Dia yang Makin Sembunyi
Dia yang Makin Sembunyi
Oleh: Chusniyah Noor
Setiap kali mengikuti uraian kalimat para pegiat literasi, hati ini makin menciut. Betapa tidak, kemajuan begitu pesat telah mereka lakukan. Sungguh terasa sangat tertinggal cukup jauh. Meski lari demi mengejar mensejajarkan langkah lagi.
Hem, rasanya pernah deh menulis kayak kalimat di atas, ya, sebulan yang lalu. Cek. Betul. Ternyata angan itu cuma tinggal angan. Tanpa langkah nyata apalah arti sebuah niat. Betul ada catatan kebaikan begitu niat baik itu ditekadkan, tapi langkah selanjutnya yang perlu lebih diteguhkan lafi.
Apalah arti keinginan untuk mensejajarkan langkah, justru saat tekad itu diikrarkan, langkah ini makin surut, bahkan kendo.
Oh, dimana semangat itu. Yang bahkan kucari di sebalik selimut justru dia menenggelamkan aku dalam kehangatannya. Malam makin dingin, yang makin membekukan semangatku...
Kowangan, 02 Oktober 2022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kian kucari kian berlari....