Siti Khotimah

Wanita yang akrab dipanggil Khotim ini bekerja sebagai guru di SD Negeri 06 Peniti. Perjalanannya menjadi guru dimulai dengan mengabdi sebagai gu...

Selengkapnya
Navigasi Web

Membuat KK dan KTP Sebab Pindah Domisili

Lanjutan.

Sampai di Kantor Polsek, kuparkir motor. Di sana ada beberapa polisi yang tengah sibuk menyiapkan baliho berisi imbauan untuk penegakan protokol kesehatan. Aku segera menyampaikan maksud kedatanganku kepala salah satu petugas. Petugas tersebut langsung merespon dengan cepat. Dimintanya dokumen kk. Aku ditanyai kapan ktp-ku hilang. Aku pun menceritakan kronologi kejadiannya. Dengan sigap ia membuatkan surat keterangan yang kuperlukan. Tak lama surat yang tersebut telah jadi. Aku mengucapkan terima kasih dan segera menuju tempat parkir.

Aku mengendarai motorku menuju kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil). Dengan kecepatan sedang kisaran 60 kilometer per jam, motorku melaju. Tak lama aku pun sampai di Kantor Disdukcapil.

Sebelum memasuki kantor, aku sterilkan tanganku terlebih dulu menggunakan peyeteril tangan yang ada dalam tasku. Karena tempat cuci tangan sedang digunakan orang lain. Aku masuk. Kucoba mengamati loket-loket yang berderet. Mungkin ada sepuluh-an loket. Kucoba membaca tulisan di yang ditempel di setiap loket. Namun, aku belum menemukan loket penyerahan berkas penggantian kk. Aku pun bertanya pada petugas di sana. Ia menunjukkan ke mana aku harus menuju.

Setelah sampai di depan loket yang dimaksud, aku mengambil berkas persyaratan dan keberikan pada petugas. Tampaknya petugas itu sedang sibuk melihat ke layar komputer di depannya. Aku berdiri, diam. Namun, ia tak segera menanggapi kedatanganku. Akhirnya, aku pun menyapa terlebih dulu.

"Bu, saya mau mengurus pergantian kk karena pindahdomisili."

Namun, ia pun tak langsung merespon. Mungkin terlalu fokus ke layar komputer di depannya. Aku bersabar sejenak. Kuletakkan berkasku di atas meja loket. Beberapa saat kemudian petugas itu mengalohkan pandangannya dari layar komputer dan beralih ke berkas yang kuletakkan tadi. Aku pun menjelaskan kembali maksud kedatanganku meskipun petugas itu tak bertanya.

Aku diminta menunggu, duduk di tempat yang disediakan. Tak lama nama suamiku disebut. Aku oun menuju loket. Petugas itu memberiku secarik kertas.

"Ini jadinya dua minggu lagi ya." seru petugas tersebut menjelaskan.

Kuterima kertas itu dan dengan cepat kubaca isinya. Semacam nomor resi saat kita mengirim paket.

Aku mundur beberapa langkah dari loket.

"Bagaimana ini? Aku memerlukan ktp segera" pikirku dalam hati.

Aku pun berinisiatif kembali ke loket dan menyampaikan masalahku. Petugas itu tampak ragu. Ia menjelaskan prosesnya tidak bisa secepat yang kuinginkan karena kk saja belum jadi.

Aku pun menjelaskan kembali masahku. Bahwa aku memerlukan ktp maksimal besok. Petugas itu bertanya kapan ktp-ku hilang. Aku jelaskan kronologi kejadiannya. Aku baru tahu kalau ktp-ku hilang kemarin.

Akhirnya petugas itu menyerahkan berkasku dan mengarahkanku untuk menemui seseorang. Sepertinya semacam kepala bidang yang bisa mengambil kebijakan.

Berlanjut ...

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post