Perantau. Orang yang jauh dari kampung halaman. Sudah kerjanya jauh, gajinya sama. Terkadang ingat dengan keluarga yang ada di kampung. Di provinsi saya mengajar (Kalteng) kebetulan liburnya mulai dari 25 Mei bulan lalu sampai masuk lagi tanggal 10 dua bulan setelahnya. Rencananya selama liburan akan ada di kampung terus. Main ke sawah, ke kali, dan tidur di rumah. Pokoknya seperti masa sebelum jadi perantau. Pernah saya mendengar dalam pengajian. Bahwa silaturahmi melancarkan rejeki. Dan itu yang menjadi salah satu alasan saya selalu pulang kampung setiap tahun. Orangtua masih sehat keduanya. Alhamdulillah.

Akhirnya akhir bulan Mei saya sudah leha-leha di Jogja, kampung halaman saya. Wes pokoknya merdeka. Yang pada akhirnya di suatu pagi ada telepon dari nomor tidak dikenal. Pak Jamal yang waktu itu menelepon saya. Beliau dari PPPPTK Penjas dan BK.Ternyata saya disuruh untuk hadir di penyegaran IN PKB. Dan celakanya lagi sudah terlambat sehari. Wah, mana informasi panggilan mendadak, surat tugas juga jelas belum siap. Akhirnya setelah mubeng minger. Telepon sana sini, saya berangkat juga ke Sidoarjo naik penerbangan sore. Alhasil check in hotel pada hari kedua. Ikut materi pada hari ketiga pagi. Terlambat. Tidak apa-apa. Lebih baik terlambat daripada sangat terlambat.

Ketemu dengan teman-teman dari berbagai penjuru Indonesia. Yang paling berkesan tentunya yang sekamar saat menginap. Sekamar 4 orang termasuk saya. Dua teman dari Magetan Jawa Timur, satu lagi dari Lombok. Kebetulan kamar berada di lantai bawah. Hotel Utami saya akui kualitas bangunannya bagus. Temboknya kuat sekali sampai sinyal HP pun kesulitan masuk. Benar-benar luar biasa. Setiap saat pas ada kesempatan di dalam kamar, kami semua tiba-tiba jadi sayang sama jendela. Sebentar-sebentar dekati jendela. Cari sinyal. Atau kalau mau usaha lebih besar sedikit ya jalan ke depan lobi. Disitu sinyalnya kuat. Sesuai dengan peribahasa siapa yang lebih banyak berusaha dia yang mendapat lebih banyak hasil.

Tidak cuma sinyal. Setiap datang panggilan alam untuk setor kami juga harus berusaha ekstra agar pemakai fasilitas berikutnya tidak menemukan harta karun yang terbuang. Setelah dipencet biasanya tombol flush tidak bisa balik ke posisi awal untuk reload air penampungan. Nah, disitulah aktivitas tabahan diperlukan. Angkat tutup penampungan, tarik pelampung ke atas dengan tangan, sampai bak penampungan air penuh, lalu lepaskan. Pokoknya gitu aja terus habis setor. Jangan dibayangkan dan jangan dicoba di rumah, karena ini di hotel.

Bagi pecinta kuliner, jangan sekali-kali anda tidak suka dengan sayur. Karena sayuran itu baik untuk pencernaan. Berlaku juga untuk daging ayam. Kalau bisa jangan tidak suka. Selama kegiatan menu kami tidak jauh-jauh dari ayam dan sayur, terutama. Sawi. Mau makan diluar cari menu lain, eman-eman jatah. Mau tetap bertahan tapi hati ini memberontak. Akhirnya saya kuat untuk bertahan.

Diskon 7 hari liburan akhirnya selesai. Penutupan, terima kasih dan pulang. Angan-angan liburan di rumah muncul lagi. Dua hari di rumah lagi-lagi sebuah informasi masuk melalui surat elektronik. Benar saja, seperti informasi teman-teman sebelumnya. Lagi-lagi ada panggilan ke Sidoarjo. Di tempat yang sama. Hotel Utami.

Bersyukur itu suatu keharusan bagi manusia yang beriman. Guru olahraga sedikit sekali yang ibu-ibu. Setiap pelatihan seringnya kumpul dengan bapak-bapak. Kalaupun ada ibu-ibu paling satu atau dua. Saya cuma pengen variasi situasi saja. Doa itu terkabul. Bimtek Literasi kali ini. Guru PJOK di mix dengan guru BK. Kelas menjadi bervariasi. Satu dua banyolan keluar juga dalam kelas. Tentunya dalam koridor gojek. Satu lagi kejutan pribadi untuk saya. Berhasil sekamar dengan Pak Tri Agus Prasetijo, beliau itu kakak kandungnya Bambang Pamungkas. Kalau Bambang Pamungkas pintar main bola, apalagi kakaknya! Saya harus banyak belajar. Banyak mengorek informasi tentang Bambang Pamungkas! Tidak lupa saya akan foto bareng. Kapan-kapan saya upload fotonya. Saya juga pengen terkenal.

Bimtek masih jalan pada hari kedua, saat tulisan ini dibuat. Siapa tahu bisa disambung lain waktu jika ingat.

Jadi ingat dengan judulnya. Diskon liburan ini untuk saya totalnya jadi 11 hari. Tetap bersyukur dan alhamdulillah mendapat tambahan ilmu yang bermanfaat. Sekaligus tambah sangu lebaran. Bahasa kekiniannya rejeki anak soleh. Semoga.

NB: Penulis adalah peserta BIMTEK LITERASI PENULISAN BUKU PJOK DAN GURU BK di Sidoarjo.

(12/6/17)