Tantangan Hari ke-976

#TantanganGurusiana-3

~

Belajar dan juga sekaligus mengikuti kursus Bahasa Arab bukan perkerjaan ringan. Kursus Bahasa Arab dengan durasi waktu dari pukul 11.00 sampai 16.30 sangat melelahkan. Asyiknya Irsyad tidak pernah mengeluhkannya. Ia benar-benar menikmati kegiatan tersebut. Syekh yang memberikan materi Bahasa Arab yang sekaligus dosen di Universitas Al Azhar Cairo, Mesir, memberikan suntikan motivasi yang baik bagi anak-anak.

Walaupun tidak bertemu langsung dengan anak di sekolah, informasi pelaksanaan kursus Bahasa Arab masih bisa dipantau. Melalui ustadz dan musyrif, orang tua siswa mendapatkan laporan kegiatan kursus tersebut. Harapannya mereka bisa mendapatkan layanan dengan baik, sehingga progres kursusnya juga bagus.

Rentetan perjalanan pembelajaran dan kursus membuat siswa harus ekstra ketat belajar. Mengejar ketertinggalan materi pembelajaran selama mengikuti kursus, tentu saja tidak bisa diselesaikan dengan mudah oleh anak. Tapi bukan berarti tidak bisa mereka selesaikan. Buktinya Ryan dan Irsyad mampu melewatinya.

Saat penyerahan laporan hasil pembelajaran semester 1 masih memperlihatkan hasilnya memuaskan. Irsyad bersama Dafa tetap berada dijalur yang tidak berbeda dari tahun sebelumnya. Dafa dan Irsyad masih memimpin capaian prestasi belajar, berturut-turut peringkat 1 dan pada bidang akademik, serta peringkat yang sama pada bidang tahfidz dan keasramaan.

Progres kursus Bahasa Arab terus mengalami kemajuan. Setelah mengikuti kegiatan pembinaan secara daring, Irsyad melaju ke tahapan berikutnya, mulai dari level 2 sampai menjelang libur semester, sudah berhasil lolos ke level 3.

Liburan semester tidak bisa digunakan untuk bermalas-malasan, karena harus mengikuti kursus Bahasa Arab, jadwalnya tidak berubah. Kegiatan kursus dilaksanakan setiap hari Minggu sampai Kamis. Menyesuaikan dengan hari belajar efektif di Mesir. Ternyata di Mesir Jumat dan Sabtu adalah hari libur aktivitas di kampus.

Perlahan tapi pasti, Irsyad mampu mengikuti semua rangkaian pembinaan Bahasa Arab. Setiap ujian kenaikan level bisa dilewati dengan nilai memuaskan. Ini tentu saja sangat membanggakan. Selama pembinaan Bahasa Arab memang sepenuhnya berbahasa Arab. Karena diajarkan langsung oleh penutur asli Arab. Tidak pernah sekalipun bahasa Indonesia yang muncul selama pembinaan. Ini mempercepat proses pemahaman anak dalam memahami Bahasa Arab.

Setelah mendekati akhir semester 2 kelas 12, berdasarkan nilai rapor, Irsyad terjaring dalam kelompok siswa SNMPTN. Karena keinginannya yang sangat kuat untuk melanjutkan studi di Al Azhar, maka saya meminta pihak sekolah untuk mengeluarkan Irsyad dari daftar peserta SNMPTN. Ini merupakan bagian dari upaya menanamkan sikap positif dari anak.

Bagaimana sang anak memberikan kesempatan kepada temannya yang lain. Apabila tetap mengikuti seleksi masuk perguruan tinggi (PTN) dari jalur SNMPTN, tapi saat namanya lulus lalu tidak diambil dengan berbagai alasan merupakan perbuatan dosa. Begitu juga dengan UTBK. Irsyad secara resmi tidak mendaftarkan dirinya sebagai peserta, tetap dengan pertimbangan yang sama.

(Bersambung)

~~

~~ Mendalo Mas, 150922 ~~