"Ma...." aku antar ke bank ya, bisik anak bontotku sambil tersenyum malu malu. Mmg ada apa dik? Sahutku. Semenjak memasuki masa remaja bontotku sudah mulai berkurang manjanya.Ya sudah ayo kita jalan setelah rumah rapi ya, kataku.

Setelah rapi rumah, akhirnya berboncengan menuju salah satu bank yang deket dengan tempat tinggalku, ternyata di bank pertama kami ditolak, karena usia Bontotku sudah 17 tahun, namun e ktp blm jadi masih berbentuk resi dan aku juga lupa bawa kk yang aslinya. Akhirnya aku datangi bank kedua yang berhasil mendapatkan buku tabungan dan ATM atas nama Dzikri.

Sepulang dari Bank ..motorku minta diisi bensin dan masuklah salah pusat pengisian bahan bakar bensin.Tiba tiba mataku tertuju pada seseorang penjual Cilok di pintu keluar POM Bensin itu, seseorang bapak separuh baya yg sedang tidur di trotoar dengan didampingi gerobak ciloknya,hatiku trenyuh melihat pemandangan ini.Betapa tidak di jam 09.15 wib ,dia sudah tidur dengan pulas ya.Dalam benakku pastinya sangat lelah,membuat cilok yg akan dijual utk memenuhi kebutuhan rumah tangganya dengan mengorbankan kelelahan yang sangat tanpa menghiraukan keadaan sekitarnya,( lihat foto ), Semoga dengan keikhlasan bapak ini yg berjuang untuk keluarga mendapatkan rejekinya yang halal.Diberikan kesehatan yang baik ,Bravo Pahlawan Keluarga... ketulusan yang luar biasa...