Pagi menjelang, mentari menyembul malu dari balik kelambu awan. Angin semilir berhembus, bawa kabar akan adanya kebaikan hari ini. Siang beranjak datang, sang surya mulai hangatkan bumi, tebarkan energi panas motivasi untuk insan jalani aktivitasnya.

Kehangatan yang sama pada hatiku, malah terkesan panas oleh bara asa yang akan diperoleh pada rapat koordinasi dan evaluasi pelayanan perpustakaan keliling, oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Batang (Dinas Perpuska). Ini tak hanya terkait evaluasi perpustakaan keliling, juga bagaimana kegiatan literasi guru dan siswa yang tergabung Sagusabu dan Sasisabu tak hanya berhenti pada karya. Tetapi di mana nantinya semua karya ini akan bermuara.

Ruangan rakor tampak penuh dengan jajaran Kepala Sekolah yang menjadi mitra Dinas Perpuska, meski ada beberapa kursi depan yang kosong. Pembawa acara tak lelah ingatkan tamu undangan penuhi kursi terdepan, tetapi sampai acara dimulai tak nampak ada yang mau beringsut maju, sebuah contoh yang harusnya tak patut terjadi di tengah gencarnya gerakan keteladanan “Ing ngarsa sung tuladha”.

Acara berjalan hangat dan kekeluargaan, Bapak Rahmat Nur Fadhilah selaku Kepala dinas Perpuska sampaikan sambutan, mengapresiasi kerjasama yang terjalin dengan sekolah mitra. Kegiatan ini bagian dari evaluasi akhir tahun, guna perbaikan pelayanan perputakaan keliling pada tahun 2019 kelak. Beliau tipikal pemimpin yang mengayomi, untuk yang ke dua kalinya Kepala Sekolah mitra diundang oleh Dinas Perpuska selama beliau memimpin.

Pada saat ada sesi dialog dengan sekolah mitra, terungkaplah banyak fakta dan tersisip pula kebijakan untuk perbaikan pelayanan dan peningkatan literasi di Kabupaten Batang. Pertama, terkait koleksi buku dinas Perpuska yang tak bertambah, terkesan kuno tidak menyesuaikan perkembangan zaman, akan disikapi dengan pengajuan anggaran dalam rencana pengadaan koleksi buku tahun 2019. Diutamakan buku-buku karakter untuk siswa usia rendah, buku novel sastra yang sesuai usia siswa sekolah, dan buku menarik lainnya agar menumbuhkan minat baca pada siswa.

Kedua, ketiadaan katalog pada layanan perpustakaan keliling, disikapi dengan akan diadakannya katalog untuk memudahkan para siswa dalam mencari buku yang akan dipinjamnya. Ketiga, adanya literasi digital dengan peluncuran e perpus batang yang dapat diakses melalui playstore android. Keempat, peningkatan kerapihan dan kecekatan para petugas dalam memberikan pelayanan dan penataan buku, serta penjadwalan ulang terkait film edukasi yang akan ditayangkan berkala.

Kelima, Bapak Kepala Dinas Perpuska sangat antusias akan menyiapkan satu rak khusus, guna menampung buku karya guru dan siswa di dalam pelayanan perpustakaan keliling. Sebagai bentuk apresiasi hasil karya putra daerah, agar buku-buku tersebut dapat dibaca oleh seluruh siswa seantero Kabupaten Batang, juga sebagai bagian dari penyebaran virus menulis buku di seluruh lembaga pendidikan.

Literasi pada sebuah daerah tak akan bisa berjalan sendiri, dibutuhkan banyak sinergi dengan pihak-pihak terkait dan pemegang kebijakan agar bisa menjadi tolok ukur kemajuan pendidikan suatu daerah. Terimakasih Bapak Kepala Dinas Perpuska Kabupaten Batang beserta jajarannya, dari sinilah geliat literasi Batang akan bermula.

Selamat datang di dunia literasi, dunia baca tulis kunci gerbang peradaban zaman, dunia buku tempat ilmu bertumpu.