Chrisna Hermawan

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Ranger Pemalas

Ranger Pemalas

Dulu waktu masih SD. Paling ditunggu saat hari Minggu. Standby di depan tv sejak habis subuh. Acara kartun favorit bertebaran. Tidak hanya di satu stasiun tv saja. Beberapa menyiarkan secara bersamaan. Bingung memilih nonton yang mana. Film kartun yang paling berkesan cuma satu. Doraemon. Lah, sejak dari saya SD sampai sekarang usia kepala tiga. Si Nobita dan kawan-kawan masih belum naik kelas. Jadi kepikiran, jangan-jangan memang susah naik kelas di Jepang. Makanya setiap ketemu anak SD saya beri nasehat. Jangan sampai pindah sekolah SD ke Jepang. Nanti ndak lulus-lulus. Anaknya cuma bengong. Bingung maksudnya. Terus saya tinggal pergi. Kaya orang gila ya?

Winspector robot pembela kebenaran. Jiban robot polisi pemberantas kejahatan. Power Rangers super hero yang siap menumpas monster aneh. Awalnya lima manusia biasa. Mengeluarkan gerakan unik untuk berubah wujud. Menggunakan armor andalan. Semakin hebat bisa loncat tinggi melewati gedung. Senjatanya macam-macam. Ada yang pistol, pedang, perisai, tombak, golok, clurit, cemeti. Bahkan semua bisa digabung menjadi satu senjata andalan. Monster kecil ditumpas habis. Lalu ketua monster juga kalah. Setelah seperti itu biasanya pemimpin marah. Mengeluarkan jurus peninggi dan pembesar badan. Monster ketua tadi yang sudah mati bangkit lagi. Jadi lebih besar.

Tidak mau kalah para ranger mengeluarkan kendaraan. Lima kendaraan bisa bergabung. Menjadi satu robot besar. Lawan dari monster besar. Sudah sama-sama besar lalu bertarung lagi. Dan satu akhir yang sulit diprediksi. Ternyata monster besar kalah. Pemimpin monster uring-uringan. Di markas, para pemimpin monster saling menyalahkan. Sementara para ranger bergembira merayakan kemenangan. Satu episode terlewati.

Alur itu seakan menjadi paten. Pemirsa cilik suka jika pahlawan menang. Bahkan dari sebelum nonton sudah tahu akan menang. Lantas kalau sudah tahu kenapa ditonton? Yang ditunggu adegan berubah wujud. Terus lagi adegan bergabung robot. Dan yang terakhir adegan hancurnya monster besar. Puas sekali kalau sudah lihat ketiganya. Seakan-akan dunia ini benar-benar terselamatkan oleh para ranger.

Hari Senin tiba. Saatnya menceritakan tokoh idola. Berkumpul dengan teman sekelas. Membahas film yang kemarin ditonton. Masing-masing menceritakan sesuai versinya. Kadang adu argumen terjadi. Namun tidak sampai adu jotos. Eyel-eyelan siapa tokoh idola yang paling kuat. Walaupun begitu ada satu hal yang sama. Imajinasi mereka kompak. Ingin memiliki robot besar power ranger. Ingin mengendarai keliling kampung. Pamer dengan teman yang lain. Berkhayal jadi salah satu ranger. Kemudian ada yang imajinasinya terlalu tinggi. Anaknya malas-malasan sekolah. Berimajinasi berangkat sekolah naik robot ranger. Sampai sekolah lalu “ndak sengaja” menginjak gedung sekolah. Yaaa..kalau sudah begitu sekolah pasti libur. Imajinasi luar biasa. Padune wegah sekolah. Dasar power ranger pemalas.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

membangkitkan imajnisasi dengan mengingat memori masa kecil. keren banget. Tulisannya bagus dan lunyu

13 Aug
Balas

Makasih Leck... mohon blimbingannya..

13 Aug

berarti kita sudah tua pak. masa2 itu sama seperti yg pernah saya rasakan. haha

13 Aug
Balas

Senasib kita..sama2 tua haha

13 Aug

Haha salah tebak ta kiro...seng nonton jd pemalas krn terlena film

13 Aug
Balas



search

New Post