budi harsono

budi harsono, guru smpn 2 ngunut tulungagung penulis pemula, pecinta lingkungan, pecinta sejarah saat ini berjuang untuk menghidupkan gerakan literasi sekolah...

Selengkapnya
Navigasi Web

SELAMAT MURIDKU 'NGELEM"

SELAMAT

MURIDMU ADA YANG NGELEM

“Selamat, suskes. Terimakasih!” saya jabat tangan teman petugas BK. Baru saja memberikan informasi bahwa ada siswa yang ketahuan “ngelem”

“Kok selamat? Bukankan itu anak-anak kita nakal? Melakukan pelanggran?” saya tersenyum mendapat respon itu.

“Bapak tidak malu. Murid-murid kita kenakalannya seperti itu?” nada bicaranya serius. Alis matanya mengernyit. Ada tanda kecewa di raut wajahnya.

“Bagaimana cara mengetahui kalau anak itu ngelem?” saya balik tanya. “Tahu dari mana? Lihat sendiri ataukah kata orang lain?”

Beberapa bapak ibu guru mengeluh. Ada beberapa siswa yang sulit dinasehati. Pelanggaran di kelas juga banyak. Sering terlambat. Bahkan hampir setiap jam setelah istirahat juga terlambat masuk. Alasannya dari kantin. Dinasehati kadang menjawab seenaknya sendiri. Tugas sering tidak mengerjakan. Kadang tidur di kelas.

Petuga BK penasaran. Dilacaklah anak-anak tersebut pada jam setelah istirahat. Ternyata mereka berada di belakang toilet yang lokasinya agak jauh dari ruang guru. Mereka membawa kantong plastik. Mulut dan hidungnya ditutupi plastik . Bergantian melakukan hal itu. Ternyata menghisap lem perekat yang berbau tajam.

“Anak-anak kita ngelem, Pak, bapak ibu guru banyak yang tidak mengetahui bahwa anak-anak ngelem, menghirup bau lem. Anak-anak hanya membawa tas kresek. Di dalmnya ternayat ada lem, yang dibukak, dihirup bergantian,”

“Nah, berarti berhasil. Berhasil melacak, berhasil menguak perilaku yang terjadi pada ana-anak. Semat. Sukses. Bisa melacak kenakalan merupakan keberhasilan. Sukses kerja BK. Tidak banyak guru atau petugas Bk yang mengetahui hal ini. Bukankah ini prestasi kinerja BK yang bagus?”

Wajah teman BK berubah. Ada sungging senyum di bibirnya. Karena saya member ucapan selamat atas kinerjanya. “Kalau ada anak-anak sering menutup hidungnya dengan tangan, kita wajib curiga, jangan-jangan di tangannya ada lem yang dihirup baunya!”

“Ngelem” istilah anak-anak yang menghirup bau lem. Hisapan itu mengakibatkan mabuk, melayang dan berfantasi. Tak ubahnya kecanduan narkoba dan obat anti mabuk, ngelem harus disembuhkan. Jika kecanduan, penyembuhan perlu waktu, perlu proses, bahkan perlu orang lain untuk membantu mengurangi kecanduannya.

“Jika tidak segera ketahuan, tentu mereka akan menikmati pengaruh jelek tersebut. Makanya harus segera kita selamatkan. Kasihan mereka. Sekali lagi terimakasih..” saya berbicara serius.

Kami langsung menghubungi BNN untruk merehabilitasi anak-anak ini. Orang tua harus mendampingi. Selamatkan generasi penerus bangsa ini.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Baru tahu istilah "ngelem" Pak...Informatif ....Semoga anak2 terhindar dari narkoba..Barakallah Pak..

21 Feb
Balas

amin

24 Feb



search

New Post