Memberi Semangat pada Siswa pada Tahun Ajaran Baru

Tepat pukul 07.00 layaknya guru di depan kelas, siap akan memberi pelajaran pada siswa secara daring. Namun, sebelumnya saya akan presensi terlebih dulu. Presensi lho ya bukan absensi. Bisa lihat di Kamus.

“Ko berdandan rapi Bu, mau ke mana?” tanya suami yang sedang minum teh hangat. Ini yang keliru kala kita berdandan rapi, berbedak dan berlipstik kalau keluar rumah. Saatnya di rumah malah gak rapi, berdaster dan tak berbedak. Jadi gini jadinya kalau emak-emak berdandan ditanya mau ke mana.

“Ealah, gak ke mana-mana kok. Nih mau foto presensi dan juga akan google meet dengan anak-anak,” jawabku sambil berjalan menuju ruang kerjaku.

“Sip,” jempol manis ditunjukkan padaku.

 Usai foto sendiri, saya segera mengisi link presensi. Hanya beberapa menit selesai. Selanjutnya saya mempersiapkan untuk Daring dengan siswa. Mulai memberi pengumuman pada siswa untuk mengikuti google meet. Menyapa grup kelas 9A yang wali kelasnya saya. Tentu saja memberi semangat agar mereka lebih baik dari tahun lalu.

Ada yang beranggapan  daring gak ada pekerjaan. Namun, ketahuilah banyak tugas guru. Ya, disyukuri saja. Jangan dianggap enteng. Tahunya di rumah enak-enak ada yang memberi gaji. Kita di rumah tetap kerja dan kerja. Intinya berbagi ilmu untuk meraih ridho Allah agar berkah.

Pas pukul 09.00 saya membuka google meet. Woh banyak sekali yang mau bergabung. Kurang lebih lima menit sudah mencapai dua puluhan yang gabung. Hati berbunga-bunga deh. Saya pun menginfokan di grup agar segera bergabung yang belum. Tepat pukul 09.10 saya mulai kelas daring. Tampak mereka memakai seragam, sesuai anjuran sekolah dan untuk mengaktifkan video agar wajah terlihat.

“Asalamuallaikum anak-anak. Selamat pagi. Syukur Alhamdulillah kita diberi kesehatan. Tetap semangat ya untuk mengikuti PJJ. Apa pun disyukuri. Kita ikuti saja PJJ dengan lebih tertib. “

Berbagai hal saya sampaikan. Nasihat-nasihat baik saya berikan agar sikap malas, tak tertib tidak dilakukan lagi. Tak lupa menyebut nama-nama mereka. Dengan ramah dan perhatian menyemangati mereka. Mereka pun tampak senang. Ya, inilah cara guru pada awal tahun ajaran ini agar mereka tak lagi malas mengerjakan tugas. Seperti tahun sebelumnya masih banyak siswa yang menyelesaikan tugas jelang tes.

Sesaat mereka diam. Lalu hilang wajahnya. Segera saya sapa. Mereka pun muncul lagi. Lucu juga melihat anak-anak yang masih butuh perhatian.  

“Raihan ayoo mana wajahmu?”

“Iya Bu.”

Satu persatu wajah anak-anak kelas 9C muncul. Karena belum begitu kenal akhirnya saya sapa satu persatu dengan menyebut nama yang ada.

KKM, KD, penilaian dan teknik pengumpulan tugas saya sampaikan. Mereka diam mendengarkan. Setelah itu saya buka untuk tanya jawab. Namun, mereka diam. Satu pertemuan selesai. Sesi foto bersama tak kami lupakan untuk data PJJ. Alhamadulillah PJJ lancar. Semoga PJJ dengan google meet yang akan datang bisa membawa perubahan pada siswa.

Ambarawa, 13 juli 2021