga bermunculan di berbagai daerah. Ada komunitas guru penulis tingkat provinsi bahkan ada yang lingkup kecamatan. Melihat hal itu, saya merasa tren guru penulis sepertinya sedang naik daun akhir-akhir ini.

Namun apakah guru penulis juga menjadi tren di lingkungan tempat saya mengajar ? Saya tidak merasakannya.

Saya mengajar di SD negeri di Jakarta. Mulai dari tingkat sekolah sampai tingkat provinsi, saya tidak menemukan komunitas guru penulis di Jakarta. Memang pelatihan sagusabu sudah beberapa kali mengunjungi Jakarta. Namun apakah berlanjut dengan dibentuknya komunitas guru penulis Jakarta ?

Memang saya belum ikut kelas sagusabu sehingga belum tahu keberadaan para guru penulis Jakarta. Mungkin mereka yang pernah ikut sagusabu, sudah saling berkomunikasi lewat grup WA ya.

Jadi memang cukup berbanding terbalik kondisi yang saya rasakan. Di dunia maya banyak teman guru penulis. Di dunia nyata masih langka menemukan guru penulis. Maka hal ini saya sebut seperti Fatamorgana. Sepertinya ada tapi nyatanya belum ada. Saya sebut belum ada karena saya sendiri belum merasakan adanya keberadaan komunitas guru penulis di sekitar saya.