Choliza Nasution

Menulis adalah salah satu bukti sejarah bahwa kita pernah ada ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin

Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin

Dalam kehidupan ini, kita sering dihadapkan kepada sebuah situasi yang mengharuskan kita untuk mengambil keputusan. Memilih keputusan yang tepat dan bertanggungjawab bukanlah hal yang mudah. Untuk itulah, pada artikel kali ini, saya akan membagikan bagaimana pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai pemimpin. Pada kesempatan ini saya juga sekaligus menyelesaikan aksi nyata modul 3.1 pada Pendidikan Guru Penggerak sebagai tagihan tugas di LMS.T Tulisan ini tidak hanya berguna bagi pendidik saja, tetapi juga dalam kehidupan individu sebagai anggota keluarga, masyarakat, maupun institusi.

Ada dua jenis situasi atau kasus yang sering kita hadapi yaitu, dilema etika dan bujukan moral. Etika terkait karsa karena sebagai manusia kita memiliki moral. Akal dan moral adalah dua dimensi yang saling berkaitan. Dilema etika adalah sebuah situasi benar lawan benar yang merupakan sebuah situasi yang terjadi ketika seseorang harus memilih antara dua pilihan yang kedua pilihan tersebut adalah benar secara moral namun saling bertentangan. Bujukan moral adalah sebuah situasi benar lawan salah, di mana seseorang harus memutuskan pilihan apakah akan memilih hal yang benar atau salah.

Situasi etika moral merupakan hal yang paling sulit dalam membuat pilihannya karena dalam situasi ini tidak ada penyelesaian yang benar-benar baik dan buruk. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan. Dalam etika moral nilai-nilai kebajikan untuk kepentingan orang banyak merupakan dasar pemilihan keputusannya. Untuk itulah, sesuai dengan prinsip pengambilan keputusan pada dilema etika ini harus sesuai dengan nilai-nilai kebajikan dan bertanggung jawab.

Ada 4 paradigma dalam dilema etika;

1. Individu lawan kelompok

2. Rasa keadilan lawan rasa kasih

3. Kebenaran lawan kesetiaan

4. Jangka pendek lawan jangka panjang

Adapun 3 prinsip dalam menghadapi situasi dilema etika yang membutuhkan pilihan penuh tantangan adalah berpikir berbasis akhir, berpikir berbasis peraturan dan berpikir berbasis rasa peduli.

Ada 9 langkah konsep pengambilan dan pengujian keputusan, yaitu;

1. Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan

2. Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi

3. Menyimpulkan faktor-faktor yang relevan dalam situasi

4. Melaksanakan pengujian benar atau salah dengan uji legal (benar lawan benar), uji regulasi, uji intuisi, uji publikasi dan uji panutan

5. Pengujian paradigma benar lawan salah

6. Melakukan prinsip resolusi. Ada tiga prinsip resolusi, yaitu berpikir berbasis hasil akhir, berpikir berbasis peraturan dan berpikiran berbasis rasa peduli.

7. Investigasi trilemma. Pada langkah ini kita menentukan pilihan kepulauan yang mungkin kita lakukan. Dalam hal ini tidak menutup kemungkinan ada pilihan kreatif lainnya yang kita temukan

8. Membuat keputusan. Dari beberapa pilihan yang kita lakukan pada langkah 7, akhirnya kita memilih satu pilihan terbaik yang sesuai dengan nilai-nilai kebajikan dan dapat kita lakukan secara bertanggung jawab

9. Lihat kembali keputusan yang kita ambil dan refleksikan.

Dalam melakukan 9 langkah tersebut hendaknya didasari 4 kompetensi sosial emosional, yaitu kesadaran diri, pengeluaran diri, kesadaran sosial dan keterampilan sosial. Hal ini berarti ketika kita menerapkan mindfullness dengan berbatuan coaching diharapkan kita mampu mengambil keputusan yang sesungguhnya dengan nilai-nilai kebajikan dan bertanggung jawab.

Dalam modul 3.1 ini saya juga sudah mempraktikkan 9 langkah konsep pengambilan keputusan tersebut dengan menyelesaikan kasus-kasus pada situasi yang terdapat di LMS maupun situasi yang saya hadapi dan rekan saya hadapi. Selain, saya juga berkesempatan mewawancarai dua kepala sekolah mengenai bagaimana mereka mengambil keputusan berbagai nilai-nilai kebajikan sebagai pemimpin sekolah. Dari kesemua jawaban yang disampaikan kepala sekolah saya dapat menyimpulkan bahwa para kepala sekolah kerap menemui situasi etika moral maupun bujukan moral. Namun, dilema etika merupakan hal yang paling sulit dalam pengambilan keputusannya. Para kepala sekolah tersebut meski tidak mengenal 9 langkah konsep pengambilan keputusan, namun mereka juga telah melakukan langkah-langkah tersebut. Musyawarah dengan mengedepankan nilai-nilai kebajikan dan kepentingan orang banyak merupakan hal yang dipegang para kepal sekolah dalam mengambil keputusan.

Melalui pembelajaran pada Pendidikan Guru Penggerak ini saya banyak mengambil manfaat, terutama pada modul 3.1 ini karena sejatinya ketika kita sering dihadapkan ada situasi dan harus mengambil keputusan yang keduanya terlihat benar adalah hal yang sulit. Kita memerlukan ketenangan diri agar mampu melihat secara jernih sebuah situasi dan menerapkan 9 langkah konsep pengambilan dan pengujian keputusan yang akan kita ambil agar keputusan yang dihasilkan sesuai dengan nilai-nilai kebajikan dan dapat kita pertanggungjawabkan di hadapan Tuhan dan orang banyak.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post