Villa Joglo
Tantangan Hari ke-1565
#TantanganGurusiana-5
(Bagian 2-habis)
***
Villa Joglo yang berlokasi di Jl. Kyai Jenggot Naga 1, juga berada di belakang SMA Dwi Warna, bukan sekadar tempat menginap biasa. Kok bisa? Itulah letak tidak biasanya. Selain menginap di Villa, saya juga berkesempatan berdiskusi dan mendapatkan pencerahan dari sang pemilik Villa.
Sepanjang hari berada di rumah joglo, diselingi dengan diskusi dan mendengarkan kisah Ibu Sri. Beliau dan sang suami Pak Sarono (alm) mantan Kepala PPPPTK Penjas/BK adalah sosok orang tua yang sukses. Anak beliau 2 orang. Anak sulung beliau perempuan, yang kini menetap di Inggris. Profesinya sebagai dosen dan Profesor di Stanford. Sosok yang diceritakan buk Sri ini anak yang hebat. Sejak kecil sudah mandiri dan sangat taat beragama. Beliau sering diundang dibanyak negara, baik seminar tentang Ekonomi Syariah dan banyak kegiatan lainnya yang beliau ikuti yang levelnya internasional.
Anak beliau yang kedua, seorang laki-laki hebat yang humble, bertugas di Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Ristek dan Dikti. Istri beliau sebagai seorang dosen di Jerman. Sungguh kisah yang luar biasa. Serunya lagi, saya berkesempatan berjumpa dengan beliau langsung, Mas Irfan, begitulah saya memanggil beliau.
Diskusi ringan terus mengalir sampai hal yang "berat" juga akhirnya ikut dibahas. Beliau yang sangat terbuka dengan perbedaan pendapat, apalagi untuk hal-hal yang terkait dengan perkembangan dunia pendidikan, maka beliau sangat antusias menceritakan banyak hal. Seru dan bermakna. Itulah yang saya rasakan selama menginap di Villa Joglo.
Sebagai guru, diskusi bersama sosok yang berpenampilan sederhana ini adalah sesuatu yang luar biasa. Sebagai guru yang dulu juga pernah terlibat sebagai Fasilitator Nasional Pengembangan Bahan Ajar dan Bahan Ujian berbasis ICT di Direktorat Pembinaan SMA, Subdit. Pembelajaran, tentu saja merasakan bisa berdiskusi dengan Mas Irfan ibarat mendapatkan durian runtuh.
Yang beliau sampaikan isinya daging semua. Yaa tentu saja dagingnya durian montong. Masa daging ayam, lah yang didapatkan durian runtuh, tentu dagingnya daging buah durian montong, seperti yang saya panen saat libur lebaran kemarin. Apalagi metiknya di kebun sendiri. Jika banyak orang makan durian sambil mikir habis duit berapa, sedangkan saya mikitnya mampu menghabiskan berapa. hehe.
Begitulah gambaran begitu bermaknanya diskusi serta keseruan saat menginap di Villa Joglo, saya sangat rekomendid jika ada rekan-rekan guru yang ingin menginap di sini. Terima kasih Ibu, telah berkenan menerima kami sejak tanggal 25 April, sampai nanti tanggal 30 April. Semoga suatu saat nanti bisa kembali menginap di sini.
***
~~ Villa Joglo, Parung. 290424 ~~
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Duh, bikin ngiriiii . Sng kl ngobrol dgn org2 spt ini. Sukses selalu, Pak
Sangat inspiratif pak Burhani
Terima kasih banyak Mas senior. Sukses selalu
Mantap banget, sukses selalu untuk Bapak
Terima kasih banyak Pak Su. Sukses selalu
Seep, Bapak. Punya kesempatan bertemu orang hebat yang inspiratif. Semoga kita semua bisa. Salam sukses.
Terima kasih banyak Mbakku. Sukses selalu