LUKA
Kubawa pergi hati yang menepi di ujung senja.
Menyelinap jauh ke dalam bumi tanpa netra
Kubuang rasa yang tiada terjeda menjelma
Menggoda asa terlena meraja hanguskan kuasa yang ada
Kuhempas sepi menggiring pagi di balik mentari
Beselimut memori mengejar simfoni tiada henti
Kulepas rindu makin membiru bersama bayu
Dalam kesesakan menggores kalbu
Adakah kepingan cinta tersisa yang masih bisa di pinta
Diantara sejuta luka menoreh jiwa
*
SBY170523
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren menewen puisinya Mbak Cicik. Permainan kata yang indah memesona.. Sukses selalu
Duuuh, puisinya bikin baper. Hiks. smg sehat dan bahagia selalu, Bunda
Waduh sejuta luka menoreh jiwa? Ambyar dong ....Terima kasih telah setia SKSS dan berbagi kebaikan bersama pakde.
Keren banget, sukses selalu untuk Ibu
Diksi yang mendalam penuh rasa. Keren banget Bunda. Sehat selalu.
Keren bgt diksinya bunda. Meski ada sedih pd puisinya
Waw . diksinya..sempurna. salam sukses Bund. Sehat dan bahagia senantiasa
Keren untaian katanya. Semoga sehat dan sukses selalu Bunda Cicik.
Sedih banget Bunda Cicik.Semoga terselib bahagia penghapus luka.Salam sukses dan bahagia Bunda Cicik