Choirun Nisa'

Perintah iqro' merupakan kewajiban agar kita dapat mengetahui segala hal yang ada di muka bumi...

Selengkapnya
Navigasi Web

Gadis Tangguh

GADIS TANGGUH

Ujian membuat seseorang menjadi lebih kuat. Kata-kata tersebut memang terbukti benar. Jalan hidup yang digariskan Allah membuat ia mengerti arti kehidupan. Sedari kecil si gadis mungil, Riska tinggal bersama kakek dan nenek. Ibu bekerja sebagai guru TK dan ayah berwiraswasta. Keadaan ekonomi keluarga saat itu tidak stabil. Sehingga kakek yang bekerja sebagai OB di perusahaan rokok di dekat tempat tinggalnya, membantu dalam perekonomian keluarganya. Ia tumbuh seperti anak-anak yang lain, hingga akhirnya lulus SD dan harus melanjutkan ke jenjang selanjutnya.

Ibu mendukung dia untuk mengikuti test disalah satu SMP ternama di kotanya. Benar tenyata, ridho Allah itu terletak pada ridho orang tua. Dia pun diterima di SMPN favorit kota tersebut. Dia juga menjalani pendidikan layaknya siswa lainnya. Sampai pada akhirnya ujian kehidupan datang bertubi-tubi. Sang ibu jatuh sakit. Batuk darah, badan lemas dan panas tinggi sehingga harus beberapa kali opname. Karena keadaannya yang semakin parah dokter menganjurkan untuk dirujuk ke salah satu rumah sakit di luar kota. Hasil test laboratorium membuat seluruh keluarganya kaget. Sang ibu divonis mengidap TB-MDR. Penyakit paru-paru kebal obat. Beliau harus menjalani pengobatan tanpa jeda selama 2 tahun. Sedih itu pasti, perasaan takut akan kehilangan sosok ibu ketika ia masih berumur 13 tahun selalu menggelayuti pikirannya setiap hari.

Setelah sekitar 1 ½ tahun menjalani pengobatan, sang ibu dinyatakan sembuh dari penyakitnya dengan catatan melakukan kontrol setiap bulannya. Kelegaan pun benar- benar ia rasakan. Namun ternyata belum selesai, ujian berat berikutnya ibu dan ayah bercerai. Hatinya hancur berkeping-keping melihat ibu terpuruk. Alhamdulillah sang ibu adalah orang yang tegar. Sang ibu selalu mengatakan bahwa semua yang terjadi pada manusia adalah yang terbaik dan merupakan jalan hidup yang harus diterima dengan ikhlas dan sabar. Tugas sebagai manusia adalah mengambil pelajaran dari setiap kejadian. Dia sangat bersyukur Allah memberinya seorang ibu yang sangat luar biasa, sehingga bisa menjadi tauladan bagi siapapun.

Diakhir kelas 9 SMP ia telah melaksanakan ujian nasional dan bingung akan melanjutkan pendidikan kemana. Ditengah kegalauannya ia memutuskan ingin melanjutkan ke sekolah kejuruan saja, agar saat lulus telah memiliki keterampilan dan bisa bekerja membantu sang ibu. Ia ingin seperti pamannya setelah lulus bekerja sebagai mekanik. Pada akhirnya iapun memilih jurusan yang sama dengan pamannya jurusan TSM (Teknik Sepeda Motor) .

Sang ibu selalu mendukung apa yang ia inginkan selagi hal itu baik. Tak pernah terbayang olehnya ia akan berkembang begitu jauh saat menimba ilmu di sekolah ini. Jujur awal masuk sekolah ini ketidaknyamanan yang ia rasakan, karena mayoritas temannya adalah laki-laki. Dari hampir 90 siswa di jurusan TSM hanya ada 2 siswi. Setelah sekitar 3 bulan disekolah ini, ada salah satu kegiatan tahunan yang akan dilaksanakan yaitu pemilihan ketua dan wakil ketua osis. Alhamdulillah teman-teman mempercayainya menjadi salah satu kandidat wakil mendampingi kak Fitri, salah satu siswi berprestasi di sekolah ini. Ia sangat minder dan tidak percaya diri, apakah ia bisa mendampingi sebagai wakil ketua OSIS. Apalagi ia adalah seorang perempuan sementara kandidat yang lain sangat kompeten semuanya. Ia juga tidak punya bekal dan kemampuan apapun karena memang pada saat SMP tidak pernah mengikuti organisasi. Jadi ia tidak punya pengalaman apapun. Dan qodarullah karena memang jalannya, Riska dan kak Fitri terpilih menjadi ketua dan wakil ketua OSIS pada tahun tersebut.

Tak hanya OSIS, ia juga mengikuti ekstrakulikuler basket,futsal dan seni. Ia pun mulai belajar harus membagi waktu antara akademik dan kegiatan OSIS. Berbagai program kerja telah dilaksanakan hingga sampai pada akhir masa kepengurusan dan akan dipilih ketua dan wakil osis yang baru.

Alhamdulillah hadiah yang terindah dan ucapan syukur yang tak terhingga ia ucapkan kepada Sang pencipta. Teman-teman mempercayainya menjadi kandidat ketua OSIS selanjutnya yang didampingi adik tingkat bernama Sandi.

Setelah pemaparan visi misi, debat antar kandidat sampai pemillihan. Dan hasil pemilihan memberikan amanah kepada pasangan Riska dan Sandi sebagai ketua dan wakil OSIS pada masa bakti selanjutnya. Amanah ia emban dengan penuh tangggungjawab dan berusaha sebaik-baiknya untuk melaksanakan tugas selama kepemimpinannya. Dan ia pun juga berusaha tidak meninggalkan kewajiban utama sebagai siswa yaitu belajar.

Suatu saat ia berkompetensi dengan teman-temannya dalam seleksi sebagai perwakilan lomba LKS matematika tingkat kabupaten. Alhamdulilah ia pun terpilih untuk mewakili sekolahnya dalam kompetisi tersebut. Walau akhirnya hanya masuk 5 besar dan tidak membawa piala. Hal itu ia jadikan bekal untuk kompetisi-kompetisi selanjutnya yang mungkin bisa diikuti. Selain bidang akademik, ia bersama team kesenian juga pernah menyumbang piala untuk sekolah dengan menyabet juara 2 pada lomba musikalisasi tingkat kabupaten.

Target memang penting dibuat untuk dapat memacu semangat. Ia berfikir ingin menyumbang prestasi individu untuk sekolah. Akhirnya keinginannya pun terkabul menyabet juara 2 lomba baca puisi dan menjadi perwakilan kabupaten untuk tingkat provinsi. Selang 2 bulan kemudian ia menorehkan prestasi kembali dalam event lomba cipta dan baca puisi sekabupaten. Hal itu sangat ia syukuri dan yang pasti semua yang diperoleh tidak luput dari guru pelatih dan 2 orang kakak alumni yang dengan sabar dan telaten membantu dan melatihnya.

Sampailah pada akhir masa kepengurusannya sebagai ketua OSIS. Banyak pengalaman dan ilmu yang ia dapatkan. Dia juga merasakan perkembangan kemampuan selama di organisasi ini. Mulai dari melatih public speaking, kepemimpinan, berlaku adil dan bijaksana. Tak luput juga dari guru-guru yang selalu membimbingnya. Dan juga teman serta keluarga yang selalu mendukung.

Pada semester terakhir di akhir kelas 12, persiapan UN mulai dilakukan mulai dari tambahan pelajaran di sekolah juga belajar mandiri. Dia juga ingin memperoleh nilai yang terbaik dalam UN. Suatu hari ketika bercengkerama denagn ibunya, ia mengatakan ingin berprestasi mungkin untuk terakhir kalinya di STM. Keinginan itu spontan ia katakan dan ibunya pun langsung mengamininya. Memang benar adanya bahwa kata-kata adalah doa. Dan alhamdulillah iapun mendapatkan Nilai UN menjadi terbaik di angkatan seluruh jurusan dan menjadi lulusan terbaik jurusan Teknik Sepeda Motor.

Perjalanan mulai masuk STM hingga lulus adalah hal yang berharga. Ia bisa berkembang, menemukan bakat dan jati dirinya di STM . Kejujuran, ketekunan, dan doa adalah kuncinya. Keputusannya memilih bersekolah disini sangat benar. Dan masuk awal setelah lulus ingin langsung bekerja, namun takdir berkata lain alhamdulillah ia diterima menjadi mahasiswa jurusan Teknik Mesin Universitas Jember melalui jalur SNMPTN dan mendapat beasiswa bidikmisi.

Beribu-ribu terimakasih ia sampaikan kepada semua guru. Karena dengan sentuhan tangan bapak ibu guru telah menjadikannya benar-benar perempuan tangguh dalam menghadapi ujian, cobaan dan masalah yang menimpanya. Ia juga telah mendapatkan ilmu dan pelajaran yang sangat berharga selama di STM. Terimaksih guruku.

Kelas menulis cerpen 1.link

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post