Tantangan Hari ke-979

#TantanganGurusiana-3

~

Perjalanan dari Bogor terasa menjadi lebih istimewa. Selain merupakan penerbangan pasca serangan virus aneh, juga menjadi ajang berkumpul kembali dengan Kang Arif sekeluarga, setelah sebelumnya saya sekeluarga pada awal Desember 2019, dalam sebuah kegiatan di Bandung berkumpul bersama dengan Kang Arif, lalu di penghujung kegiatan, selain menikmati wisata di kawasan Bandung dan sekitarnya, kita juga langsung bergerak menuju Bogor.

Perjalanan ke Bogor kali ini, dalam rangka menyelesaikan semua dokumen yang diperlukan oleh pihak penyelia. Baik untuk keperluan pengurusan visa, menterjemahkan semua dokumen ke Bahasa Arab, serta keperluan lainnya. Yang jelas tidak yang sia-sia. Selain itu juga dalam rangka menguatkan hati, baik anak maupun orang tuanya. Mengingat jauhnya jarak yang akan ditempuh, juga lamanya waktu selama menyelesaikan pendidikan di Cairo.

Penjelasan secara rinci dari pihak penyelia, terus terang membuat hati makin tenang. Mengingat semua dokumen yang diserahkan adalah berkas asli, kecuali kartu keluarga. Diskusi yang hangat penuh kekeluargaan, menepis semua keraguan dihati. Itulah pentingnya dialog, diskusi, serta menanyakan banyak hal yang belum kita ketahui. Ada banyak kejadian yang kurang baik, karena adanya miskomunikasi antara kedua belah pihak. Namun tidak dengan penyelia untuk melanjutkan studi ke Al Azhar, Cairo.

Ananda Irsyad bersama 3 orang rekannya satu sekolah, semakin mantap dengan pilihannya. Sekarang tinggal menyiapkan diri dengan bekal Bahasa Arab yang lebih baik lagi. Kegiatan pembelajaran Bahasa Arab bersama Syekh dari Al Azhar terus berjalan sesuai jadwal. Hasil tes setiap level juga makin baik.

Sebagai orang tua, selalu menanyakan bagaimana progres kursus Bahasa Arabnya. Jawabannya tetap sama, ia selalu aktif bertanya dan menjawab semua soal yang disampaikan oleh Syekh. Ujian kenaikan tingkat/level juga tidak mengecewakan. Tepatnya hasilnya sangat memuaskan. Itu menandakan ia benar-benar ingin melanjutkan kuliah ke Al Azhar dengan sepenuh hati. Walaupun ia sempat mendaftarkan diri ke beberapa perguruan tinggi Indonesia dari jalur prestasi, namun masih belum berhasil.

Apalagi sistim seleksinya masih secara daring. Bukan tidak percaya dengan hasilnya, tapi masih meragukan tingkat kejujurannya. Satu hal yang saya bahagia, Irsyad tetap keukeuh dengan pendiriannya. Ia tidak mau sedikitpun melakukan hal yang tidak baik. Walaupun kesempatan itu terbuka lebar. Bangga dan bahagianya tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.

(Bersambung)

~~

~~ Mendalo Mas, 180922 ~~