Guru Idola (Bagian 9)
Tantangan Hari ke-1047
#TantanganGurusiana-3
***
Selama berada dibawah asuhan wali kelas buk Elmineli, prestasi belajar terus meningkat. Karena hampir di setiap kesempatan saya berdiskusi dengan beliau. Ruangan beliau selain ruang guru adalah ruang khusus guru IPA di Laboratorium IPA. Sebagai penyinta IPA, saya kebetulan juga ketua kelompok praktikum Fisika dan Biologi.
Jika saat jam istirahat, hampir semua siswa belanja alias jajan di kantin sekolah, atau jajan di warung depan gerbang sekolah, namun tidak dengan saya. Karena sudah dibiasakan dari rumah sarapan pagi, sehingga jatah uang jajan hanya sekali dalam satu minggu, yaitu setiap hari Rabu.
Kebiasaan tidak jajan di kantin dan di warung, saya lebih banyak menghabiskan waktu belajar dan bertanya kepada wali kelas. Apalagi kadang bersama beliau juga ada guru Agama dan Biologi. Sehingga ada banyak keuntungan yang saya dapatkan. Belajar dan berdiskusi dengan wali kelas dan teman-teman beliau, membuat saya menjadi lebih banyak tahu dibandingkan dengan teman yang lain. Itulah berkah dari tidak punya uang jajan. Kegiatan menjadi lebih fokus pada belajar.
Saat pelaksanaan ujian semester 1, saya masih mampu mempertahankan juara 1 di kelas 2A. Menyandang status sebagai juara kelas, tidak membuat saya sombong. Karena setiap waktu status sebagai juara bisa saja berubah dan berganti dengan teman-teman yang lain. Begitulah indahnya suasana belajar bersama guru idola.
Saat kenaikan kelas, ada satu hal yang berbeda. Pada pelaksanaan ujian, banyak yang melakukan kecurangan. Saya tetap memegang prinsip, menjadi juara harus dengan kejujuran bukan dengan kecurangan. Akhirnya hasilnya sudah bisa ditebak, pada ujian kenaikan kelas, saya tidak lagi sebagai juara kelas, tapi turun peringkat menjadi juara 3.
Kehadiran sosok wali kelas dan guru yang baik dan hebat, memberikan banyak pelajaran berharga kepada saya. Biarlah tidak sebagai juara, yang penting semua diraih dengan jujur. Tidak ada gunanya menjadi juara lancung. Sesuai nasehat dari guru idola, saya harus membuktikan bahwa kejujuran tidak bisa dikalahkan. Nasehat itu sekaligus menjadi nasehat terakhir sang wali kelas, karena beliau harus pindah tugas ke Banda Aceh ikut suami yang dinas di Kota Serambi Makkah tersebut.
(Bersambung)
***
~~ Mendalo Mas, 261122 ~~
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Jujur tak akan kalah kok. Pasti juara lagi nanti
Hatur nuhun pisan teh. Sukses selalu
Mantap guru idola, terkenang sepanjang masa, sehat-sehat saja ya Bapak Ibu Guru dan para Ustadz Ustadzah Pak Kyai Bu Nyai, Barakallaah. Sukses selalu ya adikku
Terima kasih banyak mbakyu. Sukses selalu
Luar biasa pak Burhani penuh inspirasi dan mencerahkan
Terima kasih banyak mas senior. Sukses selalu
Betuulll bgt mas gr. Jujur yg utama. Kpd mrd pun sy tanamkan bgtu
Terima kasih banyak Oma gaul Sukses selalu
Wah..keren ulasannya. Stok guru idolanya sangat banyak...pindah satu tumbuh seribu. Salam sukses selalu
Hatur nuhun teh. Sukses selalu
Tetap juara kok kan peringkat 3
hehe... Terima kasih banyak mbak. Sukses selalu
Mantap ulasannya, pak. Salam sukses selalu!
Terima kasih banyak mbak. Sukses selalu
Mantap pak ulasannya. kejujuran harus tetap dipertahankan. Guru idola yang keren. Sehat selalu
Terima kasih banyak ibuk. Sukses selalu
Keren pak, masih bisa mengingat setiap detail cerita di masa kecilnya.
Hehe.. Terimo kasih banyak Sis. Sukses selalu