hendri anto

sebagai pelita bagi putra putri bangsa indragiri hulu jaya ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Modul Sosiologi

Modul Sosiologi

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menylesaikan modul pembelajaran Sosiologi kelas XI SMA ini dengan baik.

Adapun modul pembelajaran Sosiologi kelas XI SMA ini telah kami usahakan dengan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan modul ini. Untuk itu kami tidak lupa untuk mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan modul ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari penyusunan bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberikan saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki modul pembelajaran Sosiologi kelas XI SMA ini.

Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari modul pembelajaran Sosiologi kelas XI SMA ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan pemahaman dan inspirasi terhadap pembaca.

Rengat, Juli 2016

Penyusun

STANDAR KOMPETENSI Dan KOMPETENSI DASAR

SEMESTER 2

Standar Kompetensi : Menganalisis kelompok sosial dalam masyarakat multikultural

Kompetensi Dasar :

ü Mendeskripsikan berbagai kelompok sosial dalam masyarakat multikulural

ü Menganalisis perkembangan kelompok sosial dalam masyarakat multikultural

ü Menganalisis keanekaragaman kelompok sosial dalam masyarakat multikultural

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

1. Bacalah standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator yang harus dicapai, hal ini penting agar anda mengetahui tujuan mempelajari materi yang ada dalam bahan ajar ini.

2. Pelajarilah kegiatan belajar dengan sungguh-sungguh.

3. Tanyakan kepada guru anda apabila terdapat konsep yang belum bisa dipahami oleh anda.

4. Kerjakan tugas kegiatan yang terdapat setiap kegiatan belajar yang anda pelajari. Cocokkan jawaban anda dalam modul ini atau tanyakan pada guru anda. Bila tingkat penguasaan anda mencapai 80 % dari tugas kegiatan dapat anda kerjakan dengan benar maka lanjutkan lanjutkan materi pada kegiatan belajar beriktunya, tetapi jika belum maka materi tersebut diulangi lagi dan kerjakan soal tugas kegiatan kembali pada jawaban-jawaban yang belum betul sampai anda mampu menjawabnya.

5. Bacalah ringkasan materi.

6. Kerjakan uji kompetensi yang terdapat pada setiap kegiatan belajar dan cocokkan dengan kunci jawaban. Untuk mengetahui ketuntasan belajar anda hitunglah tingkat penguasaan materi anda dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

DAFTAR ISI

Kata Pengantar

STANDAR KOMPETENSI dan KOMPETENSI DASAR PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL DAFTAR ISI KEBUDAYAAN KELOMPOK SOSIAL MASYARAKAT MULTIKULTURAL

BAB 1 STRUKTUR SOSIAL dan DIFERENSIASI SOSIAL

A. Struktur Sosial

1. Pengertian Struktur Sosial

Struktur sosial adalah tatanan sosial dalam kehidupan masyarakat, di dalam struktur sosial tersebut terkandung hubungan timbal balik antara status dan peranan yang menunjuk pada suatu keteraturan perilaku.

2. Pengertian struktur sosial menurut Ahli

a. Coleman

Pola hubungan antar manusia dan antar kelompok manusia.

b. Kornblum

Pola perilaku individu dan kelompok, yaitu perilaku berulang-ulang yang menciptakan hubungan antar individu dan antar kelompok dalam masyarakat.

c. Soerjono soekanto

Sebuah hubungan timbal balik antara posisi-posisi sosial dan peranan-peranan sosial.

3. Ciri-ciri Struktur Sosial

1. Struktur sosial mengacu pada hubungan sosial yang pokok, yang dapat memberikan bentuk pada masyarakat.

2. Struktur sosial mencakup semua hubungan sosial antara individu-individu pada saat tertentu.

3. Struktur sosial meliputi seluruh kebudayaan dalam masyarakat.

4. Struktur sosial merupakan realitas sosial yang bersifat statis dan memiliki kerangka yang membentuk suatu tatanan.

Struktur sosial merupakan tahapan perubahan dan perkembangan masyarakat yang mengandung dua pengertian:

1. Di dalam struktur sosial terdapat peranan yang bersifat empiris

2. Di dalam setiap perubahan dan perkembangan tersebut terdapat tahap perhentian.

4. Fungsi Struktur Sosial

a. Beberapa fungsi struktur sosial dalam kehidupan masyarakat adalah sebagai berikut:

b. Sebagai dasar untuk menanamkan suatu disiplin sosial yang berkaitan dengan aturan-aturan yang berasal dari suatu kelompok sosial, diharapkan setiap anggota kelompok tersebut bersikap dan bertindak sesuai dengan harapan-harapan kelompoknya.

c. Sebagai pengawas sosial. Fungsi struktur sosial di sini adalah sebagai pembatas agar setiap anggota masyarakat berperilaku sesuai dengan norma-norma dan nilai-nilai yang dianut masyarakat tersebut.

d. Struktur sosial merupakan karakterisrik yang khas yang dimiliki suatu masyarakat sehingga dapat memberikan warna yang berbeda dari masyarakat yang lain.

5. Bentuk Struktur Sosial

Bentuk struktur sosial dalam masyarakat dapat dilihat dari beberapa sudut, di antaranya sebagai berikut:

1. Dilihat dari Sifatnya

Bentuk struktur sosial suatu masyarakat dapat dibedakan menjadi struktur sosial yang kaku, struktur sosial yang luwes, struktur sosial formal, dan struktur sosial informal.

a. Struktur Sosial Kaku

Struktur sosial kaku merupakan bentuk struktur sosial yang tidak dapat dirubah atau sekurang-kurangnya masyarakat menghadapi kesulitan besar untuk melakukan perpindahan status atau kedudukannya. Struktur sosial seperti ini biasanya terdapat pada masyarakat yang menganut sitem kasta.

b. Struktur Sosial Luwes

Bentuk struktur sosial ini merupakan kebalikan dari struktur sosial kaku. Pada struktur sosial ini masyarakat bebas bergerak melakukan perubahan.

c. Struktur Sosial Formal

Merupakan suatu bentuk struktur sosial yang diakui oleh pihak yang berwenang.

d. Struktur Sosial Informal

Merupakan kebalikan dari struktur sosial formal, yaitu struktur sosial yang nyata ada berfungsi tetapi tidak memiliki ketetapan hukum dan tidak diakui oleh pihak berwenang.

2. Dilihat dari Identitas Keanggotaan Masyarakatnya

Bentuk struktur sosial ini dapat dibedakan menjadi :

a. Struktur Sosial Homogen

Pada struktur sosial yang homogen memiliki latar belakang kesamaan identitas dari setiap anggota masyarakatnya, seperti kesamaan ras, suku bangsa, ataupun agama.

b. Struktur Sosial yang Heterogen

Struktur sosial ini ditandai oleh keanekaragaman identitas anggota masyarakatnya. Struktur sosial yang heterogen memiliki latar belakang ras, suku, ataupun agama yang berbeda dari para anggota masyarakatnya.

3. Dilihat dari Ketidaksamaan Sosial

Bentuk struktur sosial berdasarkan ketidaksamaan sosial adalah pengelompokkan manusia secara horizontal dan vertikal. Pengelompokkan ini bisa berdasarkan ciri fisik yang meliputi: jenis kelamin, bentuk dan tinggi tubuh, warna kulit, rambut, dan sebagainya. Juga berdasarkan ciri non fisik atau ciri sosial budaya, meliputi kecerdasan, keterampilan, motivasi, minat dan bakat.

A. Faktor-Faktor Pembentuk Ketidaksamaan Sosial

1) Keadaan Geografis

Letak geografis suatu wilayah akan mempengaruhi iklim dan cuaca wilayah tersebut sehingga menghasilkan perbedaan mata pencaharian, corak, dan tradisi suatu masyarakat.

2) Etnis

3) Kemampuan atau Potensi Diri

Adanya perbedaan potensi diri dapat menghasilkan perbedaan atas dasar profesi, kekayaan, hobi, dan sebagainya.

4) Latar Belakang Sosial

Perbedaan latar belakang sosial dapat menghasilkan perbedaan tingkat pendidikan, peranan, prestise, dan kekuasaan.

B. Bentuk-Bentuk Ketidaksamaan Sosial

Dalam sosiologi ketidaksamaan sosial dibedakan secara horizontal dan secara vertikal. Ketidaksamaan sosial secara horizontal disebut dengan istilah diferensiasi sosial, sedangkan ketidaksamaan sosial secara vertikal disebut stratifkasi sosial.

1) Secara Horizontal

Struktur sosial dilihat secara horizontal merupakan struktur masyarakat dengan berbagai kesatuan-kesatuan sosial berdasarkan perbedaan-perbedaan suku bangsa, agama, dan adat istiadat yang dikenal dengan istilah difensiasi sosial. Misalnya dalam masyarakat Indonesia terdapat suku bangsa Minangkabau, suku bangsa Jawa, Sunda, Dayak, dan lain-lain.

2) Secara Vertikal

Yaitu struktur sosial yang ditandai oleh kesatuan-kesatuan sosial berdasarkan perbedaan-perbedaan pelapisan sosial, baik lapisan atas maupun lapisan bawah yang dikenal dengan istilah stratifikasi sosial.

C. Bentuk-Bentuk Struktur Sosial Berdasarkan Ketidaksamaan Sosial

Berikut ini akan dibahas mengenai bentuk struktur sosial dimensi horizontal (deferensiasi sosial) dan dimensi vertikal (stratifikasi sosial).

A. Diferensiasi Sosial

Pengertian Diferensiasi Sosial

Diferensiasi sosial adalah perbedaan individu atau kelompok dalam masyarakat yang tidak menunjukkan adanya suatu tingkatan (hierarki).

1. Bentuk-Bentuk Diferensiasi Sosial

Dalam masyarakat dikenal beberapa bentuk deferensiasi sosial, antara lain berdasarkan perbedaan ras, suku bangsa (etnis), agama dan gender.

o Diferensiasi Sosial Berdasarkan Ras

Pengelompokkan manusia berdasarkan ras merupakan pengelompokkan yang bersifat jasmaniah, berdasarkan pada ciri-ciri fisik, seperti: warna kulit, rambut, serta bentuk-bentuk bagian wajah. Koentjaraningrat mendefinisikan ras sebagai suatu golongan manusia yang menunjukkan berbagai ciri tubuh tertentu dengan suatu frekuensi yang besar. Dengan adanya pengelompokkan berdasarkan ras, maka memunculkan politik diskriminasi ras yang dampaknya sampai sekarang. Dasar-dasar diskriminasi itu adalah bahwa ras kulit putih mempnyai keunggulan jasmani serta rohani dibandingkan ras-ras lain.

Mengenai klasifikasi ras terdapat banyak sistem penggolongan yang berasal dari berbagi ahli. Di bawah ini dikemukakan salah satu klasifikasi ras dari A.L Kroeber (19488), yang menggambarkan secara jelas garis besar penggolongan ras-ras terpenting di dunia serta hubungan antara satu dengan yang lain, yaitu sebagai berikut:

 Australoid

Penduduk asli Australia

Mongoloid

 Asiatic Mongoloid (Asia Utara, Asia Tengah, dan Asia Timur)

 Malayan Mongoloid (Asia Tenggara, Indonesia, Malaysia, Filipinadan penduduk asli Taiwan)

 American Mongoloid (penduduk asli Benua Amerika Utara dan Selatan dari orang-orang Eskimo di Amerika Utara sampai penduduk Terra del Fuego di Amerika Selatan)

Caucasoid

 Nordid (Eropa Utara sekitar Laut Baltik)

 Alpine (Eropa Tengah dan Timur)

 Mediterranean penduduk sekitar laut Tengah, Amerika Utara, Armenia, Arab, dan Iran)

 Indic (Pakistan, India, Bangladesh, Sri Lanka)

 Negroid

 African Negroid (Benua Afrika)

 Negrito (Afrika Tengah, Semenanjung Melayu, Filipina)

 Melanesian (Irian, Melanesia)

 Ras-Ras Khusus

Tidak dapat diklasifikasikan ke dalam empat ras di atas.

 Bushman (di daerah Gurun Kalahari; Afrika Selatan)

 Veddoid (di pedalaman Sri Lanka dan Sulawesi Selatan)

 Polynesian (di kepulauan Mikronesia dan Polinesia)

 Ainu (di Pulau Karafuto dan Hokkaido Jepang Utara)

o Diferensiasi Sosial Berdasarkan Etnis

Diferensiasi sosial berdasarkan etnis atau suku bangsa menunjukkan bahwa masyarakat terdiri atas berbagai suku bangsa dengan bahasa dan kebudayaan masing-masing.

o Diferensiasi Sosial Berdasarkan Agama

Diferensiasi sosial berdasarkan agama terwujud dalam kenyataan sosial bahwa masyarakat terdiri atas orang-orang yang menganut suatu agama tertentu termasuk dalam suatu komunitas atau golongan yang disebut umat.

Menurut Emile Durkheim (1976), agama adalah salah satu sistem kepercayaan beserta praktiknya, berkenaan dengan hal-hal yang sakral yang menyatukan pengikutnya dalam suatu komunitas moral. Agama berisi tentang:

a.Sesuatu yang dianggap sakral, melebihi kehidupan duniawi dan menimbulkan rasa kekaguman dan penghormatan;

b.Sekumpulan kepercayaan tentang hal yang dianggap sakral;

c.Penegasan kepercayaan dengan melaksanakan ritual, yaitu aktivitas keagamaan; dan

d.Sekumpulan kepercayaan yang ikut dalam ritual yang sama.

Dari contoh yang terdapat dalam sejarah bisa diambil kesimpulan bahwa kepercayaan mempunyai pengaruh pada kehidupan masyarakat, dan sebaliknya, keadaan masyarakat mempengaruhi pula kepercayaan.

Sebagai salah satu dasar ikatan, agama berbeda dengan dasar ikatan lain, seperti: keturunan, ras, suku, bangsa, ataupun pekerjaan. Dapat dikatakan agama merupakan bagian yang sangat mendalam dari kepribadian atau privacy seseorang, karena agama selalu bersangkutan dengan kepekaan emosional.

o Diferensiasi Sosial Berdasakan Gender

Pada umumnya orang beranggapan istilah gender sama dengan jenis kelamin, tetapi sesungguhnya tidaklah demikian. Perbedaan antara laki-laki dan perempuan akan mencakup tentang perbedaan secara seks dan perbedaan gender.

Perbedaan gender adalah cara berperilaku bagi pria dan wanita yang sudah ditentukan oleh kebudayaan atau kodratnya yang kemudian menjadi bagian dari kepribadiannya.

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memilih A, B, C, D atau E untuk jawaban yang benar dan tepat!

1. Stratifikasi sosial adalah ….

a. Perpindahan status sosial

b. Pembedaan anggota masyarakat secara horizontal

c. Usaha-usaha yang dilakukan agar warga masyarakat mentaati norma yang berlaku

d. Pembedaan anggota masyarakat secara vertikal

e. Perilaku yang tidak sesuai dengan norma yang berlaku

2. Salah satu dasar perbedaan stratifikasi sosial adalah ….

a. Jenis kelamin d. Kekayaan

b. Ras e. Suku bangsa

c. Umur

3. Contoh stratifikasi sosial yang sengaja dibentuk adalah .....

a. Tingkat pendidikan yang telah ditempuh

b. Penghasilan yang diperoleh

c. Jasa-jasa yang telah diperbuat dalam masyarakat

d. Kepemilikan harta

e. Struktur organisasi dalam pemerintahan

4. Stratifikasi sosial bersifat terbuka mempunyai ciri-ciri sebagai berikut, kecuali ….

a. Setiap anggota masyarakat tidak mempunyai kesempatan untuk berpindah ke lapisan yang lebih tinggi

b. Memberi rangsangan kepada anggota masyarakat untuk berusaha lebih giat agar dapat mencapai kehidupan yang lebih baik

c. Status sosial diperoleh dengan usaha

d. Bagi yang kurang beruntung ada kemungkinan turun ke lapisan yang lebih rendah

e. Individu mempunyai kesempatan mengadakan mobilitas vertikal

5. Di bawah ini adalah ciri-ciri masyarakat dengan sistem kasta, kecuali ....

a. Keanggotaan kasta diperoleh dengan adanya kelahiran

b. Keanggotaan kasta berlangsung seumur hidup

c. Perkawinan bersifat eksogami

d. Hubungan antar kasta bersifat terbatas

e. Adanya kesadaran terhadap keanggotaan kasta tertentu

6. Urutan kasta dalam masyarakat Hindu dimulai dari kasta tertinggi yang benar adalah ….

a. Waisya, Sudra, Ksatria, Brahmana

b. Sudra, Waisya, Ksatria, Brahmana

c. Waisya, Ksatria, Brahmana, Sudra

d. Brahmana, Ksatria, Waisya, Sudra

e. Ksatria, Brahmana, Sudra, Waisya

7. I Gusti adalah gelar untuk kasta ....

a. Sudra d. Paria

b. Waisya e. Brahmana

c. Ksatria

8. Ida Bagus adalah gelar untuk kasta ....

a. Brahmana

b. Sudra

c. Waisya

d. Ksatria

e. Paria

9. Dewa adalah gelar untuk kasta ....

a. Ksatria

b. Brahmana

c. Waisya

d. Paria

e. Sudra

10. Ketut adalah gelar untuk kasta ....

a. Paria

b. Sudra

c. Brahmana

d. Ksatria

e. Waisya

BAB II STRATIFIKASI SOSIAL

A. Pengertian Stratifikasi Sosial

Kata stratifikasi sosial berasal dari bahasa latin, yakni stratum yang berarti tingkatan dan socius yang berarti teman atau masyarakat. Secara harfiah stratifikasi sosial berarti tingkatan yang ada dalam masyarakat. Pendapat para ahli mengenai pengertian pelapisan sosial.

Menurut Pitirim A. Sorokin (1959), bahwa stratifikasi sosial merupakan ciri yang tetap pada setiap kelompok sosial yang teratur. Lebih lanjut beliau mengatakan bahwa stratifikasi sosial merupakan pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat.

1. Paul B. Horton dan Chester L. Hunt (1999),

stratifikasi sosial berarti sistem perbedaan status yang berlaku dalam suatu masyarakat.

2. Robert M.Z Lawang,

startifikasi sosial adalah penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hierarkis menurut dimensi kekuasaan, privilese dan prestise.

Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa stratifiksi sosial adalah pembedaan masyarakat ke dalam kelas-kelas secara vertikal, yang diwujudkan dengan adanya tingkatan masyarakat dari yang paling tinggi sampai yang paling rendah.

B. Faktor Penyebab Stratifikasi Sosial

Faktor-faktor penyebab Terbentuknya stratifikasi sosial dalam masyarakat didukung oleh:

a. Perbedaan ras dan kebudayaan

b. Adanya spesialisasi dalam bidang pekerjaan.

c. Adanya kelangkaan dalam masyarakat menyangkut pembagian hak dan kewajiban.

C. Dasar Stratifikasi Sosial

Stratifikasi sosial akan selalu ditemukan dalam masyarakat selama dalam masyarakat ada sesuatu yang dihargai. Adapun dasar atau ukuran yang biasa dipakai untuk menggolongkan anggota msyarakat ke dalam suatu lapisan sosial adalah sebagai berikut:

 Ukuran kekayaan

 Ukuran kekuasaan

 Ukuran kehormatan

 Ukuran ilmu pengetahuan

Keempat ukuran di atas bukanlah bersifat limitif, artinya masih ada ukuran lain yang dapat dipergunakan dalam kriteria penggolongan pelapisan sosial dalam masyarakat, namun ukuran di ataslah yang paling banyak digunakan sebagai dasar pembentukan pelapisan sosial.

D. Status dan Kedudukan

1. Status Sosial

a. Ascribed Status

Tipe status yang didapat sejak lahir seperti jenis kelamin, ras, kasta, golongan, keturunan, suku, usia, dan lain sebagainya.

b. Achieved Status

Status sosial yang didapat sesorang karena kerja keras dan usaha yang dilakukannya. Contoh: harta kekayaan, tingkat pendidikan, pekerjaan, dll.

c. Assigned Status

Status sosial yang diperoleh seseorang di dalam lingkungan masyarakat yang bukan didapat sejak lahir tetapi diberikan karena usaha dan kepercayaan masyarakat. Contohnya seperti seseorang yang dijadikan kepala suku, ketua adat, sesepuh, dan sebagainya.

2. Konflik Status

Konflik status dapat dibedakan menjadi tiga, diantaranya :

1. Konflik status individual adalah konflik status yang dirasakan oleh seseorang dalam batinnya sendiri.

2. Konflik status antar kelompok adalah konflik kedudukan atau status yang terjadi antara kelompok yang satu dengan yang lain.

3. Konflik status antar individu adalah konflik status yang terjadi antara individu yang satu dengan yang lain

3. Peranan (Role)

Peran sosial merupakan aspek yang lebih dinamis dibandingkan dengan kedudukan. Peran lebih menjurus pada fungsi seseorang dalam masyarakat. Kedudukan dan peranan saling berhubungan, karena tidak ada peranan tanpa kedudukan. Kedudukan tidak akan berfungsi tanpa peranan.

- Berdasarkan cara memperolehnya:

o Peranan bawaan (ascribed roles), yaitu peranan yang diperoleh secara otomatis, bukan karena usaha.

o Peranan pilihan (achieve roles), yaitu peranan yang diperoleh atas keputusannya sendiri.

- Berdasarkan pelaksanaannya:

o Peranan yang diharapkan (expected roles), yaitu cara ideal dalam pelaksanaan peranan menurut penilaian masyarakat. Masyarakat menghendaki peranan tersebut dilaksanakan secermat-cermatnya dan tidak dapat ditawar dan harus dilaksanakan seperti yang telah ditentukan. Misalnya: peranan hakim, diplomatik, dan sebagainya.

o Peranan yang disesuaikan (actual roles), yaitu cara bagaimana sebenarnya peranan tersebut dijalankan. Peranan ini pelaksanaannya lebih dinamis, dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi tertentu.

Ada tiga hal yang tercakup dalam peranan, yaitu sebagai berikut:

1) Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau kedudukan seseorang dalam masyarakat.

2) Peranan merupakan suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam masyarakat sebagai organisasi.

3) Peranan merupakan perilaku individu yang penting bagi struktur sosial masyarakat.

4. Sifat Stratifikasi Sosial

- Stratifikasi Sosial Tertutup

Stratifikasi di mana tiap-tiap anggota masyarakat tersebut tidak dapat pindah ke strata atau tingkatan sosial yang lebih tinggi atau lebih rendah. Contoh: sistem kasta di India dan Bali serta di Jawa ada golongan darah biru dan golongan rakyat biasa. Tidak mungkin anak keturunan orang biasa seperti petani miskin bisa menjadi keturunan ningrat/bangsawan darah biru.

- Stratifikasi Sosial Terbuka

Sistem stratifikasi di mana setiap anggota masyarakatnya dapat berpindah-pindah dari satu strata/tingkatan yang satu ke tingkatan yang lain. Misalnya: tingkat pendidikan, kekayaan, jabatan, kekuasaan dan sebagainya. Seseorang yang tadinya miskin dan bodoh bisa merubah penampilan serta strata sosialnya menjadi lebih tinggi karena berupaya sekuat tenaga untuk mengubah diri menjadi lebih baik dengan sekolah, kuliah, kursus dan menguasai banyak keterampilan sehingga dia mendapatkan pekerjaan tingkat tinggi dengan bayaran/penghasilan yang tinggi.

5. Fungsi Stratifikasi Sosial

Stratifikasi Sosial dapat berfungsi seagai berikut:

1.Distribusi hak-hak istimewa yang objektif, karena dapat diterima orang lain, sepeti menentukan penghasilan, tingkat kekayaan, keselamatan, dan wewenang.

2.Sistem pertanggaan (tingkatan) pada strata yang diciptakan masyarakat menyangkut prestise dan penghargaan, misalnya pada seseorang yang menerima anugerah penghargaan/gelar/kebangsawanan.

3.Kriteria sistem pertentangan, yaitu apakah didapat melalui kualitas pribadi, keanggotaan kelompok, kerabat tertentu, kepemilikan, wewenang atau kekuasaan.

4.Penentu lambang-lambang (simbol status) atau kedudukan, seperti tingkah laku, cara berpakaian dan bentuk rumah.

5.Tingkat mudah tidaknya bertukar kedudukan.

6. Alat solidaritas diantara individu-individu atau kelompok yang menduduki sistem sosial yang sama dalam masyarakat.

E. WUJUD STRATIFIKASI SOSIAL

v Pelapisan sosial dalam masyarakat terjadi pada bidang:

1. Ekonomi, yaitu menjadi kelas atas, menengah dan bawah.

2. Status sosial, yaitu berkaitan dengan kedudukannya di masyarakat.

3. Politik, yaitu berdasarkan kekuasaan dan kewenangan yang dimiliki seseorang.

v Menurut Mac Iver tiga pola umum sistem pelapisan kekuasaan yaitu:

1. Tipe Kasta

Sistem pelapisan kekuasaan dengan garis pemisah yang tegas dan kaku dimana hampir tidak terjadi mobilitas vertikal antar lapisan. Pelapisan sosial terdiri dari:

· Penguasa tertinggi yaitu: bangsawan, tentara dan pendeta.

· Lapisan kedua adalah para tukang, nelayan, petani dan buruh dan lapiran ketiga diisi oleh para budak.

2. Tipe Oligarkis

Sistem pelapisan kekuasaan yang masih mempunyai garis pemisah yang tegas, tetapi dasar pembedaan kelas sosial ditentukan oleh kebudayaan masyarakat, terutama kesempatan untuk memperoleh kekuasaan-kekuasaan tertentu.

- Lapisan atas terdiri dari: raja, pegawai tinggi, pengusaha, pengacara.

- Lapisan kedua terdiri dari tukang, petani dan pedagang.

- Lapisan ketiga terdiri dari buruh tani dan budak.

3. Tipe Demokratis

Tipe kekuasaan yang menunjukkan kenyataan akan adanya garis pemisah antara laipsan yang bersifat fleksibel. Kedudukan seseorang ditentukan oleh kemampuan dan kadang faktor keberuntungan.

- Lapisan atas terdiri dari pemimpin parpol, pimpinan organisasi besar, orang-orang kaya.

- Lapisan menengah terdiri dari pejabat administrasi, kelas atas dasar keahlian, petani dan pedagang.

- Lapisan terakhir terdiri dari pekerja-pekerja dan petani rendahan

v Pada masyarakat pedesaan (Jawa) maka sistem pelapisan sosialnya adalah:

1.Lapisan pertama adalah golongan priyayi, yaitu pegawai pemerintahan di desa atau pimpinan formal di desa.

2. Golongan kuli kenceng, yaitu pemilik sawah yang juga sebagai pedagang perantara.

3. Golongan kuli gundul, yaitu penggarap sawah dengan sistem sewa.

4.Kuli karang kopek, yaitu buruh tani yang hanya mempunyai rumah dan pekarangan saja tetapi tidak punya tanah pertanian sendiri.

5.Indung tlosor yaitu kelas buruh tani, tidak punya rumah dan tanah pekarangan.

v Pelapisan sosial pada masa kolonial adalah sebagai berikut:

1. Golongan Eropa (orang Belanda, Portugis, Perancis)

2. Golongan Timur Asing (orang Cina, Arab, India)

3. Golongan Bumi Putera

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memilih A, B, C, D atau E untuk jawaban yang benar dan tepat!

1. Status yang didapat secara otomatis melalui kelahiran adalah...

a.Achieved status

b.Ascribed status

c.Assigned status

d.Status sosial

e.Struktur sosial

2.Pembedaan secara horizontal dan tidak memperlihatkan tingkatan lebih rendah maupun lebih tinggi disebut...

a.Diferensiasi

b.Stratifikasi

c.Horizontilisasi

d.Achieved Status

e.Asscribes Status

3. Bentuk stratifikasi sosial yang berdasarkan pada empat tingkatan dalam masyarakat yang disebut estate ialah...

a. Kasta

b. Apartheid

c. Kelas sosial

d. Feodal

e. Monarki

4. Salah satu ciri-ciri sistem kasta adalah sebagai berikut, kecuali...

a.Keanggotaan diperoleh karena warisan atau kelahiran

b.Perkawinan bersifat endogami

c.Prestise suatu kasta tidak begitu diperhatikan

d.Hubungan dengan kelompok-kelompok lain bersifat terbatas

e.Keunggulan yang diwariskan bersifat seumur hidup

5. Salah satu fungsi stratifikasi dan diferensiasi sosial adalah...

a.Membentuk life style

b.Memberikan fasilitas tertentu pada semua masyarakat

c.Adanya pembedaan kekayaan sehingga terjadi kesenjangan

d.Pembentuk kelas-kelas sosial yang tinggi

e.Alat untuk menjatuhkan kelas sosial yang rendah

6. Seorang pengusaha yang sukses akan berada di lapisan kelas atas. Faktor stratifikasi yang mempengaruhi hal di atas adalah...

a.Kekuasaan

b.Kekayaan

c.Kehormatan

d.Kebangsawanan

e.Pendidikan

7. Peran adalah...

a.Seperangkat harapan terhadap seseorang yang menempati suatu posisi atau status sosial tertentu

b.Pola terorganisasi dari kepercayaan dan perilaku yang dipusatkan pada kebutuhan sosial yang mendasar

c.Sejumlah orang yang memiliki norma-norma, nilai-nilai, dan harapan-harapan yang sama, serta secara sadar dan teratur saling berinteraksi

d.Kedudukan sosial individu di dalam masyarakat

e.Proses penempatan individu dalam berbagai kategori sosial yang berbeda

8. Menurut ragam ras yang tersebar di dunia yang telah diklafisikasikan oleh A.L. Kroeber, suku Aborigin termasuk ras...

a.Kauskasoid

b.Mongoloid

c.Veddoid

d.Polynesia

e.Austroloid

9. Seseorang dapat saja masuk ke dalam kelas sosial tertentu yang diinginkan ataupun keluar setelah mencapai kelas sosial yang lebih tinggi. Hal tersebut merupakan sifat stratifikasi sosial...

a.Sistem kasta

b.Kelas sosial

c.Spesialisasi

d.Terbuka

e.Tertutup

10. Istilah kasta berasala dari kata casta (bahasa Portugis). Sedangkan pada masyarakat India, dikenal dengan istilah yati dan sistemnya disebut...

a.warna

b.varna

c.darna

d.carma

e.yarna

BAB III KONFLIK dan INTEGRASI SOSIAL

A. Pengaruh Diferensiasi dan Stratifikasi Sosial

a. Primodialisme

Pandangan atau paham yang menunjukkan sikap berpegang teguh pada hal-hal yang sejak semula melekat pada diri individu. Seperti: suku, bangsa, ras, dan agama.

b. Etnosentrisme

Suatu sikap menilai kebudayaannya sendiri memiliki nilai lebih tinggi dari pada kebudayaan masyarakat lain.

c. Politik Aliran (Sektarian)

Keadaan dimana sebuah kelompok atau organisasi tertentu dikelilingi oleh sejumlah organisasi massa (ormas), baik formal maupun informal. Tali pengikat antara kelompok dan organisasi-organisasi massa adalah ideologi atau aliran (sekte) tertentu. Contoh: Partai PKB yang dikelilingi oleh ormas-ormas NU.

d. Konsilidasi

Penguatan atau pengukuhan, merupakan usaha untuk menata kembali atau memperkuat suatu himpunan atau organisasi yang dinilai terancam perpecahan. Konsolidasi memiliki dua sisi :

- Konsolidasi dengan sisi ke dalam akan memperkuat solidaritas ke dalam suatu organisasi atau himpunan.

- Konsolidasi dengan sisi keluar dapat menimbulkan sikap antipati dan kecurigaan terhadap organisasi lain.

B. Konflik Sosial

1. Pengertian Konflik

Pengertian konflik yang paling sederhana adalah “saling memukul”. Tetapi definisi yang sederhana itu tentu belum memadai, karena konflik tidak saja tampak sebagai pertentangan fisik semata. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih yang berusaha menyingkirkan pihak lain dengan jalan menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya.

2. Faktor-faktor Penyebab Konflik

- Perbedaan Antarindividu

Setiap manusia memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda satu dengan yang lainnya.

- Perbedaan Kebudayaan

Perbedaan kepribadian seseorang tergantung dari pola-pola kebudayaan yang menjadi latar belakang pembentukan dan perkembangan kepribadian seseorang. Perbedaan kepribadian individu akibat pola kebudayaan yang berbeda akan menjadi penyebab terjadinya konflik antarkelompok di masyarakat.

- Perbedaan Kepentingan

Setiap individu atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda dalam melihat atau mengerjakan sesuatu, perbedaan kepentingan antarindividu atau antarkelompok dapat menimbulkan konflik sosial di masyarakat.

- Perubahan Sosial

Setiap perubahan akan mempengaruhi cara pandang sebagian anggota masyarakat terhadap nilai, norma, dan pola perilaku masyarakat, tidak jarang perubahan menimbulkan konflik karena adanya upaya penolakan, karena perubahan dianggap mengacaukan tatanan kehidupan masyarakat yang telah ada.

3. Bentuk-bentuk Konflik

a. Konflik Realistis

Berasal dari kekecewaan individu atau kelompok terhadap sistem dan tuntutan-tuntutan yang terdapat dalam hubungan sosial. Contoh : karyawan mogok kerja.

b. Konflik Nonrealistis

Konflik yang bukan berasal dari tujuan-tujuan persaingan yang antagonistis (berlawanan) melainkan dari kebutuhan pihak-pihak tertentu untuk meredakan ketegangan. Contoh : mencari kambing hitam.

C. Dampak Sebuah Konflik

a. Dampak Negatif :

1. Dampak Secara Langsung

Dampak secara langsung merupakan dampak yang secara langsung dirasakan oleh pihak-pihak yang terlibat konflik. Adapun dampak konflik secara langsung diantaranya sebagai berikut :

o Menimbulkan keretakan hubungan antara individu atau kelompok dengan individu atau kelompok lainnya.

o Adanya perubahan kepribadian seseorang seperti selalu memunculkan rasa curiga, rasa benci, dan akhirnya dapat berubah menjadi tindakan kekerasan.

o Hancurnya harta benda dan korban jiwa, jika konflik benrubah menjadi tindakan kekerasan.

o Kemiskinan bertambah akibat tidak kondusifnya keamanan.

o Lumpuhnya roda perekonomian jika suatu konflik berlanjut menjadi tindakan kekerasan.

o Pendidikan formal dan informal terhambat karena rusaknya sarana dan prasarana pendidikan.

2. Dampak Tidak Langsung

Dampak tidak langsung merupakan dampak yang dirasakan oleh orang-orang yang tidak terlibat langsung dalam sebuah konflik ataupun dampak jangka panjang dari suatu konflik yang tidak secara langsung dirasakan oleh pihak-pihak yang berkonflik.

Misalnya agresi militer Israel yang dilakukan kepada para pejuang Hizbullah di Lebanon akan membawa dampak pada kenaikan harga minyak dunia yang akan merembet pada kenaikan harga-harga barang di pasaran.

b. Dampak Positif :

Disamping dampak yang dapat dirasakan secara langsung maupun tidak langsung, sebuah konflik juga memiliki sisi positif. Adapun Sisi positif dari sebuah konflik adalah sebagai berikut:

o Meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok.

o Munculnya pribadi-pribadi yang kuat dan tahan uji menghadapi berbagai situasi konflik.

o Membantu menghidupkan kembali norma-norma lama dan menciptakan norma-norma baru.

o Munculnya kompromi baru apabila pihak yang berkonflik dalam kekuatan yang seimbang. Misalnya adanya kesadaran dari pihak-pihak yang berkonflik untuk bersatu kembali karena dirasakan bahwa konflik yang berlarut tidak membawa keuntungan bagi kedua belah pihak.

D. Konflik dan Kekerasan

Dalam banyak definisi, ancaman dan kekerasan selalu dikaitkan dengan konflik, kekerasan merupakan alat dari konflik untuk mencapai tujuan. Dapat juga dikatakan bahwa kekerasan merupakan proses akhir dari konflik.

Namun, sesungguhnya konflik berbeda dengan kekerasan. Menurut Prof. Dr. Winardi, S. E., konflik berarti adanya oposisi atau pertentangan pendapat antara orang-orang, kelompok-kelompok atau organisasi-organisasi berkaitan dengan perbedaan-perbedaan pendapat, keyakinan-keyakinan, ide-ide maupun kepentingan. Dalam kamus besar bahasa Indonesia (1988), konflik adalah percekcokan, perselisihan, pertentangan, ketegangan diantara orang perorangan atau kelompok . sedangkan kekerasan berarti perbuatan seseorang atau kelompok yang menyebabkan cedera atau matinya orang lain atau menyebabkan kerusakan fisik atau barang orang lain. Konflik seringkali berubah menjadi kekerasan terutama apabila upaya-upaya yang berkaitan dengan pengelolaan konflik tidak dilaksanakan dengan sungguh-sungguh oleh pihak yang berkaitan. Demikian pula bila upaya memperoleh keadilan di pengadilan tinggi ternyata gagal.

a. Teori-Teori Kekerasan

Menurut Thomas Santoso, teori kekerasan dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok besar, yaitu sebagai berikut :

o Teori Kekerasan Sebagai Tindakan Aktor (Individu) atau Kelompok

Para ahli teori kekerasan kolektif ini berpendapat bahwa manusia melakukan kekerasan karena adanya faktor bawaan seperti kelainan genetik atau fisiologis. Menurut para ahli teori ini, agretivitas perilaku seseorang dapat menyebabkan timbulnya kekerasan, seperti kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan oleh pasangan suami istri. Wujud kekerasan yang dilakukan oleh individu tersebut dapat berupa pemukulan, penganiayaan ataupun kekerasan verbal berupa kata-kata kasar yang merendahkan martabat seseorang. Sedangkan kekerasan kolektif merupakan kekerasan yang dilakukan oleh beberapa orang atau sekelompok orang (crowd). Munculnya tindak kekerasan kolektif ini biasanya karena adanya benturan identitas suatu kelompok dengan kelompok lain seperti identitas berdasarkan agama atau etnik. Contohnya kekerasan yang terjadi di Poso dan revolusi Eropa pada abad ke-19. Menurut teori ini kekerasan yang dilakukan oleh sekelompok orang dilakukan dengan rasionalitas dan emosionalitas, individu-individu dalam suatu kelompok crowd dianggap saling meniru sehingga rasionalitas dan emosionalitas sesamanya semakin kuat dan semakin besar. Hal ini terjadi karena adanya persamaan nasib ataupun persamaan persepsi terhadap ketidakadilan yang mereka rasakan bersama.

o Teori Kekerasan Struktural

Menurut teori ini kekerasan struktural bukan berasal dari orang tertentu, melainkan terbentuk dalam suatu sistem sosial. Para ahli teori ini memandang kekerasan tidak hanya dilakukan oleh aktor (individu) atau kelompok semata, tetapi juga dipengaruhi oleh suatu struktur seperti aparatur negara.

Pada umumnya bila seseorang atau kelompok memiliki harta kekayaan berlimpah, maka akan selalu ada kecenderungan untuk melakukan kekerasan kecuali ada hambatan yang jelas dan tegas. Sebagai contoh kekerasan struktural adalah terjadinya kasus Timor-Timur, Kasus Tanjung Priok, seputar Kerusuhan Mei 1998, dan lain sebagainya.

o Teori Kekerasan Sebagai Kaitan Antara Aktor dan Struktur

Menurut pendapat ahli teori ini, konflik merupakan sesuatu yang telah ditentukan sehingga bersifat endemik bagi kehidupan masyarakat. Mnurut Thomas Santoso istilah kekerasan digunakan untuk mengembangkan perilaku, baik yang terbuka (overt) atau tertutup (covert), dan yang bersifat menyerang (offensive) atau bertahan (defensive) yang disertai penggunaan kekuatan kepada orang lain. Oleh karen aitu ada empat jenis kekerasan yang dapat diidentifikasi :

Ø Kekerasan terbuka (kekerasan yang dapat dilihat, seperti perkelahian)

Ø Kekerasan tertutup (kekerasan tersembunyi atau yang secara tidak langsung dilakukan seperti pengancaman)

Ø Kekerasan agresif (kekerasan yang dilakukan untuk mendapatkan sesuatu, seperti penjambretan); dan

Ø Kekerasan defensif (kekerasan untuk melingdungi diri) Salah satu bentuk kekerasan kolektif yang akhir-akhir initerjadi adalah : terorisme.

E. Cara Pengendalian Konflik dan Kekerasan

Secara umum, ada tiga macam bentuk pengendalian konflik sosial, yaitu:

1. Konsoliasi

Dilakukan melalui lembaga-lembaga tertentu yang memungkinkan diskusi dan pengambilan keputusan yang adil di antara pihak yang bertikai.

2. Mediasi

Dilakukan apabila kedua pihak yang berkonflik sepakat untuk menunjuk pihak ketiga sebagai mediator.

3. Arbitasi

Dilakukan apabila kedua belah pihak sepakat untuk menerima atau terpaksa menerima hadirnya pihak ketiga yang akan memberikan keputusan-keputusan tertentu untuk menyelesaikan konflik.

4. Ajudication

Cara penyelesaian konflik melalui pengadilan.

F. Integrasi Sosial

a. Pengertian Integrasi Sosial

· Dalam KBBI integrasi diartikan pembauran sesuatu yang tertentu hingga menjadi kesatuan yang utuh dan bulat.

· Integrasi sosial adalah proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat sehingga menjadi satu kesatuan. Unsur-unsur yang berbeda tersebur dapat meliputi ras, etnis, agama bahasa, kebiasaan, sistem nilai dan lain sebagainya.

b. Pengertian integrasi sosial menurut ahli :

· Baton menyatakan integrasi sebagai suatu pola hubungan yang mengakui adanya perbedaan ras dalam masyarakat, tetapi tidak memberikan fungsi penting pada perbedaan pada ras tersebut

c. Syarat terjadinya Integrasi

Menurut William F. Ogburn dan Meyer Nimkoff, syarat terjadinya integrasi sosial adalah :

· Anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan-kebutuhan mereka.

· Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan (konsensus) bersama mengenai nilai dan norma.

· Nilai dan norma sosial itu berlaku cukup lama dan dijalankan secara konsisten.

d. Faktor yang mempengaruhi cepat atau lambatnya proses integrasi

· Homogenitas kelompok, pada masyarakat yang homogenitasnya rendah integrasi sangat mudah tercapai , demikian sebaliknya.

· Besar kecilnya kelompok, jumlah anggota kelompok mempengaruhi cepat lambatnya integrasi karena membutuhkan penyesuaian diantara anggota.

· Mobilitas geografis, semakin sering anggota suatu masyarakat datang dan pergi maka semakin mempengaruhi proses integrasi.

Efektifitas komunikasi, semakin efektif komunikasi, maka semakin cepat integrasi anggota-anggota masyarakat tercapai.

e. Bentuk-bentuk integrasi sosial

Integrasi Normatif

Integrasi yang terjadi akibat adanya norma-norma yang berlaku dimasyarakat, contoh masyarakat Indonesia dipersatukan oleh semboyan Bhineka Tunggal Ika.

Integrasi Fungsional

Integrasi yang terbentuk sebagai akibat adanya fungsi-fungsi tertentu dalam masyrakat. Contoh Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, mengintegrasikan dirinya dengan melihat fungsi masing-masing, suku bugis melaut, jawa pertanian, Minang pandai berdagang.

Integrasi Koersif

Integrasi yang terbentuk berdasarkan kekuasaan yang dimiliki penguasa.. Dalam hal ini penguasa menggunakan cara koersif.

f. Proses Integrasi

Asimilasi

Berhadapannya dua kebudayaan atau lebih yang saling mempengaruhi sehingga memunculkan kebudayaan baru dengan meninggalkan sifat asli.

Akulturasi

Proses sosial yang terjadi bila kelompok sosial dengan kebudayaan tertentu dihadapkan pada kebudayaan asing (baru), sehingga kebudayaan asing (baru) diserap/diterima dan diolah dalam kebudayaan sendiri, tanpa meninggalkan sifat aslinya.

G. Faktor-faktor Pendorong Integrasi Sosial

· Adanya tolerasnsi terhadap kebudayaan yang berbeda.

· Kesempatan yang seimbang dalam bidang ekonomi.

· Mengembangkan sikap saling menghargai orang lain dengan kebudayaannya.

· Adanya sikap yang terbuka dengan golongan yang berkuasa.

· Adanya persamaan dalam unsur unsur kebudayaan.

· Adanya perkawinan campur (amalgamasi).

· Adanya musuh bersama dari luar.

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memilih A, B, C, D atau E untuk jawaban yang benar dan tepat!

1. Mobilitas sosial adalah ....

a. kegiatan yang dilakukan oleh suatu kelas sosial tertentu dengan maksud untuk memperoleh kedudukan sosial yang mereka inginkan

b. kegiatan yang dilakukan kelompok sosial tertentu di bidang bisnis

c. perpindahan tempat tinggal warga masyarakat yang terkena musibah banjir

d. perpindahan individu dari satu status sosial ke status sosial lain

e. mutasi jabatan dalam sebuah perusahaan

2. Mobilitas sosial horizontal adalah ....

a. perpindahan status sosial yang tidak sederajat

b. perpindahan status sosial dalam satu generasi

c. perpindahan status sosial yang sederajat

d. perpindahan status sosial pada dua generasi

e. perpindahan status sosial pada suatu masyarakat

3. Mobilitas sosial vertikal adalah ....

a. perpindahan status sosial dalam satu generasi

b. perpindahan status sosial yang tidak sederajat

c. perpindahan status sosial yang sederajat

d. perpindahan status sosial pada suatu masyarakat

e. perpindahan status sosial pada dua generasi

4. Mobilitas antargenerasi adalah ....

a. perpindahan status sosial pada dua generasi

b. perpindahan status sosial yang sederajat

c. perpindahan status sosial yang tidak sederajat

d. perpindahan status sosial pada suatu masyarakat

e. perpindahan status sosial dalam satu generasi

5. Mobilitas intragenerasi adalah ....

a. perpindahan status sosial pada suatu masyarakat

b. perpindahan status sosial yang tidak sederajat

c. perpindahan status sosial dalam satu generasi

d. perpindahan status sosial yang sederajat

e. perpindahan status sosial pada dua generasi

6. Ahmad bekerja sebagai kepala bagian di perusahaan A. Kemudian ia dipindahkan ke perusahaan B dengan jabatan tetap sebagai kepala bagian. Kasus Ahmad merupakan mobilitas ....

a. horizontal

b. vertikal naik

c. antar generasi vertikal naik

d. intragenerasi vertikal naik

e. intragenerasi vertikal turun

7. Yusuf bekerja sebagai dosen perguruan tinggi. Ayahnya seorang guru SMA. Kasus Yusuf merupakan mobilitas ....

a. horizontal

b. vertikal naik

c. intragenerasi vertikal naik

d. antargenerasi vertikal naik

e. antargenerasi horizontal

8. Mansur, yang sebelumnya berjualan es, sekarang menjadi direktur lembaga pendidikan. Kasua Mansur tersebut merupakan mobilitas ....

a. vertikal naik

b. vertikal turun

c. intragenerasi horizontal

d. intragenerasi vertikal turun

e. antargenerasi vertikal naik

9. Si B, yang sebelumnya menjadi pejabat, sekarang menjadi rakyat biasa. Kasus si B merupakan mobilitas ....

a. horizontal

b. vertikal

c. intragenerasi horizontal

d. intragenerasi vertikal naik

e. antargenerasi horizontal

10. Si A bekerja sebagai petugas kebersihan. Kakak si A bekerja sebagai karyawan bagian keuangan. Kasus si A merupaka mobilitas ....

a. horizontal

b. vertikal naik

c. intragenerasi vertikal naik

d. antargenerasi vertikal naik

e. intragenerasi vertikal turun

BAB IV MOBILITAS SOSIAL

A. PENGERTIAN MOBILITAS SOSIAL

Mobilitas sosial merupakan gerak perpindahan seseorang dari satu tempat ketempat lain atau dari suatu strata ke strata lain. Mobilitas sosial merupakan gerak perpindahan seseorang dari satu tempat ke tempat lain atau dari suatu strata ke strata lain.

1. Mobilitas sosial vertikal

Perpindahan individu atau objek dari suatu kedudukan sosial lainnya yang tidak sederajat. Dibedakan menjadi:

a. Mobilitas sosial naik (social climbing mobility atau upward mobility). Dua bentuk social climbing :

ü Masuk ke dalam kedudukan yang lebih tinggi.

ü Membentuk kelompok baru dan mendapatkan posisi yang lebih tinggi contoh : Pak Andi yang berkedudukan sebagai Office Boy (OB) diangkat pangkatnya menjadi ketua HRD di kantor tempat Ia bekerja.

b. Mobilitas sosial turun (social sinking mobility atau downward mobility). Dua bentuk social sinking :

ü Turunya kedudukan.

ü Turunnya derajat kelompok.

Contoh : Bu Rena yang berkedudukan sebagai Dirut (Direktur Utama) di kantornya tetapi karena Ia depresi maka ia diturunkan menjadi pegawai biasa di kantornya.

2. Mobilitas sosial horizontal

Peralihan individu atau kelompok sosial dari suatu kelompok sosial ke kelompok sosial lainnya yang sederajat. Contoh : Pak Dedi seorang penjual mie ayam, suatu ketika Ia memutuskan untuk berganti profesi menjadi seorang penjual soto. Pekerjaan Pak Dedi berubah namun status sosialnya tetap pada derajat yang sama. Mobilitas social horizontal dibedakan dua bentuk :

ü Mobilitas social antar wilayah/geografis Gerak sosial ini adalah perpindahan individu atau kelompok dari satu daerah ke daerah lain seperti transmigrasi, urbanisasi, dan migrasi. Cara untuk melakukan mobilitas sosial.

ü Mobilitas antargenerasi secara umum berarti mobilitas dua generasi atau lebih, misalnya generasi ayah-ibu, generasi anak, generasi cucu, dan seterusnya. Mobilitas ini ditandai dengan perkembangan taraf hidup, baik naik atau turun dalam suatu generasi. Penekanannya bukan pada perkembangan keturunan itu sendiri, melainkan pada perpindahan status sosial suatu generasi ke generasi lainnya. Contoh: Pak Parjo adalah seorang tukang becak. Ia hanya menamatkan pendidikannya hingga sekolah dasar, tetapi ia berhasil mendidik anaknya menjadi seorang pengacara. Contoh ini menunjukkan telah terjadi mobilitas vertikal antargenerasi. Mobilitas antargenerasi dibedakan menjadi dua, yaitu mobilitas intragenerasi dan mobilitas intergenerasi.

Ø Mobilitas intragenerasi adalah

mobilitas yang dialami oleh seseorang atau sekelompok orang dalam satu generasi yang sama. Contoh: Pak Darjo awalnya adalah seorang buruh. Namun, karena ketekunannya dalam bekerja dan mungkin juga keberuntungan, ia kemudian memiliki unit usaha sendiri yang akhirnya semakin besar. Contoh lain, Pak Bagyo memiliki dua orang anak, yang pertama bernama Endra bekerja sebagai tukang becak, dan Anak ke-2, bernama Ricky, yang pada awalnya juga sebagai tukang becak. Namun, Ricky lebih beruntung daripada kakaknya, karena ia dapat mengubah statusnya dari tukang becak menjadi seorang pengusaha. Sementara Endra tetap menjadi tukang becak. Perbedaan status sosial antara Endra dengan adiknya ini juga dapat disebut sebagai mobilitas intragenerasi.

Ø Mobilitas Intergenerasi adalah perpindahan status atau kedudukan yang terjadi diantara beberapa generasi. Mobilitas intergenerasi dibedakan menjadi dua yaitu:

· Mobilitas intergenerasi naik.

· Mobilitas intergenerasi turun Contoh : Kakeknya seorang bupati, bapaknya seorang camat dan anaknya sebagai kepala desa (intergenerasi turun).

Ø Mobilitas sosial lateral atau yang disebut pula mobilitas geografis. Perpindahan orang-orang, baik secara perorangan maupun kelompok, dari satu unit wilayah ke wilayah lain dan secara tidak langsung mengubah status sosial seseorang. Contoh : transmigrasi,urbanisasi dan migrasi.

Ø Mobilitas struktural disebabkan oleh inovasi teknologi, urbanisasi, pertumbuhan ekonomi, peperangan, dan kejadian-kejadian lainnya yang mengubah struktur dan jenis kelompok-kelompok dalam masyarakat, menurut Bassis. Contoh : berubahnya pekerjaan suatu masyarakat dari masyarakat agraris ke masyarakat industri.

B. Faktor Pendorong Mobilitas Sosial

a. Faktor Struktural

Faktor struktural adalah jumlah relatif dari kedudukan tinggi yang bisa dan harus diisi serta kemudahan untuk memperolehnya. Adapun yang termasuk dalam cakupan faktor struktural adalah sebagai berikut :

· Struktur Pekerjaan Disetiap masyarakat terdapat beberapa kedudukan tinggi dan rendah yang harus diisi oleh anggota masyarakat yang bersangkutan.

· Perbedaan Fertilitas Setiap masyarakat memiliki tingkat ferilitas (kelahiran) yang berbeda-beda. Tingkat fertilitas akan berhubungan erat dengan jumlah jenis pekerjaan yang mempunyai kedudukan tinggi atau rendah.

· Ekonomi Ganda Suatu negara mungkin saja menerapka sistem ekonomi ganda (tradisional dan modern), contoh nya di negara-negara Eropa barat dan Amerika. Hal itu tentu akan berdampak pada jumlah pekerjaan, baik yang bersetatus tinggi naupun rendah.

b. Faktor Individu Faktor individu

Adalah kualitas seseorang , baik ditinjau dari segi tingkat pendidikan, penampilan, maupun keterampilan pribadi. Faktor Individu meliputi :

· Perbedaan Kemampauan Setiap individu memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Mereka yang cakap mempunyai kesempatan dalam mobilitas sosial.

· Orientasi Sikap terhadap mobilitas Banyak cara yang di lakukan oleh para individu dalam meningkatka prospek mobilitas sosialnya, antara lain melalui pedidikan, kebiasaan kerja, penundaan kesenangan, dan memperbaiki diri.

· Faktor kemujuran Walaupun seseorang telah berusaha keras dalam mencapai tujuannya, tetapi kadang kala mengalami kegagalan.

c. Status Sosial

Setiap manusia dilahirkan dalam status sosial yang dimiliki oleh orang tuanya, karena ketika ia dilahirkan tidak ada satu manusia pun yang memiliki statusnya sendiri. Apabila ia tidak puas dengan kedudukan yang diwariskan oleh orang tuanya, ia dapat mencari kedudukannya sendiri dilapisan sosial yang lebih tinggi.

d. Keadaan Ekonomi

Keadaan ekonomi dapat menjadi pendorong terjadinya mobilitas sosial. Orang yang hidup dalam keadaan ekonomi yang serba kekurangan, misalnya daerah tempat tinggal nya tandus dan kekurangan SDA, kemudian berpindah tempat ke tempat yang lain atau ke kota besar. Secara sosiologis mereka dikatakan mengalami mobilitas.

e. Situasi Politik

Situasi Politik dapat menyebabkan terjadinya mobilitas sosial suatu masyarakat dalam sebuah negara. Keadaan negara yang tidak menentu akan mempengaruhi situasi keamanan yang bisa mengakibatkan terjadinya mobilitas manusia ke daerah yang lebih aman.

f. Kependudukan (Demografi)

Faktor kependudukan biasanya menyebabkan mobilitas dalam arti geografik. Di satu pihak, pertambahan jumlah penduduk yang pesa mengakibatkan sempitnya tempat permukiman, dan di pihak lain kemiskinan yang semakin merajalela. Keadaan demikian yang membuat sebagian warga masyarakat mencari tempat kediaman lain.

g. Keinginan Melihat Daerah Lain

Adanya keingina melihat daerah lain mendorong masyarakat untuk melangsungkan mobilitas geografik dari satu tempat ke tempat yang lain.

h. Perubahan kondisi sosial

Struktur kasta dan kelas dapat berubah dengan sendirinya karena adanya perubahan dari dalam dan dari luar masyarakat. Misalnya, kemajuan teknologi membuka kemungkinan timbulnya mobilitas ke atas. Perubahan ideologi dapat menimbilkan stratifikasi baru.

i. Ekspansi teritorial dan gerak populasi

Ekspansi teritorial dan perpindahan penduduk yang cepat membuktikan cirti fleksibilitas struktur stratifikasi dan mobilitas sosial. Misalnya, perkembangan kota, transmigrasi, bertambah dan berkurangnya penduduk.

j. Komunikasi yang bebas

Situasi-situasi yang membatasi komunikasi antarstrata yang beraneka ragam memperkokoh garis pembatas di antara strata yang ada dalam pertukaran pengetahuan dan pengalaman di antara mereka dan akan mengahalangi mobilitas sosial. Sebaliknya, pendidikan dan komunikasi yang bebas sertea efektif akan memudarkan semua batas garis dari strata sosial uang ada dan merangsang mobilitas sekaligus menerobos rintangan yang menghadang.

k. Pembagian kerja

Besarnya kemungkinan bagi terjadinya mobilitas dipengaruhi oleh tingkat pembagian kerja yang ada. Jika tingkat pembagian kerja tinggi dan sangat dispeliasisasikan, maka mobilitas akan menjadi lemah dan menyulitkan orang bergerak dari satu strata ke strata yang lain karena spesialisasi pekerjaan nmenuntut keterampilan khusus. Kondisi ini memacu anggota masyarakatnya untuk lebih kuat berusaha agar dapat menempati status tersebut.

l. Kemudahan dalam akses pendidikan

Jika pendidikan berkualitas mudah didapat, tentu mempermudah orang untuk melakukan pergerakan/mobilitas dengan berbekal ilmu yang diperoleh saat menjadi peserta didik. Sebaliknya, kesulitan dalam mengakses pendidikan yang bermutu, menjadikan orang yang tak menjalani pendidikan yang bagus, kesulitan untuk mengubah status, akibat dari kurangnya pengetahuan.

C. Faktor penghambat mobilitas sosial

Ada beberapa faktor penting yang justru menghambat mobilitas sosial. Faktor-faktor penghambat itu antara lain sebagai berikut :

· Kemiskinan Faktor ekonomi dapat membatasi mobilitas sosial. Bagi masyarakat miskin, mencapai status sosial tertentu merupakan hal sangat sulit.

· Diskriminasi Kelas Sistem kelas terturup dapat menghalangi mobilitas ke atas, terbukti denga adanya pembatasab keanggotaan suatu orgnisasi tertentu dengan berbagai syarat dan ketentuan. Seperti yang terjadi di Afrika Selatan di masa lalu, dimana ras berkulit putih berkuasa dan tidak memberi kesempatan kepada mereka yang berkulit hitam untuk dapat duduk bersama-sama di pemerintahan sebagai penguasa. Sistem ini disebut Apharteid dan dianggap berakhir ketika Nelson Mandela, seorang kulit hitam, terpilih menjadi presiden Afrika Selatan.

· Perbedaan Ras dan Agama Dalam sistem kelas tertutup dapat memungkinkan terjadinya mobilitas vertikal ke atas. Dalam agama tidak dibenarka seseorang dengan sebebas-bebasnya dan sekehendak hatinya berpindah-pindah agama sesuai keinginannya.

· Perbedaan jenis kelamin (Gender) Dalam masyarakat, pria di pandang lebih tinggi derajatnya dan cenderung menjadi lebih mobil daripada wanita. Perbedaan ini mempengaruh dala mencapai prestasi, kekuasaan, status sosial, dan kesempatan-kesempatan dalam masyarakat.

· Faktor Pengaruh Sosialisasi yang Sangat kuat Sosialisasi yang sangat atau terlampau kuat dalam suatu masyarakat dapat menghambat proses mobilitas sosial. Terutama berkaitan dengan nilai-nilai dan adat yang berlaku.

· Perbedaan Kepentingan Adanya perbedaan kepentingan antarindividu dalam sutu struktur organisasi menyebabkan masing-masing individu saling bersaing untuk memperebutkan sesuatu.

D. Cara mobilitas sosial

1. Perubahan standar hidup,

2. Perubahan tempat tinggal,

3. Perubahan tingkah laku,

4. Perubahan nama,

5. Pernikahan,

6. Bergabungan (berafiliasi) dengan asosiasi tertentu.

E. Saluran-Saluran Mobilitas Sosial

1. Angkatan Bersenjata, Seseorang yang tergabung dalam angkatan bersenjata biasabya ikut berjasa dalam membela nusa dan bangsa sehingga dengan jasa tersebut ia mendapat sejumlah penghargaan dan naik pangkat.

2. Pendidikan Pendidikan, baik formal maupun nonformal merupakan saluran untuk mobilitas vertikal yang sering digunakan, karena melalui pendidikan orang dapat mengubah statusnya. Lembaga-lembaga pendidikan pada umumnya merupakan saluran yang konkret dari mobilitas vertikal ke atas, bahkan dianggap sebagai social elevator (perangkat) yang bergerak dari kedudukan yang rendah ke kedudukan yang lebih tinggi. Pendidikan memberikan kesempatan pada setiap orang untuk mendapatkan kedudukan yang lebih tinggi. Contoh: Seorang anak dari keluarga miskin mengenyam sekolah sampai jenjang yang tinggi. Setelah lulus ia memiliki pengetahuan dagang dan menggunakan pengetahuannya itu untuk berusaha, sehingga ia berhasil menjadi pedagang yang kaya, yang secara otomatis telah meningkatkan status sosialnya.

3. Organisasi Politik Seorang angota parpol yang profesional dan punya dedikasi yang tinggi kemungkinan besar akan cepat mendapatkan status dalam partainya. Dan mungkin bisa menjadi anggota dewan legislatif atau eksekutif.

4. Lembaga Keagamaan Lembaga ini merupakan salah satu saluran mobilitas vertikal, meskipun setiap agama menganggap bahwa setiap orang mempunyai kedudukan yang sederajat.

5. Organisasi Ekonomi Organisasi ini, baik yang bergerak dalam bidang perusahan maupun jasa umumnya memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi seseorang untuk mencapai mobilitas vertikal.

6. Organisasi Profesi Organisasi profesi lainnya yang dapat dijadikan sebagai saluran mobilitas vertikal, antara lain ikatan.

7. Perkawinan Melauli perkawinan seseorang dapat menaikkan statusnya. Misalnya,seseorang wanita yang berasal dari keluarga biasa saja menikah dengan pria berstatus sosial ekonominya lebih tinggi. Hal ini menyebabkan naiknya status sosial nya sang wanita.

8. Organisasi keolahragaan Melalui organisasi keolahragaan, seseorang dapat meningkatkan status nya ke strata yang lebih tinggi.

F. Dampak Mobilitas Sosial

Setiap mobilitas sosial akan menimbul kan peluang terjadinya penyesuaian penyesuaian atau sebalik nya akan menimbulkan konflik. Menurut Horton dan Hunt (1987), ada beberapa konsekuensi negatif dari adanya mobilitas sosial vertikal, di antara nya:

1.Adanya kecemasan akan terjadi penurunan status bila terjadi mobilitas menurun.

2.Timbulnya ketegangan dalam mempelajari peran baru dari status jabatan yang meningkat.

3.Keterangan hubungan anatar anggota kelompok primer, yang semula karena seseorang berpindah ke status yang lebih tinggi atau ke status yang lebih rendah.

Adapun dampak mobilitas sosial bagi masyarakat, baik yang bersifat positif maupun negatif antara lain sebagai berikut.

· Dampak Positif :

1. Mendorong Seseorang untuk lebih maju Terbukanya kesempatan untuk pindah dari strata ke strata yang lain menimbulkan motivasi yang tinggi pada diri seseorang untuk maju dalam berprestasi agar memperoleh status yang lebih tinggi.

2. Mempercepat Tingkat Perubahan Sosial Masyarakat ke Arah yang Lebih Baik Mobilitas sosial akan lebih mempercepat tingkat perubahan sosial masyarakat ke arah yang lebih baik. Contoh: Indonesia yang sedang mengalami perubahan dari masyarakat agraris ke masyarakat industri. Perubahan ini akan lebih cepat terjadi jika didukung oleh sumber daya yang memiliki kualitas. Kondisi ini perlu didukung dengan peningkatan dalam bidang pendidikan.

3. Meningkatkan Intergrasi Sosial Terjadi nya mobilitas sosial dalam suatu masyarakat dapat meningkatkan integrasi sosial.misalnya, ia akan menyesuaikan diri dengan gaya hidup, nilai-nilai dan norma-norma yang di anut oleh kelompok orang dengan status sosial yang baru sehingga tercipta intergrasi soaial.

· Dampak Negatif :

1. Timbulnya Konflik

Konflik yang ditimbulkan oleh mobilitas sosial dapat dibedakan menjadi 3 bagian, yaitu sebagai berikut:

Ø Konflik Antarkelas

Dalam masyarakat terdapat lapisan-lapisan. Kelompok dalam lapisan tersebut disebut kelas sosial. Apabila terjadi perbedaan kepentingan antarkelas sosial, maka bisa memicu terjadinya konflik antar kelas.

Ø Konflik Antarkelompok sosial

Konflik yang menyangkut antara kelompok satu dengan kelompok yang lainnya. Konflik ini dapat berupa:

a.Konflik antara kelompok sosial yang masih tradisional dengan kelompok sosial yang modern.

b.Proses suatu kelompok sosial tertentu terhadap kelompok sosial yang lain yang memiliki wewenang.

Ø Konflik Antargenerasi

Konflik yang terjadi karena adanya benturan nilai dan kepentingan antara generasi yang satu dengan generasi yang lain dalam mempertahankan nilai-nilai denga nilai-nilai baru yang ingin mengadakan perubahan.

a. Berkurangnya Solidaritas Kelompok Penyesuaian diri dengan nilai-nilai dan norma-norma yang ada dalam kelas sosial yang baru merupakan langkah yang diambil oleh seseorang yamg mengalami mobilitas, baik vertikal maupun horizontal. Hal ini dilakukan agar mereka bisa diterima dalam kelas sosial yang baru dan mampu menjalankan fungsi-fungsinya.

b. Timbulnya Gangguan Psikologis Mobilitas sosial dapat pula mempengaruhi kondisi psikologis seseorang, antara lain sebagai berikut:

· Menimbulkan ketakutan dan kegelisahan pada seseorang yang mengalami mobilitas menurun.

· Adanya gangguan psikologis bila seseorang turun dari jabatannya.

· Mengalami frustasi atau putus asa dan malu bagi orang-orang yang ingin naik ke lapisan atas, tetapi tidak dapat mencapainya.

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memilih A, B, C, D atau E untuk jawaban yang benar dan tepat!

1. Mobilitas sosial adalah perpindahan ke atas atau ke bawah lingkungan sosiekonomi yang mengubah atatus sosial seseorang dalam masyarakat. Pernyataan ini dikemukakan oleh... a. Kimball Young b. Raymond W. Mack c. H. Edward Ransford d. Michael S. Bassis e. William Kornblum

2. Seorang OB yang bekerja keras sehingga ia diangkat menjadi pegawai bagian HRD merupakan contoh mobilitas... a. horizontal b. vertikal c. struktural d. lateral e. Kultural

3. Faktor pendorong terjadinya mobilitas sosial yang menyebabkan terjadinya mobilitas masyarakat Minang ke Jawa adalah... a. kondisi ekonomi yang berubah secara cepat b. ledakan penduduk c. keinginan berusaha d. tuntutan budaya e. kondisi lingkungan

4. Perpindahan yang disebabkan oleh inovasi teknologi, urbanisasi, pertumbuhan ekonomi, peperangan, atau kejadian-kejadian lain yang menyebabkan perubahan struktur dan jenis kelompok dalam masyarakat merupakan pengertian dari mobilitas... a. vertikal b. horizontal c. lateral d. struktural e. Kultural

5. Berikut ini adalah faktor-faktor yang mendukung mobilitas sosial, kecuali... a. ras dan agama b. situasi politik c. pertumbuhan penduduk d. tingkat pendapatan (ekonomi) e. pertumbuhan penduduk

6. Pak Jaya mengalami kebangkrutan usaha setelah pemerintah menaikkan TDL listrik 400% untuk industri, sehingga para karyawannya banyak yang terkena PHK. Contoh tersebut adalah mobilitas..

a. horizontal

b. vertikal naik c. vertikal turun

d. antargenerasi e. Intragenerasi

7. Pranata sosial yang sering di sebut sebagai social elevator adalah... a. lembaga bersenjata b. lembaga politik c. lembaga keagamaan d. lembaga pendidikan e. lembaga ekonomi

8. Kiki adalah seorang penyanyi pop terkenal demikian pula dengan adiknya, Sisi. Kasus tersebut merupakan contoh mobilitas... a. vertikal turun antargenerasi b. horizontal antargenerasi c. vertikal naik antargenerasi d. vertikal naik intragenerasi e. horizontal intragenerasi

9. Cara yang efektif untuk melalukan mobilitas vertikal ke atas pada masyarakat modern adalah... a. memperbanyak harta b. bencana alam c. memilih pekerjaan yang cocok d. menjadi anggota politik e. menguasai keahlian tertentu

10. Pada dasarnya, unsur yang berpindah pada mobilitas sosial adalah... a. situasi sosial b. interaksi sosial c. hubungan sosial d. Strata

e. mobilitas sosial

BAB V KEBUDAYAAN

A. Hakikat Kebudayaan

1. Pengertian Kebudayaan

Kata kebudayaan berasal dari bahasa sanskerta buddhayah, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal. Dengan demikian, kebudayaan diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan budi dan akal. Kata kebudayaan di dalam bahasa Inggris diterjrmahkan dengan istilah culture dan dalam bahasa belanda disebut cultur. Kedua kata ini berasal dari kata Bahasa Latin colere yang berarti mengolah, mengerjakan, menyuburkan, dan mengembangkan tanah (bertani). Dengan demikian culture atau cultuur berarti segala daya dan kegiatan manusia untuk mengolah dan mengubah alam.

Melville J. Herkovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang superorgaic karena dapat diwariskan turun-temurun dari generasi ke generasi dan tetap hidup walaupun orang yang menjadi anggota masyarakat senantiasa berganti. Edward b. Taylor melihat kebudayaan sebagai hal kompleks yang mencakup pengetauan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat-istiadat, kemampuan, kebiasaan, atau semua hal yang dimiliki manusia sebagai anggota masyarakat.

Ralph Linton mengemukkan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan, pengetahuan, sikap, dan perilaku yang merupakan kebiasaan yang dimiliki dan diwariskan oleh anggota suatu masyarakat tertentu.

Koentjaraningrat merumuskan kebudayaan sebagai keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka hasil kehidupan masyarakat yang dijadikan hak milik manusia dari belajar.

Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.

Berdasarkan wujudnya, kebudayaan dapat kita golongkan atas kebudayaan yang bersifat abstrak dan kebudayaan yang bersifat konkret.

Ø Kebudayaan yang bersifat abstrak ini letaknya ada dalam pikiran manusia sehingga tidak dapat diraba atau difoto. Misalnya ide, gagasan, nilai-nilai, norma, peraturan, dan cita-cita.

Ø Kebudayaan yang bersifat konkret, wujudnya berpola dari tindakan atau perbuatan dan aktivitas manusia dalam masyarakat. Kebudayaan jenis ini dapat diraba, dilihat, diamati, disimpan, atau difoto. Misalnya perilaku, bahasa, dan materi.

B. Unsur-Unsur Kebudayaan

Melville J. Herskovits menyebutkan ada 4 unsur pokok kebudayaan yaitu alat-alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga, dan kekuasaan politik. Bronislaw Malinowski, menyebutkan 4 unsur kebudayaan yakni:

1. Sistem norma-norma yang memungkinkan kerja sama antara anggota masyarakat,

2. Organisasi ekonomi,

3. Alat-alat lembaga dan petugas pendidikan seperti keluarga, dan

4. Organisasi kekuatan.

Clyde Kluckhohn menyebutkan 7 unsur kebudayaan yakni:

1. Peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian, mperumahan, alat-alat rumah tangga, senjata, alat-alat produksi, dan transportasi),

2. Mata pencarian hidup dan sistem-sistem ekonomi (pertanian, peternakan, sistem produksi, dan sistem distribusi),

3. Sistem kemasyarakatan (sistem kekerabatan, organisasi politik, sistem hukum, dan sistem perkawinan),

4. Bahasa (lisan maupun tertulis),

5. Kesenian (seni rupa, seni suara, dan seni gerak),

6. Sistem pengetahuan, dan

7. Sistem kepercayaan (religi).

Ketujuh unsur kebudayaan pokok diatas disebut sabagai kebudayaan universal (cultural universal). Unsur-unsur kebudayaan itu masih dapat dibagi mmenjadi kebudayaan yang lebih kecil lagi berdasarkan kegiatannya. Ralph linton menyebutnya sebagai kegiatan-kegiatan kebudayaan (cultural activity). Contohnya cultural universal adalah sistem mata pencarian masih dapat dipecah lagi atas cultural activity pertanian, peternakan, nelayan, dan perdagangan.

Berdasarkan peralatan hidup Ralph Linton merinci cultural universal dalam unsur-unsur yang lebij kecil. Ia menyebut unsut-unsur tersebut sebagai trait-complex. Contoh trait-complex dalam bidang pertanian adalah irigasi, sistem pengolahan tanah dengan bajak. Selanjutnya trait-complex dirinci lagi menjadi traits. Contoh, traits adalah teknik pengendalian bajak. Traits dapat dirinci lagi kedalam bentuk yang lebih kecil, yakni items. Contoh items pada alat bajak, yaitu tiang penarik, pisau bajak, dan kemudi.

Menurut Bronislaw Malinowski, setiap unsur kebudayaan tersebut memiliki kegunaan yang cocok dalam rangka kebudayaan secara keseluruhan.Apabila ada unsur kebudayaan yang hilang kegunaannya, unsur tersebut akan hilang dengan sendirinya.

C. Fungsi Kebudayaan

Berikut ini adalah beberapa fungsi kebudayaan bagi masyarakat:

1. Hasil karya menusia melahirkan teknologi atau kebudayaan kebendaan. Teknologi memiliki sedikitnya dua kegunaan, yakni melindungi masyarakat dari ancaman lingkungannya dan memberi kemungkinan kepada masyarakat untuk memanfaatkan alam.

2. Karsa masyarakat yang merupakan perwujudan norma dan nilai-nilai sosial dapat menghasilkan tata tertib dalam pergaulan kemasyarakatan.

3. Di dalam kebudayaan juga terdapat pola-pola perilakiu yang merupakan cara-cara masyarakat untuk bertindak atau berkelakuan yang sama dan harus diikutimoleh semua anggota masyarakat tersebut.

D. Karakteristik Kebudayaan

1. Kebudayaan adalah milik bersama

Artinya, bahwa unsur-unsur yang tercakup dalam kebudayaan seperti ide, nilai, dan pola perilaku. Dijalankan dan dipelihara bersama oleh seluruh anggota masyarakat.

2. Kebudayaan merupakan hasil belajar

Seseorang mempelajari kebudayaan dengan ikut serta dalam kebudayaan tersebut. Ralph Linton mangatakan bahwa kebudayaan adalah warisan sosial umat manusia. Artinya, bahwa kebuadayaan melalui hubungan-hubungan sosial yang terus-menerus. Proses penerusan kebudayaan dari satu generasi ke generasi yang lainnya disebut enkulturasi ataun pembudayaan.

3. Kebudayaan didasarkan pada lambang

Leslie White mengemukakan bahwa semua perilaku manusia dimulai dengan penggunaa lambang-lambang tertentu. Stanley Salthe bahwa bahasa (simbolis) adalah fondasi atau dasar tempat kebudayaan manusia dibangun.

Gb. 1 Lambang Organisasi atau kesatuan

4. Integrasi kebudayaan

Tendensi semua aspek atau semua unsur kebudayaan untuk berfungsi sebagai kesatuan yang saling berhubungan disebut integrasi. Contohnya, jika kita membicarakan satu unsur kebudayaan, yakni sistem bercocok tanam, kita akan mengaitkan konsep nercocok tanam tersebut dengan sistem kepercayaan, perlengkapan hidup, teknologi, dan sistem nilai.

E. Sifat Kebudayaan

Secara umum sifat-sifat kebudayaan adalah sebagai berikut:

1. Kebudayaan bersifatb universal, akan tetapi perwujudan kebudayaan memiliki ciri-ciri khusus yang sesuai dengan situasi maupun lokasinya. Kebudayaan bersifat universal yakni sebagai atribut setiap masyarakat di dunia ini. Contoh, Ahmad dari Indonesia dan James dari Inggris sama-sama memiliki kebudayaan. Ahmad memiliki pola perilaku untuk selalu menerima sesuatu dengan menggunakan tangan kanan, sementara James menerima sesuatu dengan menggunakan tangan kanan atau kiri tidak menjadi masalah.

2. Kebudayaan bersifat stabiil dan dinamis. Setiap kebudayaan pasti mengalami perubahan atau perkembangan, walaupun kecil dan seringkali tidak dirasakan oleh anggota-anggotanya. Umumnya, unsur kebendaan seperti teknologi lebih terbuka untuk sebuah proses perubahan, dibandingkan dengan unsur rohani seperti moral dan agama.

3. Kebudayaan cenderung mengisi dan menentukan jalannya kehidupan manusia walaupun jarang disadari oleh manusia itu sendiri.

F. Hubungan Antara Unsur-Unsur Kebudayaan di Dalam Masyarakat

1. Peralatan dan perlengkapan hidup

Yang dimaksud dengan alat-alat produksi adalah alat-alat yang berfungsi untuk melaksanakan suatu pekerjaan produktif.

Ø Senjata

Gb. 2 Senjata tradisional

Ø Wadah

Wadah adalah alat atau piranti yang berfungsi untuk menampung, menimbun, dan menyimpan barang.

Ø Makanan dan Minuman

Gb. 3 Makanan yang dianggap sebagai makanan orang desa

Ø Pakaian dan Perhiasan

Berdasarkan fungsinya, pakaian dibedakan atas pakaian yang semata-mata untuk menahan pengaruh iklim, pakaian sebagai lambang keunggulan dan gengsi, pakaian sebagai lambang kesucian, dan pakaian sebagai perhiasan badan (mode).

Ø Tempat berlindung dan perumahan

Ada 3 bentuk pokok dari rumah manusia, yaitu rumah yang setengah di bawah tanah, rumah diatas tanah, dan rumah diatas tiang-tiang (rumah panggunag). Berdasarkan pemakaiannya, rumah dibedakan menjadi rumah tempat tinggal keluarga kecil, rumah sebagai tempat tinggal keluarga besar, rumah pemujaan, rumah tempat berkumpul umum, dan rumah untuk tempat pertahanan atau benteng.

Ø Alat-Alat Transportasi

Gb.4 Kendaraan mahal dan bermerk biasanya membuat kedudukan seseorang menjadi lebih tinggi

Ø Sistem Mata Pencarian

· Berburu dan Meramu

Berburu dan Meramu merupakan jenis mata pencarian yang paling tua.

· Beternak

Beternak merupakan jenis mata pencarian yang diusahakan besar-besaran dan terdapat di berbagai daerah.

Gb. 5 Hewan ternak

· Bertani

Gb. 6 Alat pembajak sawah

· Menangkap Ikan

Menangkap ikan disungai, danau, atau laut merupakan jenis mata pencarian yang juga cukup tua selain berburu dan meramu.

Gb. 7 Mencari ikan

Ø Sistem Kemasyarakatan

· Sistem kekerabatan

Sistem kekerabatan adalah unit-unit sosial yang terdiri dari beberapa keluarga yang mempunyai hubungan darah atau perkawinan.

Kelompok kekerabatan umumnya dapat dibedakan atas beberapa jenis. Berikut ini jenis-jenis kelompok kekerabatan dalam ilmu sosiologi.

1. Keluarga Ambilineal kecil. Biasanya beranggotaka kira-kira 25-30 orang.

2. Keluarga Ambilineal besar. Terdiri atas beberapa generasi sehingga jumlah anggotanya mencapai ratusan orang.

3. Klan kecil. Berdasarkan ikatan melalui garis-garis keturunan laki-laki saja atau garis keturunan perempuan saja.

4. Klan Besar. Terdiri dari semua keturunan seorang nenek moyang baik laki-laki maupun perempuan.

5. Fratri. Kelompok kekerabatan yang patrilineal atau matrilineal. Sifatnya lokal dan merupakan gabungan dari kelompok kalan setempat

6. Paroh Masyarakat. Kelompok kekerabatan masyarakat gabungan klan seperti fratri, tetapi merupakan separuh dari suatu masyarakat.

· Organisasi Sosial

Berdasarkan macam atau bidang kegiatannya, organisasi sosial di dalam masyarakat dapat dikelompokkan atas bidang-bidang berikut:

1. Pendidikan, antara lain sekolah, Universitas, dan organisasi pendidikan.

2. Kesejahteraan sosial, antara lain panti asuhan, pemondokan anak-anak terlantar dan panti jompo.

3. Kesehatan, antara lain yayasan-yayasan kesehatan dan balai-nalai pengobatan.

4. Keadilan, misalnya lembaga-lembaga bantuan hukum.

· Bahasa

Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai berikut:

1. Alat untuk mengekspresikan aspek-aspek kejiwaan manusia sehingga mereka dapat menarik perhatian orang lain dan membebaskan diri dari tekanan emosi.

2. Alat untuk mengadakan hubungan atau komunikasi antaranggota masyarakat.

3. Alat untuk bekerjasama mengadakan integrasi sosial.

Fungsi bahasa secara khusus adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengadakan hubungan pergaulan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Untuk mewujudkan seni dan menyatakan keindahan.

3. Untuk mempelajari naskah-naskah kuno.

4. Untuk mengeksploitasi ilmu pengetahuan dan teknologi.

· Kesenian

Dipandang dari cara ekspresi manusia akan keindahan, ada tiga lapangan besar kesenian berikut ini:

1. Seni Rupa, yaitu kesenian yang dinikmati oleh manusia dengan mata (visual).

2. Seni Suara, yaitu kesenian yang dinikmati manusia dengan telinga.

3. Seni Sastra, yaitu kesenian yang menunjukkan keindahan bahasa.

Gb. 8 Kebudayaan merupakan unsur penting

Ø Sistem Ilmu Pengetahuan

Berikut ini sejumlah pengelompokkan sistem pengetahuan masyarakat yaitu:

1. Pengetahuan tentang alam,

2. Pengetahuan tentang tumbuh-tumbuhan dan hewan disekitarnya,

3. Pengetahuan tentang tubuh manusia,

4. Pengetahuan tentang sifat dan tingkah laku sesama manusia,

5. Pengetahuan tentang ruang dan waktu.

Ø Sistem Kepercayaan (Religi)

Edward Burnett Tylor mengemukakan bahwa tumbuhnya religi dimulai dari kesadaran manusia akan adanya roh yang tidak nyata di alam ini, terutama roh dari orang-orang yang telah meninggal.R. Marett mengemukakan bahwa manusia paling purba pun telah mengenal religi.Robertson Smith mengenukakan bahwa religi tertua dari umat manusia adalah pemujaan terhada totem. Totemisme adalah suatu kepercayaan bahwa manusia merupakan keturunan dari suatu jenis binatang atau tumbuhan tertentu.

Gb. 9 Agama adalah salah satu kebudayaan

G. Dinamika Unsur-Unsur Kebudayaan

1. Akulturasi

Akulturasi adalah proses sosial yang timbul ketika suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari kebudayaan asing, kebudayaan asing itun lambat laun diterima dan diolah dalam kebudayaannya sendiri tanpa mengakibatkan hilangnya unsur kebudayaan kelompok yang lama.

2. Asimilasi

Asimilasi adalah pembaruan dua unsur kebudayaan yang berbeda yang menghasilkan suatu unsur yang baru.

3. Inovasi

Inovasi dibedakan atas inovasi yang terjadi karena sengaja (invention) dan inovasi yang terjadi tanpa sengaja (discovery). Invention adalah proses munculnya suatu unsur kebuidayaan barudri kombinasi unsur-unsur kebudayaan lama yang telah ada dalam masyarakat.Discovery adalah penemuan unsur kebudayaan yang baru, baik berupa alat maupun gagasan.

4. Difusi

Difusi adalah proses penyebaran kebudayaan dari satu daerah ke daerah yang lain yang terjadi secara langsung atau tidak langsung.

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memilih A, B, C, D atau E untuk jawaban yang benar dan tepat!

1. Menurut Selo Soemarjan kebudayaan adalah ?

a. Semua hasil karya, rasa dan karsa

b. Manifestasi hasil penjelmaan kerja jiwa manusia dalam arti seluas – luasnya

c. Keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakan-nya dengan belajar

d. Semua sikap & perilaku manusia

2. Yang termasuk culture determinism adalah ?

a. Kota pariwisata adalah Bali, Jakarta , Bandung

b. Mahasiswa Gunadarma banyak yang dapat beasiswa sekolah ke luar negeri

c. Kampus Gunadarma di Depok letaknya bersebelahan dengan kampus UI

d. Depok sekarang macet

3. Kebudayaan sebagai super –organik, maksudnya ?

a. Kebudayaan sebagai hasil semua manusia

b. Kebudayaan merupakan wujud peradaban manusia

c. Kebudayaan turun – temurun dari generasi ke generasi hidup terus

d. Kebudayaan bersifat statis

4. Wujud kebudayaan adalah...

a. Kompleks gagasan, kompleks sosial, dan wujud sebagai benda

b. Kompleks gagasan, kompleks aktivitas, dan wujud sebagai benda

c. Kompleks aktivitas, kompleks sosial, dan wujud sebagai benda

d. Kompleks aktivitas, wujud sebagai benda dan wujud utama

5. Unsur kebudayaan besar (cultural universal) dapat dijabarkan menjadi bagian yang lebih kecil, yaitu bagian yang paling kecil yang sudah tak bisa dibagi – bagi lagi disebut...

a. Cultural activity

b. Trait

c. Items

d. Compleks

BAB VI KELOMPOK SOSIAL

A. Pengertian kelompok Sosial

Pada dasarnya, manusia adalah makhluk yang memiliki naluri untuk hidup bersama dengan manusia-manusia lain (gregariousness).

Berdasarkan refleksi itu, dapatlah kita katakan bahwa sejak dilahirkanan manusia sudah mempunyai dua hasrat atau kepentingan pokok bagi kehidupannya, yaitu:

1. Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain disekelilingnya

2. Keinginan untuk menjadi satu dengan lingkungan alamnya

Pandangan para ahli tentang kelompok sosial:

1. Paul B. Horton berpendapat bahwa kelompok berarti setiap kumpulan manusia secara fisik

2. Roland R. Warren berpendapat bahwa satu kelompok sosial meliputi sejumlah manusia yang berinteraksi dan memiliki pola interaksi yang dapat dipahami oleh anggotanya secara keseluruhan

3. Mayor Polak berpendapat bahwa kelompok sosial adalah sejumlah orang yang saling berhubungan dalam sebuah struktur

4. Wila Huky berpendapat bahwa kelompok merupaka suatu unit yang terdiri dari dua orang atau lebih, yang saling berinteraksi atau saling berkomunikasi

5. Robert K. Merton mendefinisikan kelompok sebagai sekumpulan orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola yang telah mapan

6. Mac iver dan Charles H. Page berpendapat bahwa kelompok sosial merupakan himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama

B. Syarat dan Ciri Kelompok Sosial

Robert K. Merton menyebutkan tiga kriteria suatu kalompok, yaitu:

1. Memiliki pola intraksi

2. Pihak yang berinteraksi mendefinisikan dirinya sebagai anggota kelompok

3. Pihak yang berinteraksi didefinisikan oleh orang lain sebagai anggota kelompok

4. Menurut Merzon, kelompok berbeda dengan perkumpulan. Perkumpulan adalah sejumlah orang yang mempunyai solidaritas berdasarkan nilai bersama serta memiliki kewajuban moral untuk menjalankan peran yang diharapkan.

Kelompok manusia cenderung tidak bersifat statis, tetapi selalu berkembang dan mengalami perubahan, baik dalam aktivitas maupun bentuknya.

C. Tipe-Tipe Kelompok Sosial

1. Klasifikasi Durkheim

Solidaritas Mekanik adalah masyarakat yang masih sederhana dan belum mengenal pembagian kerja. Solidaritas Organik adalah masyarakat modern yang sudah mengenal pembagian kerja.

2. Klasifikasi Ferdiand Tonnies

a. Gemeinschaft merupakan kehidupan bersama yang intim, pribadi dan eksklusif. Suatu keterikatan yang dibawa sejak lahir. Contoh, ikatan perkawinan, agama, bahasa, adat, dan rumah tangga.

b. Gesellschaft merupakan kehidupan publik sebagai sekumpulan orang yang secara kebetulan hadir bersama tapi masing-masing tetap mandiri. Gesellschaft bersifat sementara dan semu.

3. Klasifikasi Charles H. Cooley dan Ellsworth Farris

Ruang lingkup terpenting kelompok primer adalah keluarga. Di dalam masyarakat juga terdapat kelompok sekunder yang formal, tidak p[ribadi, dan berciri kelembagaan. Contoh kelompok sekunder adalah koperasi dan partai politik.

4. Klasifikasi W.W. Summer

Kelompok in-group atau kelompok dalam dan kelompok out-group atau kelompok luar.

5. Klasifikasi Soerjono Soekanto

Ø Berdasarkan besar kecilnya jumlah anggota

Bentuk terkecil kelompok sosial terdiri dari satu orang sebagai fokus yang disebut monand. Kemudian monand dikembangkan dengan meneliti kelompok-kelompok yang terdiri dari dua atau tiga orang.

Ø Berdasarkan kepentingan dan wilayah

Suatu komunitas, misalnya, merupakan kelompok-kelompok atau kesatuan-kesatuan atas dasar wilayah yang tidak mempunyai kepentingan-kepentingan khusus tertentu.

Ø Berdasarkan derajat organisasi

Kelompok sosial dapar berupa kelompok yang terorganisasi dengan baik sekali, seperti negara, sampai dengan kelompok yang tidak terorganisasi seperti kerumunan.

Ø Berdasarkan kesadaran terhadap jenis yang sama

Ø Berdasarkan hubungan sosial dan tujuan

1. Kelompok primer adalah kelompok hyang salin g mengenal anggotanya, serta terdapat kerjasama yang bersifat pribadi

2. Kelompok sekunder adalah kelompok besar yang terdiri dari banyak orang, hubungannya tidah harus saling mengenal secara pribadi, kurang akrab, dan sifatnya tidak begitu langgeng karena mereka berkumpul berdasarkan kepentingan yang sama.

Dalam konteks Indonesia, kelompok primer dan kelompok sekunder tercermin dalam paguyuban dan patembayan.

1. Paguyuban merupakan bentuk kehidupan bersama di mana anggota-anggotanya memiliki hubungan batin yang kuat, bersifat alamiah dan kekal.

2. Patembayan merupakan bentuk kehidupan bersama dimana diantara anggotanya terdpaat ikatan lahir yang bersifat pokok, dalam jangka waktu yang relatif pendek.

D. Pola Hubungan Antarkelompok

Gb. 10 Perbedaan fisik bukanlah suatu hal yang harus dipermasalahkan

1. Akulturasi terjadi ketika kebudayaan dua kelompok ras yang bertamu mulai berbaur dan berpadu.

2. Dominasi terjadi bila suatu kelompok ras menguasai kelompok lain:

a. Genosida adalah pem bunuhan secara sengaja dan sistemtis terhadap anggota kelompok tertentu.

b. Pengusiran.

c. Perbudakan.

d. Segregasi yaitu pemisahan antara warga kulit putih dengan warga kulit hitam di Afrika Selatan pada masa politih Apherteid.

e. Asimilasi yaitu interaksi antara dua kelompok yang berbeda kebudayaan sehingga memunculkan kebudayan campuran.

3. Paternalisme adalah suatu bentuk dominasi kelompok ras pendatang atas kelompok ras pribumi.

4. Integrasi adalah suatu pola hubungan yang mengakui adanya perbedaan ras dalam masyarakat, tetapi tidak memberikan perhatian khusus pasa perbedaan ras tersebut.

5. Pluralisme adalah suatu pola hubungan yang mengakui adanya persamaan hak politik dan persamaa hak perdata maysrakat, akan tetapi pola hubungan tersebut lebih terfokus kepada kemajemukan kelompok ras daripada pola integrasi.

Stanley Lieberson, mengklasifikasikan pola hubungan antarkelompok menjadi dua pola berikut:

1. Pola dominasi kelompok pendatang atas ras pribumi

2. Pola dominasi kelompok ras pribumi terhadap pendatang

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memilih A, B, C, D atau E untuk jawaban yang benar dan tepat!

1. Soerjono Soekamto membagi jenis kelompok yaitu kecuali …

a. Besar kecilnya jumlah anggota

b. Kepentingan wailayah

c. Derajat organisasi

d. Derajat interaksi sosial

e. Derajat keluarga

2. Dua hasrat atau kepentingan pokok yang dimiliki manusia sejak lahir adalah …

a.Keinginan untuk menjadi satu dengan sesamanya

b.Kelompok-kelompok atau kesatuan-kesatuan atas dasar wilayah yang tidak mempunyai kepentingan-kepentingan khusus tertentu

c.Kelompok atau kesatuan-kesatuan atas dasar wilayah yang tidak mempunyai kepentingan-kepentingan khusus tertentu

d.Kelompok yang saling mengenal

3. Suatu bentuk dominasi kelompok ras pendatang atas kelompok ras pribumi yaitu…

a. Paternalisme

b. Praternalisme

c. Akulturasi

d. Dominasi

4. Prasangka menurut Bonton memiliki makna yang hampir serupa dengan istilah …

a. Antagonis dan antipati

b. Protogonis dan melankoli

c. Gossip dan simpati

d. Animisme dan antipati

e. Anarkisme dan simpati

5. Syarat-syarat terjadinya stratifikasi etnik menurut Noel yaitu …

a. Etnosentrisme, kebersamaan dan kesederajatan

b. Etnosentrisme, persaingan, pembedaan kekuasaan

c. Etnosentrisme persaingan, perbedaan kekuasaan

d. Etnologi, kebersamaan, perencanaan

e. Etnografisme, kebersamaan, perbedaan kekuasaan

BAB VII MASYARAKAT MULTIKULTURAL

A. Masyarakat Multikultural

Masyarakat multikultural adalah masyarakat yang terdiri atas beragam kelompok sosial dengan sistem norma dan kebudayaan yang berbeda-beda.

B. Faktor yang mempengaruhi perlunya masyarakat multikultiral

1. Menganggap budaya sendiri yang paling baik.

2. Pertentangan antara budya barat dan budaya timur.

3. Pliralisme budaya dianggap sebagai sesuatu yang eksotis.

4. Pandangan yang paternalistis.

5. Mencari apa yang dimaksud indigenous culture.

6. Pandangan negatif penduduk asli terhadap orang asing yang dapat berbicara mengenai kebudayaan penduduk asli.

C. Pengelompokan masyarakat indonesia

1. Faktor-faktor:

ü Keadaan geografis indonesia

ü Pengaruh kebudayaan asing

ü Iklim yang berbeda

ü Pembangunan

2. Ditinjau dari pergaulannya terhadap masyarakat lain:

ü Masyarakat aksklusif, yaitu masyarakat yang merasa takut atas pengaruh budaya lain yang mereka anggap dapat merusak kebiudayaannya.

ü Masyarakat Inklusif, yaitu masyarakat yang akomodatif terhadap budaya lain sehingga cenderung mudah berhubungan dengan masyarakat lain dan menganggap bahwa setiap anggota masyarakat memiliki harkat yang sama.

3. Ditinjau dari sikapnya terhadap perubahan:

ü Masyarakat konservatif, yaitu masyarakat yang tidak suka terhadap perubahan karena menganggap kebudayaannya telah sempurna.

ü Masyarakat modern, yaitu masyarakat yang cenderung menyukai perubahan sesuai dengan kebutuuhannya yang semakin berkembang dan kompleks.

4. Ditinjau dari lokalitasnya:

ü Masyarakat desa,

ü Masyarakat kota

Gb. 11 Perbedaan antara desa dan kota

5. Ditinjau dari mata percarian penduduknya:

ü Masyarakat pertanian,

ü Masyarakat nelayan,

ü Masyarakat Industri

6. Ditinjau dari segi laju perubahan:

ü Masyarakat tradisiomal adalah masyarakat desa yang masih memegang teguh tradisi leluhurnya,

ü Masyarkat modern adalah masyarakat yang telah mengalami transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi.

D. Mewujudkan masyarakat multikultural

Ada tiga dasar yang dijadikan acuan untuk pendidikan, yaitu:

1. Pengakuan terhadap identitas budaya lain

2. Adat kebiasaab dan tradisi yang hidup dalam suatu masyarakat merupakan talipengikat kesatuan perilaku di dalam masyarakat

3. Kemajuan-kemajuan yang diperoleh kelompok-kelompok tertentu di dalam masyarakat dilihat juga sebagai sumbangan yang besar bgi kelompok yang lebih luas, seperti negara.

Bales mengemukakan tiga tahap pemecahan masalah, yaitu:

1. Tahap orientasi. Dalam tahap ini, anggota kelo pok saling bertanya dan sling memberi informasi sehingga terhindar dari pemahaman atau pengertian yang keliru antarpihak yang berkepentingan

2. Tahap Evaluasi. Dalam tahap ini, tiap anggota kelompok membahas informasi dan saling bertukar pendapat

3. Tahap kontrol. Dalam tahap ini, tiap anggota kelompok menyarankan untuk mencari jalan dalam mencapai suatu kesimpulan akhir

E. Manfaat masyarakat multikultural:

1. Melalui hubungan yang harmonis antarmasyarakat, dapat digali kearifan budaya yang dimiliki oleh setiasp budaya

2. Memunculkan rasa penghargaan terhadap budaya lain

3. Menjadi benteng pertahanan ancaman yang timbul dari budaya kapital

4. Meneliti alat untuk membina dunia yang aman dan sejahtera

5. Mengerjakan suatu pandangan bahwakebenaran itu tidak dimonopoli oleh stu orang atau kelompok saja, tetapi ada dimana-mana, tergantung dari sudut pandang setiap orang.

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memilih A, B, C, D atau E untuk jawaban yang benar dan tepat!

1. Kemajemukan masyarakat Indonesia berdasarkan ras merupakan akibat dari perbedaan ....

a. kondisi geografis Indonesia

b. pengaruh budaya asing

c. latar belakang historis

d. potensi sumber daya alam

e. ideologi yang dianut

2. Perhatikan ciri hubungan sosial berikut !

1. Interaksi antarindividu bersifat formal.

2. Hubungan sosial berlangsung erat dan intim.

3. Solidaritas dan kontrol sosial relatif sangat kuat.

4. Hubungan sosial dilandasi kepentingan ekonomi.

Dari pernyataan di atas, yang menjadi ciri-ciri dalam masyarakat paguyuban ditunjukkan oleh nomor ....

a. 1 dan 2

b. 1 dan 3

c. 2 dan 3

d. 2 dan 4

e. 3 dan 4

3. Masyarakat Indonesia terdiri atas berbagai macam suku bangsa dengan unsur bahasa, kebudayaan, matapencaharian, dan kepercayaan yang beragam. Secara sosiologis, keanekaragaman suku bangsa tersebut disebabkan oleh ....

a. letak yang strategi santara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik

b. bentuk geografis yang terdiri atas ribuan pulau sehingga terjadi isolasi

c. kond isi iklim antar daerah yang berbeda sehingga terdapat ragam jenis tanaman

d. struktur tanah antar wilayah yang berbeda sehingga membedakan jenis sumber alam

e. pengaruh dari kebudayaan asing sehingga masyarakat cepat berubah

4. Masyarakat yang terdiri atas sejumlah etnik atau komunitas dengan kekuatan kompetitif yang dibentuk koalisi lintas etnik merupakan jenis masyarakat majemuk dengan ....

a. fragmentasi

b. kompetisi seimbang

c. mayoritas dominan

d. minoritas dominan

e. konfigurasi berbeda

DAFTAR PUSTAKA

- http://putracrespo.blogspot.com/2013/05/pengertian-dan-ciri-struktur-sosial.html

- http://materisosiolog.blogspot.com/2012/11/bentuk-bentuk-struktur-sosial.html

- http://odyrogents.wordpress.com/jenis-jenismacam-macam-status-sosial-stratifikasi-sosial-dalam-masyarakat/

- http://arissetiyad.blogspot.com/2013/02/stratifikasi-sosial.html

- http://wulanastuti158.blogspot.com/2013/04/stratifikasi-sosial.html?showComment=1417049475630#c8882139046247307842

- https://edoernovan.wordpress.com/bahan-ajar/sosiologi/stratifikasi-sosial/

- http://najihulhimam-pendidikantanpabatas.blogspot.com/2011/12/latihan-soal-sosiologi-xi-materi.html

- http://www.scribd.com/doc/27187484/Soal-Sosiologi-SMA-XI-Stratifikasi-Sosial

- http://yhouniixpeopleofaaye.blogspot.com/2012/09/kelas-xii-semester-1-konflik-sosial.html

- http://mulairuangcatatan.blogspot.com/2013/01/pengaruh-diferensiasi-sosial-dan.html

- http://gudangilmusosiologi.blogspot.com/2012/10/dampak-adanya-konflik.html

GLOSARIUM

A Accommodation : Usaha-usaha manusia mencegah/meredakan konflik sosial Acting mobs : Kerumunan dengan menggunakan kekuatan fisik yang berlawanan dengan norma-norma hukum dan norma masyarakat Aaculturasi : (akulturasi) suatu fenomena yang timbul sebagai hasil kebudayaan Adat istiadat : tata kelakuan yang bersifat kekal dan kuat integrasinya dengan pola perilaku-perilaku masyarakat Adjudication : bentuk akomodasi yang diselesaikan melalui pengadilan Affectual action : tindakan sosial karna kasih sayang / emosi Akomodasi : usaha-usaha manusia untuk mencegah/meredakan suatu konflik sosial Anomie : keterbatasan cara-cara yang telah melembaga untuk mencapai tujuan yang membudaya Apply sciences : metodologi ilmiah yang digunakan dalam Pengembangan pengetahuan yang dapat bermanfaat untuk memecahkan masalah-masalah praktis Arbitrage : penyelasaian konflik dengan menyertakan pihak ke tiga yang dipilih oleh ke dua pihak atau badan yang berkedudukan lebih tinggi Assimilation : (asimilasi) proses lebih lanjut dari interaksi yang ditandai adanya usaha-usaha untuk saling mengurangi perbedaan – perbedaan di antara seorang dengan orang lain/kelompok Asumsi : anggapan/dugaan yang diterima sebagai dasar/landasan berfikir. Asosiasi : unit kesatuan sosial yang dilandasi oleh adanya persamaan kepentingan Autis : terganggu jika berhubungan dengan orang lain

B Bargaining : pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang-barang dan jasa antara dua organisasi/lebih Basic research : penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih banyak dari ilmu pengetahuan Bilateral : susunan nama apabila dihitung dari ayah dan ibu bersama-sama Bilokal : keluarga tersebut kadang-kadang bertempat tinggal di tempat keluarga suami/keluarga istri Birokrasi patrimonial : birokrasi tradisional yang didasarkan pada tradisi pemeliharaan ketaatan bawahan/rakyat terhadap para pemimpin Birokrasi kharismatik : pemimpin yang dianggap memiliki kemampuan supranatural/kemampuan adrikodrati Behaviour : seseorang hanya berusaha meneliti perilaku dan dia tidak akan yakin bahwa perbuatan itu memiliki arti subyektif dan diarahkan C Casual crowds : kerumunan yang bersifat sementara Coalition : kombinasi antara dua organisasi/lebih yang mempunyai tujuan yang sama Coercion : akomodasi yang menggunakan paksaan Competition : (persaingan) proses yang menunjukan sifat saling menentang antar seseorang dengan orang lain Compromise : akomodasi yang diambil yang dilakukan dengan cara masing-masing kelompok yang bertukai mengurangi tuntutan Common local : keluarga yang dihuni oleh sepasang suami istri keluarga tersebut beserta anak-anaknya Conciliation : suatu usaha untuk mempertemukan keinginan-keinginan pihak-pihak yang berselisih untuk mencapai persertujuan bersama Connubium sepihak (A-Symetris) : perkawinan dengan ketentuan bahwa satu klan terhadap klan yang lain mempunyai satu kedudukan Connubium dua pihak (simetris) : perhubungan perkawinan antara dua klan dan diantara sklan tersebut saling bertukar jodoh bagi para pemudanya yaitu naluri kemanusiaan. Conjugal : keluarga yang lebih mementingkan hubungan perkawinan dari pada ikatan dengan orang tua Controversion : proses sosial yang terletak antara persaingan dengan pertentangan Cooperation/association : bentuk interaksi sosial yang paling utama dan universal (kerja sama) Crime : suatu kejadian pidana, karena melanggar norma hukum pidana (kejahatan) Cross cousin : perkawinan antara anak-anak dari dua orang saudara sekandung yang berbeda kelaminnya Culture : kebudayaan Cultural lag : kesenjangan budaya Custom : tata kelakuan yang bersifat kekal dan skuat

D Data kuantitatif : data yang dapat dinyatakan dengan angka Data kualitatif : data yang tidak dapat dinyatakan dengan angka Das sein : sosiologi membahas hal yang sedang terjadi Das sollen : menurut hal yang seharusnya terjadi Difusi : proses dimana suatu cirri kebudayaan tersebut lepas secara geografis dari sumber ciri itu tercipta Discovery : penemuan unsur-unsur kebudayaan baik berupa alat ataupun gagasan baru Divination secondary (penyinpangan sekunder) : perbuatan oleh masyarakat dianggap sebagai perbuatan menyimpang Desas-desus : kabar berita yang disebarkan yang kebenarannya belum dapat dipastikan Deviance : kecenderungan untuk menyimpang dari suatu norma Deviant behavior : perilaku menyimpang Deviant subculture : subbudaya menyimpang Deviant primary (penyimpangan primer) : perbuatan menyimpang yang pertama kali yang dilakukan oleh seseorang yang dalam aspek kehidupan lainnya selalu berlaku konformis (memetuhi norma yang berlaku) Deviant institution (penyimpangan institusi) : kejahatan yang dilakukan oleh suatu organisasi yang melibatkan organisasi lainnya yang dilakukan rapih

E Ego : usaha sadar manusia untuk memenuhi dorongan-dorongan yang bersifat mencari kesenangan Empati : berwujud rasa haru ketika melihat orang lain mengalami kejadian yang menyenangkan/menyedihkan Empiris : sosiologi di dasarkan pada observasi terhadap kenyataan dan akal sehat serta hasilnya tidak bersifat spekulatif Estetis : mempunyai penilaian terhadap keindahan Ethologi : ilmu tentang perilaku hewan dalam lingkungan alamiah Etika : ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk tentang hak dan kewajiban moral Etnografi : gambaran tentang bangsa-bangsa di suatu tempat dan disuatu waktu Exogami : perkawinan diambil dari luar kerabatnya sendiri

F Fakta : kenyataan yang menggambarkan gejala tertentu yang ditangkap oleh indra manusia dalam kerangka pikiran tertentu, dapat diuji kebenarannya secara empiris Fakta sosial : setiap hal yang dapat diidentifikasi yang berkenan dengan hakikat hubungan sosial, nilai sosial/proses sosial Faktor endogen : faktor yang berasal dari dalam masyarakat Faktor kepribadian : semua faktor psikologi dan biologis yang mempengaruhi perilaku para pelaku secara perorangan Faktor situasi : semua kondisi fisik dan sosial Faktor struktur sosial budaya : pola perilaku ideal yang diharapkan Fokus sosiologi : mempelajari kehidupan kelompok manusia dan hasil interaksi sosial dari kehidupan kelompok tersebutss Formal audiens : kerumunan yang punya pusat perhatian dan persamaan tujuan, tapi sifatnya pasif Folkways : perbuatan atau sikap yang dilakukan berulang-ulang

G Gossip : pengendalian yang lebih bersifat tertutup yang dibicarakan dari mulut ke mulut secara bisik-bisik Gardner : untuk menggamberkan tugas sosiologi sebagai teknis Generalisasi : membentuk gagasan/simpulan umum dari suatu kejadian. Gemeinschaft : masyarakat paguyuban Gesselschaft : masyarakat pertambayan Group devination (penyimpangan kelompok) : penyimpangan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang patuh pada norma kelompoknya, padahal norma tersebut bertentangan dengan norma yang berlaku dalam masyarakat Group married : perkawinan kelompok

H Hipotesis : dugaan sementara yang masih harus dibuktikan kebenarannya Proposisi : pernyataan mengenai suatu fenomena/gejala yang dapat diuji/dibuktikan kebenarannya House hold : dalam keluarga dihuni oleh sepasang suami istridan anak-anaknya dan cucu-cucunya serta nenek dan kakek dari suami istri tersebut

I Identifikasi : meniru gaya hidup, tingkah laku/perubahan orang lain yang diidentifikasi (keinginan untuk menjadi sama[identik] ) Imitasi :meniru sama persis tindakan orang yang diimitasi/ditiru Individual devination (penyimpangan individual) : perbuatan yang tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat Invention : upaya menghasilkan suatu unsur kebudayaan dengan mengombinasikan unsur-unsur yang sudah ada Institute : badan /organisasi yang melaksanakan House hold Identifikasi Imitasi Individual devination (penyimpangan individual) Invention unsur – unsur yang sudah ada Institute : badan/organisasi yang melaksanakan kebudayaan dengan mengombinasikan aktifitas In – G roup : bentuk kelompok sosial yang di antara anggota-anggotanya saling mengidentifikasi dirinya Invention : upaya menghasilkan suatu unsur kebudayaan dengan mengkombinasikan unsur-unsur yang sudah ada Inovasi : ide baru, tidak Pandang apakah itu merupakan Indogami : perkawinan yang diambil dalam keluarga/kerabat/jodoh Intuisi : bisikan hati/bisikan kalbu, faktor dominant yangmendasari pengetahuan intuisi

J Join venture : perundingan damai antara dua kelompok yang bertikai

K Kontak sekunder : yang dilakukan melalui perantara/penghubung Kontak primer : yang dilakukan secara langsung Kumulatif : dibentuk atas dasar teori-teori yang sudah ada Komunikasi : proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain yang Konsanguinal : keluarga yang menekan pada pentingnya ikatan-ikatan darah dari pada ikatan antara suami dan istrinya Komunitas : satuan sosial yang didasari oleh lokalitas Kursif : pengendalian sosial yang dilaksanakan secara kekerasan, paksaan, dan disertai dengan ancaman

L Lawless crowds : kerumunan yang berlawanan dengan norma-norma hukum Logis : dapat diterima akal sehat Lembaga : badan/organisasi yang melaksanakan aktifitas Lingkungan : kondiasi disekitar individu yang mempengaruhi proses sosialisasi Labeling : pengidentifikasian seseorang sebagai seorang penyimpag yang sering kali diikuti oleh adanya perubuhan perlajuan orang lain terhadap orang tersebut Lingkungan pranata : lingkungan dalam rahim ibu

M Masyarakat tradisional : masyarakat yang lebih banyak dikuasai/dipengaruhi oleh adat istiadat dan budaya lama yang diwariskan dairi generasi sebelumnya. Masyarakat modern : masyarakat yang sebagian besar anggotanya mempunyai orientasi nilai budaya yang mengarah ke kehidupan peradaban dunia masa kini dan masa yang akan datang Masyarakat transisi : masyarakat yang telah meninggalkan sebagian budaya lama dan menggunakan sebagian budaya baru. Matrilineal unilateral : susunan Nama apabila dihitung dari ibu Matrilokal : kelurga tersebut bertempat tinggal di tempat keluarga istri Mediation : penyelesaian konflik oleh pihak ke tiga yang disepakati bersama namun tidak bersifat mengikat melainkan menasihati Media massa : sarana untuk menggambarkan pesan informasi dari seseorang kepada orang lain Metode histories : peristiwa di masa lampau untuk merumuskan prinsip-prinsip secara umum Metode komparatif : membandingkan macam-macam masyarakat serta bidang-bidangnya untuk mendapatkan perbedaan, persamaan, dan penyebabnya Metode case study : untuk menelaah suatu keadaan kelompok, komunitas, lembaga maupun individu Metode kepustakaan : lebih banyak memerlukan data-data documenter/pendapat para ahli tentang suatu fenomena social dalam masyarakat Motivasi : dorongan yang mendasari seseorang untuk bertindak berdasarkan pertimbangan rasionalitas Mores : kebiasaan-kebiasaan yang sudah diterima menjadi norma pengatur perilaku warga masyarakat Monogamy : apabila dalam keluarga terdapat satu suami satu istri

N Nilai : konsep abstrak mengenai segala sesuatu yang baik, di cita-citakan, penting dan bergunabagi kehidupan manusia menurut ukuran masyarkat di mana nilai itu dijunjung tinggi Nilai material : nilai segala macam benda yang berguna bagi manusia Nilai vital : segala sesuatu yang berfungsi untuk memelihara kehidupan Nilai spiritual : segala hal yang berguna untuk memenuhi kebutuhan rohani Nilai terencanakan : nilai yang telah menyatu dalam pribadi seseorang Nilai dominant : nilai yang lebih diutamakan dari pada nilai-nilai lainnya Nilai sosial : nilai-nilai yang terdapat dalam kehidupan masyarakat Nilai kesusilaan : nilai yang berkaitan dengan sopan santun dalam berbagai aktifitas sosial Nilai seni : segala hal yang yang dapat menimbulkan keindahan Nilai religius : nilai yang bersumber dari ajaran-ajaran agama Norma : aturan yang mengandung sanksi Norma hukum : hukum formal yang berlaku bagi seluruh warga Negara tertentu Norma moral : banyak bersumber dadi ajaran agama Norma kelaziman : yang telah lazim bagi setiap warga masyarakat Norma khusus : yang sifatnya terbatas Norma agama : yang mengandung peraturan yang sesuai dengan agama Norma kesopanan : petunjuk yang mengatur bertingkah laku Norma kesusilaan : salah satu aturan yang berasal dari ahlak dan hati Norma kebiasaan : tata aturan seseorang dalam melakukan suatu kegiatan yang didasarkan pada tradisi Norma social : aturan/ketentuan yang mengikat kelompok warga dalam masyarakat Nonetik : yang dipersoalkan bukan baik buruknya fakta tertentu, melainkan tujuanya untuk menjelaskan secara analitis Neolokal : keluarga terebut bertempat tinggal di tempat yang baru

O Organisasi : system social yang dibentuk untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu Organisasi informal : yang tidak memberikan prosedur yang resmi dalam menindak anggotanya yang menyimpang Organisasi sosial : melaksanakan tingkah laku para pelaku dalam sub-sub masyarakat Otoritas : pengetahuan yang di dasarkan atas penghormatan terhadap orang-orang yang mempunyai kewibawaan. Orientasi motivasional : orientasi yang bersifat pribadi yang menunjukan pada keinginan individu yang bertindak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya

P Panic crowd : orang-orang yang bersama-sama berusaha untuk saling menyelamatkan diri Penyimpangan individu : yang dilakukan oleh perseorangan Penyimpangan kelompok : aktifitas yang dilakukan kelompok yang bertentangan dengan norma-norma yang berlaku Penyimpangan primer : yang bersifat sementara dan tidak terulang kembali Penyimpangan sekunder : yang memperlihatkan pelaku sebagai orang menyimpang dan mengulangi lagi perbuatan menyimpang tersebut Penyimpangan positif : perbuatan yang tidak sesuai dengan norma yang berlaku namun pada Akhirnya membawa dampak positif terhadap kehidupan masyarakat Penyimpangan negative : perbuatan yang memang tidak sesuai dengan norma yang berlaku dan berakibat buruk serta mengganggu sistem social Persaingan : proses yang menunjukan sifat saling menentang antar seseorang/golongan untuk mengejar tujuan yang sama Perubahan social : suatu perbuatan yang terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan yang memengaruhi sitem sosialnya Preventif : pengendalian yang dilakukan sebelum terjadi pelanggaran Plannel expressive group : kerumunan yang pusat perhatianya tak begitu penting Play stage : mulai mengambil peran orang-orang yang ada disekitarnya Planet progress : kemajuan yang sengaja direncanakan dan dilakukan oleh masyarakat Pranata : sistem norma/aturan-aturan mengenai aktifitas masyarakat yang khusus Pranata keluarga : untuk memenuhi keperluan kehidupan keluarga dan kerabat Pranata ekonomi : untuk memenuhi keperluan manusia dalam mencari nafkah hidup Prata politik : untuk memenuhi keperluan manusia dalam mengatur dan mengelola keseimbangan kekuasaan dalam kehidupan masyarakat Pranata pendidikan : untuk memenuhi penerangan dan pendidikan manusia Pranata agama : untuk memenuhi keperluan manusia dalam berhubungan dan berbakti kepada tuhan Pranata ilmiah : untuk keperluan manusia akan kebenaran ilmu menyelami ala sekitar Pranata keindahan : untuk memenuhi keperluan manusia dalam menghayati rasa keindahan dan rekreasi Pranata fisik : untu memenuhi keperluan fisik dan kenyamanan hidup manusia Profesi : pekerjaan yang disukai karena pendidikan keahlian Progress : perubahan social yang membawa kemajuan terhadap kemajuan masyarakat Potsulat : pernyataan tanpa bukti/proposisi dasar dari suatu gejala/fenomena. Populasi : warga masyarakat dilihat dari sudut Pandang kolektif Parallel couisin : perkawinan antara anak-anak dari dua orang saudara sekandung yang sama jenisnya Participant observer : studi yang melibatkan peneliti untuk ikut berperan dan sesuai dengan perilaku orang-orang yang ditelitinya Patrilineal unilateral : susunan nama apabila dihitung dari ayah Patrilokal : keluarga tersebut bertempat tinggal di tempat keluarga suami Publik : kelompok yang tidak membentuk kesatuan Pure science : upaya Pengembangan pengetahuan baru tanpa memusatkan perhatian pada kegunaan Pervasion : penanaman norma secara rutin dan berulang-ulang dengan harapan pada Akhirnya norma itu membudaya Persuasive : teknik pengendalian sosial yang dilaksanakan tanpa kekerasan, tetapi menekan pada usaha untuk mengajak atau membimbing Perilaku menyimpag : setiap perilaku yang dinyatakan suatu pelanggaran terhadap norma-norma kelompok atau masyarakat Poligami : apabila dalam keluarga salah satu diantara lebih dari satu Popularitas : dikenal dan disukai orang banyak/masyarakat

R Ritualisme : pengingkaran terhadap tujuan-tujuan yang telah dirumuskan oleh kebudayaan, tetapi menerima cara-cara untuk memcapai tujuan yang telah melembaga Rebellion : pemberontakan yang bertujuan untuk menggulingkan pemerintah tanpa mengubah pemerintah tersebut Reference group : kelompok maupun yang menjadi model/pedoman bagi penilaian dan tindakan kita Regress : perubahan social yang membawa kemunduran terhadap kehidupan masyarakat Repsesif : pengendalian yang dilakukan Setelah terjadi penyimpangan Research : cara mempelajari suatu masalah secara sistematis dan intensif untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih banyak mengenai masalah tersebut Retreatism : meninggalkan tujuan dan cara pencapaian konvensional S Simpati : keinginan untuk memahami dan bekerja sama dengan pihak lain tanpa memandang status social Sifat Dasar : keseluruhan potensi yang diwarisi seseorang dari ayah ibunya Sekolah : system pendidikan formal tempat individu mempelajari hal-hal yang baru Self : proses seorang individu untuk mendapatkan pengalaman sosial Sociometry : studi secara kuantitatif terhadap hubungan-hubungan interpersonal Sosial action : tindakan social Status : kedudukan seseorang dalam suatu kelompok dan kaitannya dengan kelompok-kelompok lain Sosialisasi formal : yang berlangsung lebih teratur Sosialisasi informal : dilakukan melalui proses pergaulan Sosialisasi primer : yang terjadi pada saat usia anak masih kecil Sosialisasi sekunder : yang terjadi setelah proses sosialisasi primer sampai akhir hayat Stokmete : bentuk akomodasi dengan cara masing-masing pihak mengemukakan pertikaian, keadaan ini dapat terjadi apabila kekuatan keduanya seimbang Spekulatif : untung-untungan, memperbaiki, memperhalus, memperluas teori-teori lama Sosiologi : ilmu yang mempelajari struktur social, proses social, perubahan-perubahan social, dan masalah-masalah social Sugesti : proses memberikan pandangan/pengaruh kepada orang lain sehingga diikuti tanpa fikir panjang lagi Suicide : bunuh diri akibat system nilai yang kuat, integrasi kelompok yang rendah, tidak berdaya dalam menghadapi tekanan lingkungan Superego : perwujudan kesadaran dalam diri individu terhadap norma-norma dan sanksinya

T Tawuran : perkelahian besar-besaran yang dilakukan beramai-ramai Tolerance : sebuah bentuk akomodasi tanpa persetujuan formal antara pihak yang bertikai namun masing-masing salah satu timbul kesadaran untuk memahami pihak lain Traditional action : tindakan sosial karna mengikuti tradisi/kebiasaan Teguran : kritik sosial yang disampaikan secara terbuka terhadap individu yang melakukan perbuatan menyimpang Teory : prinsip-prinsip dasar yang bertujuan dalam bentuk rumus/aturan yang berlaku hukum Tradisi : perangkat budaya suatu masyarakat yang diwariskan dari generasi ke generasi melalui proses ekulturasi dan sosialisasi Tolerance : kesadaran untuk memahami pihak lain

U Usage : cara – cara melakukan sesuatu perbuatan yang dianggap baik/pantas/sopan

V Valid : pengetahuan harus mempunyai bentuk yang jelas dan berdasarkan bukti-bukti yang sesuai/benar Value free : suatu ajaran yang menyatakan bahwa ilmu itu bebas dari penilaia Verstehen : ilmu berdasarkan pemahaman Vuclear family : kelurga batih/inti, proses Pembentukan awal, terdiri dari sepasang suami istri dan beberapa orang anak

W Werk rational : Rasionalitas nilai

Z Zwerk rasional : Rasional instrumental dilakukan secara langsung/tidak

HALAMAN PENGESAHAN

MODUL PEMBELAJARAN SOSIOLOGI KELAS XI

SMAN 2 RENGAT

T.P 2016 / 2017

Nama : Hendrianto, SE

Tempat/Tanggal Lahir : Rengat, 03 Oktober 1980

Jenis Kelamin : Laki - Laki

Nip : 19801003 201406 1 004

Mengesahkan, Rengat, 11 Juli 2016

Kepala SMAN2 Rengat Guru Bidang Studi

Hj. KHAIRUNI. J, S.Pd Hendrianto, SE

NIP. 19570823 198103 2 007 NIP. 19801003 201406 1 004

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post