Siti Khotimah

Wanita yang akrab dipanggil Khotim ini bekerja sebagai guru di SD Negeri 06 Peniti Perjalanannya menjadi guru dimulai dengan mengabdi sebagai gu

Selengkapnya
Navigasi Web
Guru, Pembelajar Sekaligus Pemelajar

Guru, Pembelajar Sekaligus Pemelajar

Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat. Berbagai media modern hadir di tengah kehidupan kita, mulai dari perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software). Semua menawarkan berbagai kemudahan dalam kehidupan umat manusia.

Dunia seolah tanpa batas karena sumber informasi maupun pengetahuan sangat mudah diakses. Kita dapat memperoleh informasi yang diperlukan hanya dengan duduk santai, menggerakkan beberapa jari di keyboard komputer ataupun layar gawai.

Siapa yang kurang update (kudet), maka ia akan tertinggal. Oleh sebab itu, seorang guru Jangan sampai ketinggalan zaman. Apalagi dalam masyarakat kita sudah terpatri pandangan bahwa guru itu di-gugu dan di-tiru. Di-gugu berarti apapun yang disampaikan guru, maka hal itu akan diindahkan. Di-tiru berarti tindak tanduk seorang guru akan dicontoh. Untuk itulah, maka seorang guru harus berusaha optimal menjadi pribadi yang ideal.

Guru haruslah merupakan pembelajar sekaligus pemelajar. Pembelajar merupakan orang yang membelajarkan atau disebut juga pengajar. Sementara pemelajar adalah orang yang mempelajari. Bisa juga disebut sebagai siswa atau murid.

Dalam hal sebagai pembelajar, guru harus memiliki kompetensi. Sesuai undang-undang nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, guru harus memiliki empat standar kompetensi. Keempat standar kompetensi tersebut adalah kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Dengan memiliki empat standar kompetensi tersebut, guru akan dapat memberikan pelayanan terbaik kepada anak didiknya.

Seorang guru harus berusaha keras untuk terus meningkatkan kompetensinya. Ia harus memiliki prinsip pemelajar sepanjang hayat. Selama hayat masih dikandung badan, maka ia akan senantiasa belajar. Seperti halnya pepatah mengatakan "Belajar dari buaian sampai liang lahat". Selama kita hidup maka selama itu pula kita belajar.

Lantas apa yang perlu dilakukan guru sebagai pemelajar sepanjang hayat? Banyak hal yang dapat dilakukan oleh guru.

Pertama, guru tidak boleh berpuas diri dalam menuntut ilmu. Teruslah merasa kurang dan kurang. Maka guru akan belajar dengan penuh semangat di manapun, kapan pun, dan bagaimana pun. Tapi perlu dipertimbangkan juga, potensi yang dimiliki. Jangan sampai menjadi kemaruk.

Kedua, jangan sekali-kali merasa sudah paling mumpuni. Ingat di atas langit masih ada langit. Maka rendah hati lah. Dengan rendah hati, maka kita akan dengan mudah menyerap ilmu darimana pun sumbernya.

Ketiga, merasalah perlu akan apa yang sedang ataupun akan kita pelajari. Seperti halnya saat kita lapar, maka kita perlu makan. Anggaplah ilmu itu seperti makanan lezat saat perut kita lapar. Maka, kita akan menikmati makanan tersebut dengan lahap. Bayangkan saat kita kehausan. Melihat kubangan air saja terasa menggiurkan. Begitulah kiranya. Saat kita belajar anggaplah itu semua kebutuhan kita.

Keempat, jadilah guru yang dermawan akan ilmu yang dimiliki. Jangan pelit. Jika perlu obrallah ilmu yang kita dapat. Dengan begitu, maka ilmu kita bisa bermanfaat bagi semua orang. Hal ini juga sejalan dengan ajaran agama yang memerintahkan kita untuk berbagi ilmu sekecil apapun itu.

Kelima, yakinlah bahwa belajar itu adalah ibadah. Kita akan mendapat pahala (ganjaran Tuhan atas perbuatan baik manusia) saat kita ibadah. Dengan begitu, kita akan lebih fokus dan khusyuk saat belajar.

Itulah beberapa hal yang dapat kita praktikkan untuk menjadi guru, pemelajar sepanjang hayat. Dengan demikian, Inshaallah guru akan mampu melahirkan generasi emas. Generasi gemilang yang nantinya akan mampu menyejahterakan kehidupan bangsa.

Sekadau, 5 Juli 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Thank you informasinya

05 Jul
Balas

Sama-sama, Bun.

05 Jul

Mantap sukses selalu

05 Jul
Balas

Amiin. Matur nuwun.

05 Jul

Keren Bu...semoga berhasil

05 Jul
Balas

Amiin. Terima kasih.

05 Jul

Kereen bun, sangat mencerahkan sekali, terima kasih sudah berbagi.

08 Jul
Balas

Mantap,,semoga masuk untuk bulan juli dan jadi buku deh..oh iya, karena ada istilah bahasa daerah, .dibawahnya diberi terjemahan ya bu..karena nanti dibaca orang seluruh Indonesia..seperti kemaruk, (serakah), gitu

06 Jul
Balas

Iya, Bapak.Terima kasih.Naskah sudah dikirim. Yang di sini nanti saya edit. Nunggu fokus. Sekarang jadi inem dulu. Hehe

06 Jul

Woow, bagus artikelnya Bun. Informatif

05 Jul
Balas

Matur nuwun, Bunda.

05 Jul



search

New Post