Sebuah pepatah. Tak kenal maka tak cinta, tak cinta maka tak sayang. Kalimat itu selalu terdengar dan diucapkan bila ada sebuah pertemuan. Baik resmi maupun tidak resmi. Dan pepatah itu memang benar. Dari satu pertemuan akhirnya terjadi yang namanya perkenalan. Dizaman modern ini. Perkenalan biasanya ditandai dengan saling tukar nomor HP. Beda di zaman dulu, perkenalan dengan tukar alamat saja. Walau alamat yang dituliskan itu sangat lengkap, namun entah nantinya akan saling kunjung atau bahkan alamat itu hanya akan tertulis indah dan abadi dalam diary untuk selamanya.

Sejak aku bergabung di mediaguru pada akhir Mei 2020 lalu. Berbagai pengalaman membuatku semakin kecanduan untuk menulis dan juga membaca tulisan yang di tayangkan sesama gurusianer. Walau pada awalnya aku merasa ragu dan tak punya kepercayaan diri untuk menulis. Namun dengan adanya SKSS sesama anggota media guru. Membuatku berani memulai untuk menulis. Walau apa yang aku tuliskan terlalu jauh dari sempurna namun, aku tetap mencoba untuk tetap menulis. Pada awalnya hanya menulis jika lagi merasa ada waktu yang benar-benar tepat untuk menuangkan tulisan. Dan bahkan awalnya aku harus menulis di laptop. Namun seiring waktu berjalan. Aku terkadang menulis di gawaiku saja , terutama jika sedang dalam.perjalanan.

Akupun berani mulai mengikuti tantangan menulis di blog gurusiana. Tantangan untuk menulis disetiap hari. Tantangan 30, 60, 90, 180, telah aku lewati dan an kini sudah menuju ke tantangan 270. Untuk mencapai angka- angka tersebut tentu saja tidaklah mudah. Dua kali terjun bebas membuatku takut untuk jatuh dari ketinggian lagi karena pastinya akan terasa lebih sakit.

Hingga kini aku berusaha dan tetap berharap berserta dengan berdoa agar hatiku tetap dimantapkan untuk selalu setia bersama media guru dan gurusiana. Aku benar- benar merasa sudah tak nyaman jika dalam sehari belum menyetor tulisanku. Ku tak ingin berpaling lagi.

✍️

Luwu, 30042021