Hujan Pagi
Sejak semalam hujan deras mengguyur bumi Suroboyo. Hingga pagi menjelang, air yang jatuh masih berdatangan. Menghalangi mentari pagi yang pengen tersenyum menyambut hari. Namun hujan tampaknya belum jera tampilkan diri.
Saatnya berangkat sekolah. Terpaksa pake baju batman, biar aman. Sekolah masih lengang. Saat morning devotion, banyak guru yang belum hadir terjebak kemacetan karena hujan. Apalagi siswa, banyak yang bakal datang terlambat. Dimaklumi saja, kan memang jalannya sering macet.
Beberapa orang tua wali menghubungi Walas. Mohon ijin anaknya tidak masuk. Alasannya? Hujan dan macet. Wes ambyaaaar… .
Sebenarnya sekolah sudah memberi toleransi untuk keterlambatan. Mengingat situasinya. Tapi semua tergantung orang tua. Sayang banget kalau siswa ga masuk dengan alasan hujan dan macet. Terlebih siswa tersebut sekolah dengan diantar mobil. Kan ga kehujanan? Entahlah,… Tampaknya perjuangan guru agar siswa tetap bersemangat belajar, meski banyak tantangan, tidak mudah. Masih ada ortu yang berpendapat, lebih baik ga usah belajar dari pada kehujanan dan terjaring kemacetan.
Ayoo anak-anak semangat belajar. Semoga sukses.
SBY250424
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap Mbakku. Sing penting hujannya tidak menyebabkan banjir.. Bisa bahaya buat semuanya.. hehe. Sukses selalu
Semangatnya kendor terkena hujan hehe... Smg kita tetap semangat ya, Bun
Seger bun pagi2 hujan
Oh tak pikir arek Suroboyo lebih semangat dan antusias untuk belajar Bunda. Kalau saya kan di Bondowoso, "oreng disa" hi hi semangatnya pis tipis.
Dorongan Bu guru nih harus semangat
Semangat menjemput asa. Biar hujan mendera. Sukses
Nggak seperti jaman kita dulu ya, Bu. Walaupun hujan tetap sekolah dg menggunakan payung daun pisang
Begitulah orangtua saking sayangnya ke anak meski kadang tak baik.