Para penulis tugas utamanya adalah menulis. Selain itu, sebenarnya bukan tugas penulis. Seperti, mengedit tulisan itu tugas editor, menjual buku yang sudah terbit itu tugas marketing dan lain sebagainya. Namun, yang sering terjadi, seorang penulis juga mesti memahami dan melakukan tugas lainnya selain menulis.

Bagi penulis pemula, menyelesaikan naskah buku akan terasa berat. Apalagi editornya, pasti akan lebih dahsyat perjuangan mengedit naskah tersebut. Namun seiring berjalan, penulis mestinya akan terus memperbaiki skill mereka dalam menuangkan id-ide mereka dalam bentuk tulisan.

Skil menulis itu diantaranya tata bahasa, tanda baca dan ketentuan ejaan bahasa Indonesia. Menjadi self-editor bagi tulisannya sendiri itu tugas sampingan penulis sebelum diserahkan pada editor. Benar bahwa tugas editorlah yang merapikan naskah buku seorang penulis. Namun jangan Lupa bahwa seorang penulis sejati mesti terus menerus memperbaiki skill nya memahami tata bahasa yang baik. Paling tidak, sang editor tidak terlalu mengepul dan berasap kepalanya saat mengedit tulisan kita.

Nah, ada yang menarik dari pengalaman saya beberapa waktu terakhir ini. Ketika saya memosting beberapa cover buku karya saya, ada yang bertanya, "Bunda, sekarang jualan buku ya?" Hmmmmmm, apakah saya lebih dikenal sebagai penulis Atau penjual buku ya. Pertanyaan itu tidak lantas membuat saya demotivated untuk terus menulis. Karena saya sudah memutuskan bahwa tugas utama saya menulis dan tugas sampingannya adalah marketer buku saya sendiri.

Sudahkah berzikir hari ini?

Yuk, menulis!