#satuharisatutulisan

Edisi 23 Maret 2021

MENJADI PEJUANG NILAI?

Serba-serbi ujian praktik hari ini,

Saat rekaman video anak-anak diputar,

Terjadilah monolog seperti ini:

Ya, ini, kalian tahulah, beta****,

Masih baru,

Baru dibeli,

Hanya untuk uprak ini,

Demi pejuang nilai

(sambil tertawa simpul)

Sampai di sini saya terhenyak,

Lho kok sampai sejauh itu ya,

Uprak ini boleh menggunakan alat bahan yang ada di rumah,

Sudah dipersiapkan agar bisa dipraktikkan di rumah saja,

Masih saja ada anak yang menganggap seolah-olah beban.

Menjadi pejuang nilai?

Mengapa baru sekarang ya dek,

Trus dari kelas 7,8 dan 9 ini apa yang sudah kalian perjuangkan?

Kegetiran melanda saat saya memikirkannya.

Apakah anak-anak merasa ujian ini menentukan kelulusannya?

Mungkin iya, karena nilai sekolah tulis dan praktik,

Namun jangan dilupakan, bahwa nilai di kelas sebelumnya juga ikut andil,

Menyumbang nilai-nilai akademik dari semester 1-4,

Jadi, bapak ibu guru di kelas 7 dan 8 pun juga ikut andil

dalam memperjuangkan nilai-nilai kalian

Setidaknya kata pejuang nilai jangan disamakan dengan pejuang cinta,

Yang hanya datang tiba-tiba dan akan pergi tanpa rencana

Jadilah pejuang nilai sejati, dari awal masuk sampai mau lulus,

Itu baru ciri khas anak yang gigih berjuang

REFLEKSI:

Belajar banyak dari setiap perkataan anak-anak,

Membuat saya lebih instrospeksi, apakah ada yang masih kurang dari pengajaran saya.

===

Semoga Tuhan memberkati hari ke-82 tahun 2021,

menjadi lebih berkah dan amanah. Amin.