Heruwati Sulistyaningtyas

Perjalananku sebagai pelaku pendidikan dan pemateri, membuatku tergerak untuk menulis mushaf yang akan menjadi prasasti, saat nanti kalau sudah waktunya a...

Selengkapnya
Navigasi Web
Dagelan kejujuran

Dagelan kejujuran

Tadi malam, saat aku berada di lobby ruang rawat inap di salah satu rumah sakit negeri di Surabaya, ada kejadian yang sederhana tapi membuatku terpesona.

Sekumpulan perawat sedang berdiskusi tentang hasil tingkat kepuasan dari pasien tentang pelayanan yang mereka berikan hanya mencapai 52 % , itu versi mereka jauh dari kategori cukup . Dan itu pasti berdampak untuk penilaian kinerja ,minimal teguran dari management.

Aku salut saat mereka melakukan evaluasi kinerja itu, hangat diskusi mereka untuk mencari solusinya.

Ditengah diskusinya, salah satu dari mereka menyampaikan ide yang membuatku jadi tersipu malu "bagaimana kalau kita pakai hak pasien yang tidak sempat mengisi quosioner, kita isikan yang bagus bagus, biar nilai kepuasan nya bisa bertambah. "good idea, mantab betul idemu" hampir serentak semua menjawab sama

'Okay.Lets go " gayanya sok keinggrisan wkwkwkwkw. Akhirnya , mereka bagi tugas untuk 'ide cemerlang' itu, ada yang mengisi quosioner yang berisi kesan dan alasan, ada yang mengambil simbol emoji yang dibelakang nya ada kesan singkat, padat. setelah semua selesai, emoji 'palsu' tadi langsung dimasukkan ke kotak ' plug..plung..plung..lho, ternyata banyak jumlahnya, aku hitung lebih dari tujuh simbol emoji . luar biasaaaa.setelah itu mereka saling bersalaman, sambil mengucap ' sementara aman, wis rek..kerjo..kerjo..kerjo.."

Entah apa yang ada di benak mereka, tapi di hatiku miris betapa perbuatan tidak baik sudah dianggap biasa oleh mereka, betapa kejujuran menjadi momok bagi mereka. Padahal itu masalah kecil, masalah yang ssebenarnya berasal dari mereka sendiri. Kalau pihak management rumah sakit memberikan 'punishment' sangat wajar, karena pelayanan adalah skala prioritas utama untuk rumah sakit. Pelayanan yang bagus, sangat besar kontribusinya bagi kesembuhan pasien. Profesioanalitas tetap harus dikombine dengan etika dan budaya Indonesia.

hmmmm, tapi koq masih ada yang lebih bergejolak lagi ya di hati ku,apa ya ? rasanya nggak nyaman banget, karena aku pun juga sedang berpikir haruskah hal seperti ini aku ceritakan ke adik ku ? adik bungsuku ?

lhooo, apa hubungan nya dengan adik ku ya? Alhamdulillah. karena kebetulan adikku adalah direktur utama dari rumah saki itu

terus piye jal ?

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post