Selalu Ada Cerita Bersama Mereka
Tantangan Hari ke-1533
#TantanganGurusiana-5
(Bagian 4)
***
Bagi sebagian orang, terlalu dekat dengan siswa bukan hal baik. Guru harus menjaga jarak dari siswanya. Itu dilakukan agar wibawa seorang guru terjaga. Entah ini ada aturan tidak tertulisnya, atau hanya muncul secara turun temurun dari para pendahulu.
Sejak menekuni dunia mengajar, diawali dari mengajar dengan status guru PPL di SMAN 4 Kota Padang. Kegiatan bersama dengan siswa itu muncul secara alami. Mungkin karena sejak SD sampai kuliah aktif di unit kegiatan Pramuka. Sehingga kedekatan dengan siswa bukanlah sesuatu yang direncanakan alias pencitraan. Tapi memang mengalir apa adanya, bukan ada apanya.
Saat mengajar di Kota Sungai Penuh (MAN 3 Sungai Penuh), masih dengan pola yang sama. Kebiasaan sering berada di lapangan, dalam berbagai kegiatan selalu hadir bersama siswa. Begitu juga saat mengajar di Kerinci, tepatnya di SMAN 1 Danau Kerinci (sekarang SMAN 6 Kerinci), kegiatan Pramuka juga menjadi tugas tambahan selain mengajar.
Saat ditempatkan di Kabupaten Muaro Jambi SMAN 1 Maro Sebo (sekarang SMAN 6 Muaro Jambi), juga sempat mendapat cerita, agar sebagai guru jangan terlalu dekat dengan siswa, nanti kita tidak dihargai dan dihormati oleh mereka. Saya hanya menganggukkan kepala sebagai penghargaan atas saran tersebut. Tentu saja itu bertolak belakang dengan apa yang selama ini telah dilakukan.
Saat pertama kali bergabung di sekolah ini (2003), sepertinya juga ada kemiripan dengan apa yang pernah disampaikan. Kedekatan guru dengan siswa hanya formalitas saja. Bukan menjadi bagian dari keharusan. Karena kedekatan dengan siswa justeru sangat positif. Sang guru menjadi sangat hafal dan tahu kebiasaan siswa, mulai dari hal positif, kelebihan serta kekurangan siswa.
Belajar dari hal-hal unik siswa inilah, akhirnya mulailah membentuk unit kegiatan yang bisa melahirkan hal positif. Seperti mendirikan Perguruan Karate. Semua aliran karate yang sebelumnya pernah mereka ikuti saat SMP, bisa bergabung. Walaupun berbeda aliran, tetapi semangat kebersamaan mampu mengubah cara pandang siswa.
Setelah sekian lama perjalanan bersama siswa, akhirnya saya bersama beberapa rekan yang peduli, meluncurkan Tabloid GIATT, sampai beberapa episode berhasil diterbitkan, walau awal pendiriannya sempat mendapat "celetukan" miring, bahwa kegiatan ini hanya hayalan yang tidak akan bisa diwujudkan. Akhirnya dengan kerja sama yang baik bersama siswa, tabloid berhasil diterbitkan bekerja sama dengan percetakan Koran Singgalang, Kota Padang.
Seiring keberhasilan tabloid GIATT, entah ada angin topan dari mana, tanpa ada konfirmasi sama sekali kepada saya yang terlibat dalam proses pendirian tabloid ini, tiba-tiba dikeluarkan dari tim. Sebagai pribadi yang juga bukan siapa-siapa, tidak punya koneksi dan hal lain, hanya bisa menikmati setiap episode, yang penting tetap kokoh berdiri bersama siswa.
Pelabuhan berikutnya adalah bergerak bersama siswa, membangun tim Olimpiade Sains Titian Teras. Berat? Tentu saja. Seperti yang pernah dikisahkan dalam buku penulis, yang diterbitkan melalui MediaGuru Indonesia, Menuju Tangga Sukses; Membumikan Astronimi di Titian Teras dan beberapa buku tunggal lainnya.
(Bersambung)
***
~~ Mendalo Mas, 280324 ~~
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kadang onak duri memang harus dihadapi. Semangat selalu abangku!
Siap Kang. Haur nuhun pisan dukungannya. Sukses selalu
Hatur nuhun pisan Kang
Lha, kok dibegitukan? Kalau sudah berhasil, diambil alih begitu saja. Kisahnya mengajarkan ikhlas dan terus semangat. Makasih, Pak
Keren....sehat dan sukses selalu
Terimo kasih banyak Uni. Sukses selalu
Keren....sehat dan sukses selalu
He-he-he terima kasih
Siip... inspiratif....
Terima kasih banyak Mbak. Sukses selalu
Luar biasa menginspirasi Pak Burhani
Terima kasih banyak Mas senior. Sukses selalu
Mantap
Terima kasih banyak Mbak. Sukses selalu
Betul ada beberapa anak yang memiliki kepribadian yg baik juga setengah baik ya Pak
Terima kasih banyak Buk Andi. Sukses selalu
Selalu menarik ceritanya...Sukses pak
Terima kasih banyak Pak Arif. Sukses selalu
Bagi sebagian guru, dekat dengan siswa adalah cela. Namun bagi saya, untuk meraih hati siswa justru harus dekat dengannya. Sukses Mas
Siap Teh Eyang. Hatur nuhun pisan. Sukses selalu
Hubungan emosional guru dan murid tidak ada batasannya selagi kita nyaman bersama mereka dan mereka dengan kita, it's oke no problem, sukses selalu mas
Siap Mas ustadz. Terima kasih banyak dukungannya. Sukses selalu
Mantap
Terimo kasih banyak Wo Kepsek. Sukses selalu
Sama sama