Cahyadi

Mengabdi demi Mendidik Anak Bangsa Harapan Keluarga di Muaragembong, Bekasi...

Selengkapnya
Navigasi Web
SANDAL yang TERTUKAR

SANDAL yang TERTUKAR

Sabtu pagi pukul 06.30 WIB seperti biasa saya mengantarkan anak ke SMP yang lokasinya sekitar 5 km dari rumah. Setelahnya kemudian saya berangkat ke sekolah sekaligus mengantar istri juga karena arah perjalanan kami memang satu jurusan. Waktu menunjukkan pukul 07.00 WIB tepat, istri saya sudah ditunggu oleh beberapa mobil pick-up yang memang sudah disiapkan untuk mengangkut rombongan ke kolam renang Megati Sukatani. Sebelum berangkat istri saya berpesan : “Yah, nanti sekitar pukul 14.00 jemput di Bungur ya” lalu saya jawab : “Iya nanti dijemput, kabari saja kalau sudah jalan pulang”.

Waktu sudah menunjukkan pukul 12.00 WIB. Saya bergegas pulang ke rumah karena setengah jam kemudian harus menjemput anak di SMP. Selesai sholat, pukul 12.45 Saya berangkat menjemput anak yang jadwal pulangnya pukul 01.00. Selesai menjemput, kemudian saya bersantai sejenak sambil menonton televise. Saya pikir menjemput istri nanti pukul 14.00. di halaman depan anak saya asyik bermain gadget.

Entah karena kecapean atau sejuknya udara waktu itu, Saya pun tertidur depan televisi. Ketika asyik bermimpi tiba-tiba mimpi pun lenyap karena dering handphone mengagetkan. Saya terjaga dan melihat arloji, waktu menunjukkan pukul 14.15, lalu pandangan saya beralih ke handphone, nampak dua pesan belum terbaca dan panggilan tidak terjawab dari istri. “waduh istri saya sudah menunggu jemputan dari tadi” ucap saya. Saya bergegas mengambil kunci motor. Anak saya yang sedang bermain di halaman depan bertanya : “Ayah mau kemana kok buru-buru?” lalu saya jawab “Ayah mau jemput Bunda di Bungur”. Saya pun menghidupkan motor dan pergi ke tambangan bungur, Bungur adalah dusun yang berada di wilayah Karawang, letaknya bersebrangan dengan Bekasi dan harus menggunakan tambangan perahu untuk menyebrang.

Sesampainya ditambangan, Saya pun naik ke perahu. Ketika menyebrang tiba-tiba salah satu tetangga rumah yang kebetulan sedang menyebrang menegur “Pak guru, itu sandalnya kenapa?, model baru ya” dia berkata sambil tertawa. Seketika Saya menoleh ke arah sandal, Saya pun kaget dan malu, ternyata saya memakai sandal yang berbeda. “Astagfirullah…kok bisa ya, Hahaha…” saya bicara sambil tertawa. Mungkin karena tadi buru-buru, akhirnya tertukar sandalnya ketika dipakai.

Sesampainya di Bungur, benar saja istri saya sudah menunggu, “Kok tidak diangkat tadi teleponnya” ucap istri, kemudian saya jawab “Iya soalnya ketiduran hehe, ya sudah ayo naik”. Ketika istri saya hendak naik ke motor, dia pun melihat sandal yang saya pakai berbeda sebelah, lantas dia menegur “Kok itu sandal beda begitu yah?” lalu saya menjawab “Iya bunda ga sadar tadi, kayaknya gara-gara bergegas tadi berangkatnya, jadi tertukar sandalnya”

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Maklum bu saya kan anggota komunitas ISTIKOMAH, pimpinan Pak Eko Prasetyo, Hahaha

08 Dec
Balas

Luar biasa bpk yang satu ini..tugas negara dilaksanakan tugas ayah pastinya apalgi tugas suami wajib..sampek2 sendalnya ketuker..sukses terus bpk Hebat..

08 Dec
Balas



search

New Post