Chrisna Hermawan

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Berkah “Komputerisasi”

Berkah “Komputerisasi”

Niatnya sambil menyelam minum air. Berhubung laptop sedang rewel, liburan ini sekalian service laptop. Tapi rencana tinggal rencana. Service laptop tertunda. Penyebabnya adalah mendadak pelatihan, saat liburan. Mau dimasukkan bengkel takut selesainya lama. Sedangkan kegiatan pelatihan perlu itu. Kipas pendingin dalam mati. Kalau laptop hidup dan dipakai lama sering mati. Mungkin karena kepanasan. Kalau begitu harus di reboot. Nah, karena saya memang “ahli” laptop lalu muncul ide. Idep-idep­ nunggu sampai habis pelatihan. Idenya yaitu membelikan kipas eksternal. Kipas dengan tenaga baterai dan bisa diisi ulang. Saya sih malas isi ulang. Solusinya, copot baterai dan pakai power dari kabel USB. Dan berhasil. Sejak saat itu sampai tulisan ini dibuat, kipas masih setia disamping laptop. Mereka terpisah cuma saat laptop mati. Tapi pisahnya jangan jauh-jauh.

Membahas laptop jadi ingat memori lawas. Dalam bahasa adik saya yang SMP dibilang KSBB. Akronim dari Kelingan Sing Biyen-Biyen (ingat yang dulu-dulu). Mulai dari TK sampai sekarang saya memang suka komputer. Pertama kali pegang komputer waktu TK. Ibu saya kebetulan kerja di kantor sebuah universitas swasta di Jogja. Saya suka kalau pas diajak ke kantor. Waktu jam istirahat kantor yang paling saya tunggu. Kalau sudah begitu saya bisa main komputer. Permainannya sejenis dengan pacman. Jangan dibayangkan seperti sekarang. Dulu teknologi VR belum ada.

Mengoperasikan komputer saat itu tidak semudah sekarang. Sekarang rata-rata tinggal klik bisa mengakses aplikasi. Saya mencoba mengingat saat-saat berharga itu. Saat dimana saya bisa menghidupkan komputer sampai masuk desktop. Komputer sekarang begitu dipencet tombol power, komputer langsung bisa masuk desktop. Nah, komputer jadul itu beda. Ada tahapan yang harus dilalui. Dari menekan power. Kemudian tunggu masuk layar hitam. Nah disitu harus menekan beberapa kali kombinasi tombol yang ada di keyboard. Jangan tanya kombinasinya apa. Saya sudah lupa. Saya sendiri heran dulu kok ya bisa. Sekarang malah bingung. Silahkan yang penasaran bisa search sendiri. Sekarang sudah agak paham komputer. Saya jadi tahu. Komputer yang saya pakai dulu pas TK sistem operasinya DOS. Tanpa tetikus, tanpa pointer. Terbayang bagaimana komputer saat ini kalau tidak pakai tetikus.

Saat SD sepertinya saya tidak pernah lagi ikut ke kantor ibu. Penyalahgunaan komputer kantor waktu SD terhenti. Kegiatan bermain beralih ke kegiatan luar ruangan. Hampir setiap hari setelah sekolah langsung dolan. Dulu belum ada acara Jejak Si Bolang, saya sudah mbolang. Saya coba tuliskan berdasarkan ingatan, tempat mana saja yang pernah dibolangi waktu itu. Sawah, sungai, bukit, hutan, bendungan, embung, pantai, rel kereta api, beserta palang pintunya, jembatan, kolong jembatan, lapangan, kebun jeruk tetangga, beserta jeruknya yang hilang. Dari sekian itu mungkin ada yang terlupa. Banyak pengalaman dan kesan yang tercetak di ingatan.

Menginjak SMP baru ketemu komputer lagi. Waktu itu sekolah ada satu pelajaran pilihan. Ada tiga jenis keterampilan yang bisa dipilih. Elektronika, pertanian, dan jasa. Seingat saya waktu itu boleh pilih dua. Mungkin karena rumah saya dekat sawah. Saya memilih pertanian. Satu lagi saya pilih jasa. Jasa disini lebih mengarah ke jasa pengetikan. Pertama diajari mengetik 10 jari. Letak jari juga harus diperhatikan. Pertamanya rasa kikuk. Lama kelamaan terbiasa. Waktu SMP kalau mengeti tidak 10 jari rasanya malah aneh. Seiring waktu keahlian mengetik 10 jari meningkat. Sekarang mengetik pakai 11 jari, satu telunjuk kanan dan satu telunjuk kiri. Saya tidak tahu sebabnya. Kenapa tidak bisa mempertahankan keahlian ketik 10 jari.

Hobi berlama-lama di depan komputer berlanjut. Usia SMA saya jadi kenal dengan game. Kebetulan punya teman dekat yang hobi game juga. Tapi dia lebih beruntung punya komputer sendiri di rumah. Sedangkan saya tidak. Dengan begitu jadi sering main di rumahnya pas waktu libur. Tujuannya satu, main game. Setahun kemudian, mungkin karena kasihan, Bapak dan Ibuk membelikan komputer saya. Walaupun dalam keadaan tidak baru tapi momen ini benar-benar membuat saya senang. Terima kasih Bapak, terima kasih Ibuk. Dan akhirnya komputer tidak dapat bertahan lama. Bukan karena barangnya kurang bagus kondisinya. Lebih dikarenakan cara pakai saya yang berlebihan. Bisa seharian komputer tidak mati pas hari libur. Main game tidak tahu waktu, dan masih banyak lagi. Intinya komputer jadi tidak mau hidup.

Komputer rusak, saya jadi kepikiran. Seandainya bisa memperbaiki sendiri pasti enak. Komputer akhirnya dilarikan ke tukang reparasi. Setelah dicek ternyata cuma sistem operasinya saja yang rusak. Kata mas reparatornya perlu diinstal ulang. Akhirnya disetujui instal ulang. Dengan konsekuensi semua data hilang. Saya pulang ke rumah, belum sampai 3 jam dihubungi lewat sms. Komputernya sudah jadi. Nah, disitu saya sangat penasaran. Waktu memperbaikinya kok cepat sekali. Saat itu belum tahu sama sekali tentang reparasi komputer. Tahunya cuma pakai saja.

Rasa penasaran menggelayut terus. Saya ingin bisa menginstal ulang komputer. Saat ini anak muda kebanyakan sudah bisa instal ulang. Lain dengan jaman SMA. Ingin memuaskan rasa penasaran, lalu pergi ke warnet. Uang saku yang pas-pasan dikumpulkan. Rela ndak jajan demi bisa bayar warnet. Cari info cara instal ulang. Akhirnya dapat juga. Oiya, saya sebenarnya sudah terbiasa ndak jajan. Lebih milih kumpulkan uang. Begitu sudah ngumpul terus dipakai main game online atau ngeband. Sampai saat ini saya setengah menyesal. Kenapa dulu membuang uang untuk permainan saja. Namanya juga penyesalan, datangnya selalu belakangan.

Setelah mengalami beberapa tahap trial and error. Semakin lama semakin menambah pengetahuan tentang menginstal sistem operasi komputer. Jadi tahu sekarang. Mayoritas pengguna komputer di Indonesia adalah pengguna sistem operasi bajakan. Pernah saya coba pakai sistem operasi yang terbuka dan legal. Orang bilang populernya pake open source. Saya pakai turunannya Linux, Maya. Sebenarnya kurang lebih saja. Aplikasi dasar seperti pengolah angka, pengolah data, dan presentasi kurang lebih sama. Tapi akhirnya saya kembali pakai yang berlogo jendela. Alasanya sederhana. Lebih banyak game support di sistem operasi berlogo jendela. Inilah salah satu alasan yang membuat pendiri Microsoft menjadi orang terkaya nomor wahid di dunia. Dua kata, luar biasa.

Jaman kuliah penggunaan komputer semakin intens. Teman sekelas kebanyakan juga sudah punya komputer, bahkan laptop. Disinilah hasil pencarian rasa penasaran saya membuahkan hasil. Ada komputer teman yang bermasalah sedikit. Saya datang coba bantu. Semakin sering bantu teman. Semakin banyak permasalahan yang saya hadapi. Semakin banyak menemukan solusi mengenai komputer yang bermasalah. Saya tidak mau dibilang ahli. Karena saya sendiri merasa sangat kurang sekali ilmunya. Cuma didapat dari pengalaman otodidak. Sekali lagi saya bilang trial and error.

Jadi berkah tersendiri saat kuliah. Sering bantu teman. Setelah dibantu biasanya beberapa teman ada yang ngajak makan, ada juga yang memberi uang. Sebenarnya tidak diberi apa-apa pun saya mau. Saya cuma mengincar “problem” yang ada di komputer. Semakin banyak perbendaharaan “problem”, semakin banyak pula perbendaharaan solusi. Itu yang sampai saat ini saya kumpulkan. Sayang sekali saya kali ini belum membuat bukunya. Tidak pernah mencatatkan masalah yang pernah ditemui dan solusinya. Cuma di memori otak saja. Proses tadi mengarah satu muara. Pernah saya membantu teman menginstal sistem operasi. Hadiah yang saya dapat sangat berharga. Lebih bernilai dari benda apapun. Saya tidak dibayar uang atau benda berharga. Tapi saya diberi seluruh hidupnya. Teman itu sekarang menjadi pendamping hidup saya. Berkah komputerisasi.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Saya suka kalimat, Kelingan Sing Biyen-Biyen. Ujung-ujungnya jadi pendamping hidup. Hehehe

01 Aug
Balas

Matur nuwun mas Yudha. Hehehe

01 Aug

Keren sekali .Otodidak bisa menolong service punya orang. Berkah belajar. Terimajasih pak Chrisna. Saya sampai 2 kali membacanya.

31 Jul
Balas

wah sampai 2 kali. tulisan saya membingungkan ya bu?

31 Jul

wah sampai 2 kali. tulisan saya membingungkan ya bu?hehehe

31 Jul



search

New Post