Budi Suci Nurani

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Air mata yang terus mengalir

1 Syawal 1441,hari ini kurasakan betapa berbeda semenjak lahir hingga saat ini,banyak yang pengalaman yang berubah dratis hingga membuat ku lemas tidak berdaya.Hal ini kum dari awal puasa tepatnya tanggal 24 April 2020 dimulainya puasa bulan Ramadan ini .Aku menyambut semangat dan suka cita bisa diberikan kesempatan untuk bertemu dengan bulan Ramadan tahun ini,namun ada sedihnya suasana karena adanya wabah corvid-19 ini yang mengharuskan banyak sekali perubahan yg harus segera adaptasi.

Memulai Ramadan dengan sulitnya mencari tukang sayur di tempat tinggalku,yang dimana harus mencari menu sehat ,namun yg aku dapatkan memutar otak untuk menu buka puasa atau sahur yang tersedia, setiap hari aku buat menu telur dicampur kool dan itupun harus belanja menunggu seminggu sekali kudapat. Akhirnya hari demi hari kulalui dengan pasrah dan selalu berdoa berikan kekuatan sehat .

Kesehatan aku juga rasakan betapa lemahnya badan , semenjak puasa tahun ini . Setiap pagi enak badan ,namun setelah dhuhur ,lemas..padahal tahun sebelumnya tidak aku rasakan berat seperti saat ini,aku aku mungkin faktor usia ,dan penyakit bawaanku yaitu DB tipe 2 ,namun semuanya bisa ku lewat , dengan selalu berdoa setiap sholat 5 waktu ..mohon kekuatan dan Alhamdulillah Allah SWT selalu menjabahi doaku ,yang akhirnya bisa melewati puasa Ramadan ini walaupun tertatih tatih aku lewati .

Sore hari menjelang hari terakhir puasa ,aku menyadari betapa berat kondisi saat ini,sambil memasak untuk persiapan hari lebaran.Alhamdulilah lebaran ini bisa membuat senang dan bahagia karena ketiga anakku meminta masakan yang aku penuhi dan bahan sayuran kudapat dengan mudah , karena ada beberapa akses sudah mulai diperlonggar tidak seperti awal puasa.

Tepat usai sholat ashar di masjid dekat rumah mulai kumandangkan gema takbir yang terus terdengar membuat hati kembali tercabik cabik ingat kedua orang tuaku yang telah tiada ,yang biasanya setiap mendengar takbir aku selalu bersamanya ,namun beda 2 tahun terakhir ini ,ku hanya dapat di pusarannya,sambil berkumpul dengan saudara di kampung.Namun hal ini saat ini tidaklah mungkin terjadi ,dan air mata ini terus menetes tak tertahankan.

Hari tepat 1 Syawal 1441 H, aku begitu sedih tidak bisa menahan air mata ini terus mengalir,dari kemarin, kemanakah aku harus mengeringkan air mata ini supaya tidak habis ,aku tahu ini tentunya tidak sendirian , masih banyak orang diluar sana yang mirip kisahku bahkan sama dengan apa yg aku alami.Adzan dhuhur mulai ku dengar , bergegaslah mengambil air wudhu ,kutumpahkan kembali air mata ini,mohon kekuatan diriku yang terlalu rapuh dengan ujian ini , semoga wabah corvid-19 ini segera berlalu .🙏🙏♥️🌷

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

mantab

24 May
Balas

Mantap bu, Saya mengucapkan selamat Idul Fitri, Mohon maaf lahir dan bathin

24 May
Balas

Tetap semangat Bu...Semoga Allah melimpahkan kesembuhan.Seirng dengan hari nan suci nan fitr ini. SElamat berlebaran. Bahagia selalu bersama keluarga.Salam

24 May
Balas



search

New Post