BUDHI SLAMET SAEPUDIN

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

SEPENGGAL KISAH

Bertepatan dengan peringatan hari pendidikan nasional pada tanggal 2 Mei 2018 ini, kembali ingatanku melayang ke masa lalu, saat diri ini masih kecil dan begitu sering merajuk, hidup dalam lingkungan keluarga kecil yang hangat dan masih belum terbebani fikiran ini dan itu. Kehidupan kami adalah wajah kehidupan keluarga tenaga pendidik masa itu yang penuh keterbatasan dan kekurangan, kedua orang tuaku yang guru belum mengenal yang namanya sertifikasi, tunjangan jabatan apalagi dana BOS. Mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang seringkali bekerja melebihi panggilan tugas demi mencerdaskan generasi bangsa ini. Kami anak-anaknya menjadi saksi hidup kegigihan kedua orang tua kami saat itu. Kekurangan dan keterbatasan adalah ujian keseharian bagi kami. Kami pernah tinggal di sebuah rumah dinas SD yang sempit di kawasan Cikalongwetan, kamar mandi yang bersatu dengan WC murid, mengkonsumsi beras bulog yang dibungkus karung goni dan kadang bau nya kurang enak serta dipenuhi kutu adalah makanan pokok kami sehari-hari.

Terkadang kami juga harus berbagi sebutir telur dengan kakak dan adiku atau hanya ditemani kerupuk dan kecap sachset di saat kami makan. Memancing belut dan main layangan adalah permainan kami untuk mengisi waktu kecil kami. Mungkin hal ini berbeda sekali dengan kondisi kebanyakan anak guru Jaman Now yang bisa kapan saja makan fastfood dari restoran terkenal dengan delivey order, serta asyik bermain gadget serta playstation untuk mengusir rasa jemu. Kondisi kami saat itu begitu memprihatinkan, entah berapa kali dalam seminggu kami harus bergantian datang ke warung untuk sekedar meminjam sembako demi kelangsungan hidup keluarga kami, itupun harus menunggu pembeli lain berlalu karena kami didera malu.

Tetapi keterbatasan ternyata bukanlah penghalang bagi kedua orang tuaku untuk terus berkarya, setiap pagi ayah berangkat kerja dengan semangat memakai Glebeg (kendaraan tradisional sejenis delman dengan tenaga hewan kuda) menuju sekolah, beliau mendidik tanpa lelah setiap jiwa murid-muridnya oleh ilmu yang berguna untuk masa depan mereka. Ibuku yang saat itu masih menjadi guru honorer juga tak kalah tegarnya, berangkat kerja pagi sekali untuk membantu membereskan ruangan ibu kepala sekolah, berharap mendapat uang jajan untuk aku dan kedua saudaraku. Seringkali aku melihat ibuku menangis sendiri di dalam kamar saat menghitung sisa uang gaji ayah yang tidak seberapa bekas potongan disana sini untuk biaya hidup kami, ibu akan segera menyeka air matanya saat aku dan adiku menghampirinya dan berusaha tersenyum kepada kami. Aku tahu, ibu menyembunyikan kesedihan di hadapan kami anak-anaknya. Di tengah keterbatasan hidup, ayah dan ibu selalu mengajarkan kepada kami anak-anaknya untuk tetap optimis, memberikan semangat dan harapan agar kami menjadi orang-orang yang berguna kelak.

Kini setelah sekian lama kisah itu berlalu, bayangan-bayangan kebersamaan kami saat masih kanak-kanak kembali muncul. Ada kerinduan yang teramat sangat dan sulit tertahankan kepada kedua orang tuaku yang kini keduanya telah tiada. Kehidupan kami dulu adalah sepenggal kisah wajah kehidupan dunia kependidikan di Indonesia, kehidupan tenaga pendidik yang merupakan unsur tak terpisahkan dari dunia Pendidikan di negeri ini. Selamat memperingati hari Pendidikan Nasional, semoga kehidupan tenaga pendidik Indonesia akan semakin baik lagi kedepannya. Menjadi mimpi kita semua saat dunia pendidikan di negeri ini menjadi rujukan dan panutan bagi dunia pendidikan dari negara lain, dapat melahirkan generasi yang unggul baik secara kualitas maupun kuantitas dan menjadi kebanggaan bagi kita semua, aamiin.

Ngamprah, 2 Mei 2018

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post