Lelaki Setenga Baya
.
.
.
#448
#846
(346)
.
.
.
Hujan turun sekejab saja
sebatas menyapu debu
memandi hari kali kedua
kaki-kaki masih bersila
menimbang kalimat-kalimat berhikmah
.
Bersandar di tiang tinggi lelaki setengah baya
debur angin menghampiri menampar ragu
sampai padanya berita beraroma empedu
.
Lelaki setengah baya duduk bersila
mata menerawang berjagad-jagad raya
lamat, kata-kata mengurai rasa
.
Hati dimiliki berjerat jerami
tangan-tangan berpematik api
melempar sembunyi sepercik pemicu
.
Duduk bersandar di tiang tinggi
lelaki setengah baya
rasa bersekam terhalau pergi.
.
Badai di sana, sebelum bermandi hari
memadam hati bersekam
kata-kata sayup di telinga
melumat lebur rasa berbisa
meski belum usai, percik api terlerai
.
.
.
Aekkanopan, 1492022
Labura, Sumut
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen puisinya, Bunda. Salam literasi
Salam Pak De. Terima kasih atas kunjungannya.
Puisi galau yang indah. Kereeennn
Wk...wk...wk...terima kasih ibu.
Mantap surantap bunda. Salam sehat dan sukses selalu. Terima kasih telah mengunjungi sriyonospd.gurusiana.id untuk SKSS dan berbagi kebaikan melalui puisi yang keren.
Salam Pak Yon.
Luar biasa bunda. larik2 puisi yang Menginspirasi
Alhamdulillah.
Luar biasa, bait2 puisinya sarat makna. Sukses Bu Sri Siti Rasida
Pak Rochadi, terima kasih.