Choirun Nisa'

Perintah iqro' merupakan kewajiban agar kita dapat mengetahui segala hal yang ada di muka bumi...

Selengkapnya
Navigasi Web
Lietrasi Ala K-NegaBond

Lietrasi Ala K-NegaBond

Literasi Ala K-NegaBond

Maraknya program litetrasi diberbagai lini saat ini sangat digalakkan. Pemerintahpun mencanangkan gerakan program melek literasi di berbagai instansi terutama di dunia pendidikan. Program ini menjadi wajib di dunia pendidikan baik dasar ataupun menengah.

Program ini biasanya dilaksanakan sebelum pelajaran berlangsung atau kadang menjelang akhir kegiatan belajar mengajar. Bahkan program ini juga menjadi ajang kompetisi untuk menarik semua orang agar melek literasi.

Berbagai upaya pemerintah untuk menggalakkan program ini supaya masyarakat Indonesia tidak kudate dan ketinggalan dengan bangsa lain yang sudah maju. Apalagi sekarang sudah masuk zaman revolusi industri 4.0. Sebenarnya program ini sudah teraplikasi jauh sebelum zaman teknologi yang serba canggih saat ini. Wahyu pertamapun turun memerintahkan Muhammad untuk membaca. Beliau dibimbing Malaikat Jibril dan diminta untuk membaca serta mengulangi sebanyak tiga kali. Begitu sangat pentingnya perintah membaca dari surat Al-Qolam ini. Maknanya adalah membaca bukan hanya satu atau dua kali tapi berulang-ulang, sehingga kita memahami betul apa yang kita baca dan selanjutnya diimplementasikan dalam kehidupan.

Sebagai pendidik kamipun berusaha semaksimal mungkin agar siswa kecanduan dalam literasi dan bagaimana meningkatkan minat untuk membaca buku pada diri siswa adalah sebuah PR yang cukup serius. Membaca merupakan salah satu cara agar siswa memiliki tingkat pengetahuan yang lebih baik sehingga prestasinya juga akan meningkat.

Bagi siswa yang mempunyai kesadaran bahwa membaca adalah makanan yang harus mereka lahap setiap hari, adalah hal yang sangat mudah untuk menerapkan program literasi ini. Karena mereka tidak rela jika ketinggalan info sedikitpun. Fasilitas menyenangkan atau tidak bukanlah halangan bagi mereka. Namun bagi siswa kami yang sangat tidak hobi dalam literasi sangatlah sulit. Kegiatan Literasi kelas rutin di sekolah yang dilakukan tiga hari dalam sepekan yang bertujuan untuk menstimulasi siswa agar mampu mengembangkan keterampilan berbahasanya; menyimak, menulis, membaca dan berbicara adalah sebuah kegiatan formalitas saja. Sekolah hanya melaksanakan program untuk melaksanakan sesuai dengan edaran pemerintah.

Fasilitas menyenangkan, metode atau trik yang diberikan untuk siswa ternyata lewat saja. Tidak ada keseriusan atau membuat mereka betah ketika program ini dilaksanakan. Barangkali bagi mereka membaca dengan adanya ketentuan atau lainnya merupakan beban tersendiri, sehingga mereka tidak bisa menikmati. Namun ada hal yang menarik penulis teliti. Mayoritas siswa merasa betah dan justru menikmati literasi ketika dilaksanakan di bengkel. Bahkan ketika jam pelajaran usai, mereka tetap melanjutkan kegiatannya. Tak ada rasa lelah yang mendera mereka. Justru mereka malah minta jam tambahan agar lebih mengerti. Tak bosannya membolak balik buku, referensi, modul, jobsheet ataupun lainnya untuk dibaca agar mereka lebih memahami materi atau penjelasan yang diberikan oleh guru. Setelah itu mereka mempraktekkan materi tersebut dan diakhir guru akan menganalisa pekerjaan siswa.

Setelah kami analisa ternyata siswa kami menerapkan literasinya dengan “Learning by Doing”. Jadi jangan dibandingkan dengan siswa lain yang identik kutu buku. Pasti kalah jika mereka harus membaca dengan duduk manis di tempat. Tapi mereka akan unggul dan menang ketika mereka literasi di bengkel masing-masing sesuai dengan jurusannya. Disamping itu juga mereka akan menghasilkan sebuah produk atau jasa yang membutuhkan sebuah proses. Mereka bercita-cita setelah mereka lulus apa yang mereka lakukan bisa bermanfaat untuk orang lain. Meskipun image negatif selalu melekat pada siswa kami sebagai siswa STM. Suka tawuran, nakal, preman dan masih banyak sebutan negatif lainnya. Itulah siswa kami meskipun dengan keterbatasan dalam literasi namun mereka punya cara tersendiri agar mereka juga tetap unggul dalam prestasi.

Profil Penulis

The best woman nama arti dari “ Choirun Nisa’, S.Pd”, yang diberikan orang tuanya ini lahir di Jember 08 Maret 1979. Ia alumni Universitas Negeri Malang jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Awal karirnya mengajar di SMK PGRI 2 Bondowoso pada tahun 2002 dan pada tahun 2003 mengajar juga di SMKN 3 Bondowoso sampai sekarang.

Anak sulung dari 4 bersaudara, dia adalah satu-satunya perempuan dikeluarganya. Jadi tidak heran dia bersikap dan bertingkah laku seperti seorang cowok. Dan kebetulan tempat mengajarnya mayoritas cowok. Karya yang sudah diterbitkan bersama Mediaguru setelah mengikuti Sagusabu adalah : antalogi RBA ( Ramadhan Bersama Anak) , Anakku Banyak Akal Bukan Nakal, Using Abbreviation for Learning English Communication, antologi (Lukisan kala Pandemi), antologi Kelas Cerpen 1 (Untuk Sesuatu yang Biasa Kausebut Cinta)

Penulis dapat dihubungi melalui WA/HP 081331558752; email: [email protected]

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post