Sang Teladan
Tantangan Hari ke-1160
#TantanganGurusiana-4
(Bagian 51)
***
Ibarat mendapatkan durian runtuh. Hadi masih berkesempatan mendapatkan uang tambahan, karena diminta ikut membantu kerja di sawah. Artinya untuk beberapa hari kedepan, Hadi dan Emak ikut bekerja di sawah milik keluarga, tentu saja buat Hadi ini menjadi penting, karena bukan hanya dapat uang tambahan, tapi juga kembali bersama dengan teman Hadi. Kita adalah pekerja keras dalam mencari tambahan uang belanja alias uang tabungan.
Sama seperti liburan semester 1, bekerja dan mendapatkan uang tambahan, memberikan dorongan semangat buat Hadi. Karena keinginan untuk bisa membeli buku dan keperluan sekolah lainnya dari uang hasil keringat sendiri, dalam waktu dekat bisa terlaksana.
"Asyik ya, Hadi. Kita selalu bertemu di tempat yang seru, dapat uang, juga dapat makan gratis lagi," seloroh Adi, yang disambut gelak tawa pekerja lainnya.
"Tentu saja asyik. Karena nggak semua anak seusia kita bisa menikmati dan merasakan hal yang sama," balas Hadi.
Keseruan demi keseruan, menjadi petualangan yang indah selama liburan. Kejar-kejaran di tengah sawah berlumpur, belum lagi jika kaki tersangkut dengan jerami bekas panen. Bukan hanya terguling dilumpur, kadang juga menyebabkan luka pada kaki, bahkan bisa lebih parah, jika posisi terjatuhnya kurang baik. Tidak jarang menyebabkan kaki terkilir dan harus berurusan dengan tukang urut.
Tanpa terasa, bekerja dengan canda dan tawa, membuat pekerjaan yang awalnya berat, terasa lebih ringan. Malahan membuat barisan para ibuk-ibuk kocar kacir. Karena Hadi dan pekerja lainnya lebih cepat menyelesaikan tugas. Biasanya Hadi dan teman yang lain sibuk tanpa henti, karena banyaknya tumpukan padi yang dituai, sekarang menjadi berbalik arah. Ibuk-ibuk yang seperti dikejar-kejar. Kehebohan membuat suasana bekerja menjadi lebih asyik.
Waktu istirahat menjadi kesempatan memulihkan tenaga, agar tidak kelelahan. Karena setelah semua tumpukan padi dimasukkan ke dalam karung yang sudah disiapkan oleh yang punya sawah, maka kegiatan berikutnya adalah mengangkut padi tersebut ke rumah dan ditumpukkan di dalam lumbung, yang dalam bahasa kampung biasa disebut "Gerubo."
Selama liburan, waktu Hadi lebih banyak dihabiskan bekerja di sawah dan mendapat upah harian. Upah ini bervariasi. Jika tuan rumah tidak menyediakan makan siang, maka jatah makan siang dibayarkan dalam bentuk uang. Hanya saja perbedaannya, khusus untuk pekerja yang mengangkut padi, makan siang disiapkan oleh tuan rumah, malah tidak jarang saat makan malam, kita kembali di undang hadir ke rumah, sekaligus membayar upah kepada pekerja.
"Terima kasih banyak atas pekerjaannya, semuanya bisa selesai lebih awal dan hasilnya juga memuaskan," ujar Makwo kepada Hadi dan yang lainnya.
"Kami juga menyampaikan terima kasih kepada Makwo, atas kesempatan yang diberikan kepada kami, semoga nanti kami masih diberikan kesempatan bekerja lagi" balas Adi teman Hadi, yang diamini oleh Hadi dan yang lain.
(Bersambung)
***
~~ Mendalo Mas, 190323 ~~
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Lingkungan yang kondusif banget. Beruntung Hadi tinggal di tempat seperti ini
Hatur nuhun pisan teh. Itulah serunya tinggal di kampung. hehe.. Sukses selalu
Oke banget ini. sukses selalu untuk Bapak
Terima kasih banyak pak Su. Sukses selalu
Bekerja sambil bermain
Terima kasih banyak mas gagah. Sukses selalu
Keren mas, salam sukses
Terima kasih banyak mbak. Sukses selalu
Benar2 anak saleh yg rajin. Yes bgt, ni. Dan oma serta kk lelaki sermh ngalami semua spt ini, mas gr. Cm beda pekerjaan krn tinggal di kota.
Terima kasih banyak Oma gaul. Sukses selalu
Hadi benar2 teladan, sukses Pak Burhani
Terima kasih banyak pak Arif. Sukses selalu
Hadi kecil, berpikiran dewasa. Keren kisah inspiratif ini. Sukses selalu
Hatur nuhun pisan teh. Sukses selalu
Asyik. Sambil bermain, tapi dapet duit. Lanjut, Bapak. Salam sukses.
Hehe.. Benar sekali mbak. Terima kasih banyak mbak. Sukses selalu
Ada yang jual dawet gak ya di sawah, seperti di daerahku dulu dan membayarnya dengan padi hasil panennya
Terima kasih banyak mbak. Sukses selalu
Kisah perjuangan anak muda mengisi wamtu luang dengan hal-hal positif tentu akan membentuk karakter tangguh pada diri mereka. Sukses Bapak.
Hatur nuhun pisan. Sukses selalu