"Ketika saya larang membawa hape, dia malah membunyikan musik dengan nyaring Pak. Siapa yang tidak marah?" teman guru bercerita dengan geregetan.

Saya minta data nama siswa, kelas serta kenakalnnya. Di sebelahnya teman BK menambahkan data kenakalan anak itu.

"Orang tua dipanggil tidak datang Pak. Dia anaknya orang kaya, bahkan orang tuanya punya nama besar di kabupaten." teman BK menambahkan.

"Tolong dicatat bentuk kenakalannya. Apa yang diomongkan kepada guru di kelas, sikap dia ketika ditegur. Agar saya punya data lengkap untuk memanggilnya," saya berusaha menenangkan teman saya yang nampak marah.

"Pernah saya biarkan saja Pak. Saya anggap anak itu tidak berada di kelas. namun jika membunyikan musik di hapenya dengan suara nyaring, siapa yang tidak marah?"

Petuga Bk menambahkan, sebenarnya sudah ada larangan membawa hape, namun anak ini kelihatanya sengaja membuat masalah.

"Bu, saya sering menyarankan. Silakan marah pada anak-anak, tetapi jangan dimasukkan ke hati. Usia kita lima puluh ke atas, marah akan membuat gangguan pada kesehatan kita," saran saya pada teman-teman ketika menghadapi anak bermasalah.

Dia tersenyum mengiyakan. "Yuk kita jaga kesehatan kita, dengan cara berusaha menahan emosi agar tidak marah!, tetapi kasus anak tetap kita tindaklanjuti!"