Doa untuk Perempuan Berwajah Muram
.
.
.
#444
#842
(342)
.
.
.
Perempuan di waktu pagi
Berlomba dengan hari
.
Terlihat kembali satu wajah
Perempuan beraut hilang cahaya
Dalam genggaman dunia kusam
.
Kecantikan dipunya tenggelam
Ditelan ombak lautan masalah terdalam
Jangan ditanya lagi senyuman
Sudah menjadi kenangan silam
.
Perempuan di waktu pagi
Berlomba dengan hari
Mengantar sekolah sang generasi
.
Perempuan,
Esok poles kembali pupur keceriaan
.
.
.
Aekkanopan, 1092022
Labura, Sumut
.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Ayo jangan muram, semangat dong hehe.... Mantap puisinya, Bunda
Luar biasa, setiap membaca puisi Bu Sri Siti Rasida, pikiran kita diajak berkelana. Terbayang peremupuan berwajah muram, bergelut dengan masalah, hingga tak sempat untuk berdandan. Sukses Bu
Terima kasih Pak Rochadi. Kiranya goresan-goresan karya saya kiranya berkenan di hati.
Mantab nian puisinya bun. Inspiratif ..doa perempuan berwajah murah. Top
The real Pak Andro. Menyaji peristiwa dalam bentuk puisi. Salam, Pak.
Perempuan berwajah muram tetap melakukan tugas mengantar sekolah sang generasi. Puisi yang indah Bunda Sri, menggambarkan tugas mulia seorang ibu. salam sehat dan baahgia selalu.
Ibu Libe, salam.