Burhani Abu Bakar Arsyad

Dilahirkan Oktober 1975 (dulu bintang Libra : 23 September-22 Oktober, sekarang menjadi Virgo : 17 September-30 Oktober) dari keluarga yang sanga...

Selengkapnya
Navigasi Web
Rindu (tak) Terlarang (Bagian 10)
Ilustrasi gambar: Lovepik

Rindu (tak) Terlarang (Bagian 10)

Tantangan Hari ke-977

#TantanganGurusiana-3

~

Tidak mudah mengajarkan anak untuk bisa mengalah dengan tulus ikhlas. Tapi seperti yang dijelaskan pada edisi sebelumnya. Saat berhadapan dengan pilihan yang sulit, misalnya tidak mau mundur dari peserta SNMPTN, juga tidak mendaftar melalui jalur UTBK. Asyiknya, sang putra tercinta mampu melakukannya tanpa sandiwara.

Saat namanya berada dalam jajaran 5 besar peringkat SNPMTN dengan istilah kerennya Eligible snmptn, saya langsung menyampaikan kepada Irsyad untuk diteruskan kepada pihak sekolah, bahwa dia mundur dari peringkat eligible tersebut. Tentunya dengan alasan yang sangat logis. Bahwa ia akan fokus mempersiapkan diri untuk melanjutkan kuliah di Timur Tengah. Biarlah jatahnya diambil oleh temannya yang lain.

Kebijaksanaan harus diajarkan sejak dini kepada anak. Itulah tugas utama sebagai orang tua. Tidak cukup membekali dengan kemampuan akademik bagus dan ciamik saja. Kepada mereka diajakan kepekaan dan kepdulian. Sehingga ia menjadi paham bahwa ada orang lain yang juga dangat memimpikan bisa mendaftarkan dirinya untuk kuliah melalui jalur SNMPTN.

Setelah melewati fase itu, ia juga dengan tulus ikhlas tidak mendaftarkan dirinya sebagai peserta UTBK. Pertimbangannya tetap sama. Seandainya nanti ternyata ia lulus, lalu mengundurkan diri, secara otomatis ia telah menghilangkan hak dan kesempatan orang lain untul bisa lulus. Saya sampaikan bahwa tindakan yang demikian itu adalah sebuah kesalahan, yang berarti juga ada unsur berdosa didalamnya. Penyadaran itu memudahkan ia melakukannya tanpa beban.

Cukuplah fokus dengan apa yang telah diniatkan sebelumnya. Andaikan ingin mendaftar di perguruan tinggi kedinasan, pilihlah yang jika nantinya lulus pasti diambil. Dengan demikian tidak ada penyesalan dikemudian hari. Ternyata semua saran yang disampaikan oleh ayahnya, ia tunaikan dengan baik tanpa sedikitpun merasa terpaksa. Sebagai orang tuanya, tentu saja ikut merasakan kebahagiaan yang tiada tara. Karena diusia muda, ia mampu melawan egonya, merasa ia punya hak tidak peduli dengan orang lain.

Akhirnya, dipilihlah sekolah kedinasan statistik. Tidak ada persiapan khusus, apalagi sampai mengikuti bimbingan belajar khusus. Irsyad hanya belajar mandiri di rumah melalui berbagai bahan yang tersedia di rumah maupun didapatkan aecara mandiri melalui internet. Baginya ini adalah bagian dari melatih diri. Hasilnya tidak mengecewakan. Ia dinyatakan lulus ke tahap berikutnya, dengan ketentuan menunggu dilakukan pemeringkatan secara nasional. Akhirnya Irsyad gagal ke tahap berikutnya, karena kalah peringkat dari total kuota yang diambil. Tidak ada kesedihan, karena ia merasa sudah melakukannya dengan baik.

(Bersambung)

~~

~~ Mendalo Mas, 160922 ~~

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

dari orang tua hebat, lahir generasi hebat, semoga lancar meneruskan pendidikan ke Timur Tengah, salam sukses pak

16 Sep
Balas

Terima kasih banyak dukungannya mbakku.. Sukses selalu

17 Sep

Tak kecewa karena sudah berusaha yang terbaik. Luar biasa keikhlasannya. Mantap, Pak

17 Sep
Balas

Hatur nuhun pisan teh.. Sukses selalu

17 Sep

Tetap semangat ya Mas Irsyad. Masih ada banyak kesempatan. baarakallaahu

16 Sep
Balas

Terima kasih banyak mas gagah. Sukses selalu

17 Sep

Sukses selalu Irsyad mendapat terbaik ya

16 Sep
Balas

Terima kasih banyak mbak. Sukses selalu

17 Sep

Irsyad sosok pribadi yang kuat dan tangguh itu semua berkat didikan orang tuanya subhanallah

16 Sep
Balas

Hatur nuhun psain teh. Sukses selalu

17 Sep

Semoga Irsyad mendapatkan hasil yang terbaik, keren ulasannya pak Burhani

16 Sep
Balas

Hatur nuhun pisan Ceu.. Sukses selalu

17 Sep

Btl bgt mas gr. Justru bekal moral, akhlak, sikap jauh lbh penting dibanding nilai akademik semata. Yesss...

16 Sep
Balas

Terima kasih banyak Oma gaul. Sukses selalu

16 Sep

Melatih mental anak, jauh lebih sulit dari pada melatih pelajaran. Sukses selalu, Bapak.

16 Sep
Balas

Terima kasih banyak mbak Cicik. Sukses selalu

17 Sep

Tetap semangat ya Bang. Keren ceritanya Pak. Menginspirasi. Semoga sehat dan sukses selalu.

17 Sep
Balas

Terima kasih banyak mbak. Sukses selalu

17 Sep

Semoga ini hasil yang terbaik dari ALLAH ya, Abang..

16 Sep
Balas

Aamiin. Terima kasih banyak Sis... Sukses selalu

16 Sep



search

New Post