Malam ini saya tersenyum-senyum sendiri membaca chattingan di group wa alumni sekolah tingkat aliyah dulu. Bagaimana tidak, group yang awalnya didirikan untuk membahas tentang reuni akbar dan segala planningnya melenceng cerita kepada kisah kasih cinta monyet beberapa teman sewaktu sekolah dulu. Mereka seolah meng kilas balik segala kenangan di masa putih abu-abu. Segala cerita dibumbui oleh para teman-teman seangkatan yang juga ikut menjadi saksi masa-masa itu. Satu dua ada yang complain juga karena cerita entah kemana-mana melencengnya. Namun tak bisa dipungkiri bagi yang merasa pernah ada punya chemistry di masa itu tentunya memori lama kembali bersarang di kepala.

Tak jarang kita mendengar cerita hancurnya persahabatan gara-gara reunian, bahkan sampai ada rumah tangga yang berantakan gara-gara reunuian. Kenapa sampai separah itu? Ya, tak lain dan tak bukan karena berawal dari reunian ini, timbul curhat-curhatan, tukar menukar nomor HP, lanjut chatting dan teleponan, intens pertemuan, sampai merasa hambar akan rumah tangga yang dijalani masing-masing karena berhalusinasi bahwa apabila dahulu saya jadi menikah dengannya tentu saya akan bahagia, dan bla bla bla.

Maka oleh karena itu, patutlah kita berhati-hati akan reunian sekolahan ini, karena selain ajang melepas kangen dengan teman sebaya semasa sekolah dulu, namun juga menjadi ajang untuk melepas kangen akan rasa yang pernah ada dahulu. Kalau rasa-rasanya tidak bisa mengontrol diri ada baiknya juga untuk tidak diikuti.

Stop cerita cinta monyet, kita lanjut ke cerita iyuran lagi yuk. Kan segan sama istri dan suami si fulan yang juga anggota group ini. Hati-hati lo nanti ada yang tersinggung. Chat salah satu teman membuyarkan lamunanku ke masa-masa sekolah dahulu. Segera ku ikut nimbrung dan memberi komentar setuju di group itu. Alumni oh alumni..dalam berbagai rencana indahmu terselip berjuta kisah di masa lalu..