Agloku yang Istimewa (Tagur ke-222)
Sejak pandemi covid-19. Aku ikut-ikutan jatuh hati pada aglonema. Bunga yang menurut penglihatanku sangat membosankan. Mengapa aku katakan membosankan ? Tentu saja aku punya alasannya.
Suatu hari, sekitar tujuh tahun yang silam. Aku meminta anakan aglonema pada adik iparku. Hari itu tepat acara lamarannya. Dengan mengucapkan terima kasih dan hatipun jadi senang. Aku bawa pulang bunga itu dan kutanam dia dalam pot hitam. Kala itu pot putih susah didapatkan karena tak banyak peminatnya. Mungkin karena terlalu cepat kotor. Kurawat si aglo selama berbulan-bulan. Namun daunnya tetap tiga lembar dan semakin kerdil terlihat. Rasa bosan mulai membuatku malas merawatnya. Hingga si pengatin punya anak, bunga aglonemaku malah tidak menunjukkan tanda- tanda untuk tumbuh. Dan akhirnya layu hingga benar-benar mati.
Bunga aglonemaku yang aku rawat sepenuh hati di masa pandemi civid-19. Sudah tumbuh dengan subur. Daunnya yang merah menambah segarnya mata melihatnya di pagi dan sore hari. Meskipun subur namun aku tak tahu mengapa belum punya anakan juga. Setiap hari aku selalu mengontrolnya. Namun belum ada tanda-tandanya. Walau begitu, "agloku tetap istimewa karena punya bakal bunga," ucapku menghibur diri sendiri.
✍️
Luwu, 11042021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Semangat bunda, suatu hari pasti punya anakan. Salam. Kenal, ijin follow ya..
Makasih apresiasi dan follownya. Aku dah follow balik. Salam sukses
Pingin bunda, saya suka melihat dan memantengi keindahan daunnya, salam sukses bunda Chatijah
Main ke sini bun. Makasih dah mampir. Sukses selalu
Keren banget Bu. Saya KKL di Baraka Engrekang,, temanku pak Daharuddin, Bu Husnah, Hamrul, Minah Rajab
Jalan-jalan ke Enrekang lagi, pak Sultan. Makasih dah mampir. Salam sukses