Aku berjalan dari desa kedesa, dari kota satu ke kota lain untuk mengedukasi masyarakat mengetuk kepedulian tentang anak berkebutuhan khusus yang semakin hari semakin banyak namun kurangnya penanganan, masih aku temukan orangtua yang membiarkan mereka tidak sekolah hanya dirumah saja padahal mereka punya hak akan masa depan, bahkan ada yang dipasung, masih kurangnya lembaga pendidikan yang membuka layanan inklusi padahal sudah ada Permendiknas No.70 tahun 2009, kurangnya respon dari Pemerintah untuk membuka sekolah negeri inklusi, mungkin ada SLB itu saja minim, memprihatinkan memang akhirnya kuberanikan diri di tahun 2009 ku buka sekolah inklusi yang semula jenjang TK, namun sekarang sudah ada SD dan SMP, dengan biaya pendidikan terjangkau untuk masyarakat menengah dan kurang mampu dan agar menjadi inspirasi lembaga pendidikan lain, perjalanan edukasiku kuangkat dan aku presentasikan didepan lima juri diajang pemilihan perempuan inspiratif di HUT Kab.Bekasi dan akhirnya dapat kupersembahkan karyaku untuk masyarakat dan negeriku tercinta, bahwa perempuan bisa perjuang melalui apa saja