Jauh sebelum membaca buku ini, saya sudah sering mengalami konfrontasi dengan keluarga masalah beres berberes.

Bakat INPUT (senang mengumpulkan benda, file, koleksi dll) yang saya miliki sebenarnya sering membawa manfaat, namun tidak jarang melahirkan sebuah masalah. (Colek dulu aaah para bobers dan relawan kados aceh. Kikuk.. Kikuk.. Kikuk )

Masih Ingat dulu ketika masih tinggal bersama orangtua, kami kakak beradik pada saat momen menjelang hari raya idul fitri, terlibat membenahi rumah. Sudah dapat dipastikan barang yang paling banyak dibuang, jelas dan pasti adalah milik dirikuh. Sehingga dapatlah julukan Siti nurkutip dari salah seorang teman (hahaiiiii)

Dan kini kejadian juga terulang ketika moment pindah rumah bersama suami tercintaaaaaah.

Alhamdulillah, untung nya dirikuh juga berbakat LEARNER (suka mempelajari hal hal baru), sehingga hal hal positif yang disarankan suami dan di buku ini seiring sejalan. Walau masih tetep berproses. (Sabar ya honey bee...)

Kunci nya adalah bakat INPUT juga perlu difasilitasi dengan teknik yang tepat sehingga lebih membawa manfaat ketimbang keburukannya.

Walhasil, aneka barang yang digolongkan barang yang jarang dipakai sudah dapat di lokalisir ke tempat yang semestinya, dihibahkan, sumbang untuk bencana dll.

Benarlah bahwa mengenali bakat diri membuat kita lebih wise dalam keseharian. Dan tidak pernah berhenti untuk terus menggali setiap potensi bakat yang kita miliki menjadi bermanfaat untuk diri sendiri, keluarga dan orang banyak.

Yuk kenali bakat diri...

#talentsmapping #bakat diri #seniberbenahrumah