Gunung Sago di Payakumbuh (3)
Gunung Sago di Payakumbuh (3)
#TantanganGurusian hari ke 303
Ketika senja tiba, kami masih dalam semak-semak belukar. Dan dalam perjalanan itu, kami saling mengingatkan dan memperhatikan teman yang lain. Ada beberapa orang teman yang seolah-olah mulai dipengaruhi oleh makhluk halus. Gejalanya adalah dia berjalan ke arah yang menyimpang, seperti hendak menuju lembah (bukan menuju ke arah bumi perkemahan). Teman teman yang mulai menyimpang langkahnya itu, cepat-cepat ditarik oleh teman lainnya. Perjalanan ke bumi perkemahan dilakukan dalam kegelapan. Akhirnya, kami sampai di perkemahan pada pukul 9 malam.
Pendakian itu tak kan terlupakan oleh saya hingga saat ini. Jika saya ingat, saya jadi ngeri dan merinding.
Oh ya, menurut beberapa sumber yang saya baca, Gunung Sago memiliki ketinggian 2271 meter di atas permukaan laut. Dari penampakannya, Gunung Sago itu termasuk Gunung tidak berapi. Dan semenjak saya lahir sampai sekarang, tidak ada cerita bahwa Gunung Sago itu pernah meletus.
Setelah saya berselancar di dunia maya, baru saya tahu bahwa ternyata, ada sumber yang mengatakan bahwa gunung itu pernah batuk (mengeluarkan asap) pada tahun 2012. Konon, sebelum tahun 1600, Gunung Sago termasuk gunung aktif. Tapi sekarang dia sedang tidur. Saya berdoa, semoga ia tidak pernah bangun lagi.
Dari kejauhan, Gunung Sago itu terlihat sangat indah. Pemandangan dari kaki Gunung Sago ke arah Kota Payakumbuh dan Kabupaten 50 Kota pun sangat memesona.
Salah satu sisi Gunung Sago untuk tempat memandang keindahan Kota Payakumbuh adalah dari Padang Mangateh. Anda sudah pernah ke sana? Kalau belum, masukkanlah Padang Mangateh, New Zealand-nya Payakumbuh, ke dalam agenda perjalanan anda di Sumbar. Udaranya sejuk, view-nya menawan.
Kini, Sago yang berwarna biru, bisa dengan mudah anda naiki saban hari, karena ia adalah angkutan dalam kota di Payakumbuh. Ongkosnya Rp 4.000,00.
TAMAT
Payakumbuh, 5 Februari 2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Gunung Sago dan alam sekitar tempat yang indah ingin pergi kesana. Terima kasih kunjungannya Bunda. Salam
Semoga teruwujud ya bun..suatu saat lihat gunung Sago...salam kembali
Semoga teruwujud ya bun..suatu saat lihat gunung Sago...salam kembali
Wah.. Pengen kesana dan bisa kopdar sama Ibuk. Hehehe semoga kesampaian. Salam sehat dan sukses Ibuk.
Aamiin. Semoga terwujud Yessy. Salam kembali
Hahaha keren banger closingnya. Barokallah 3
Aamiin. Makasih Bun. Salam
Gunung Sago memang menawan. Sago juga memudahkan, walaupun sekarang sudah banyak orang pakai motor. Salam sukses selalu Bu Yulivia.
Aamiin. Makasih bu wi. Sekarang sago sudah digantiin oleh sepeda motor
Keren ulasannya Bu Ul, salam sukses selalu
Alhamdulillah. Makasih doanya bu via. Salam kembali
Di lerengnyo ado Lintau , badakek an jo payokumbuoh bu..
Oh ya bu Herlina...salam dari Payokumbuah...
Wah.. asyik Bun mendaki gunung Sago dan berkemah di sana. Pengalaman yang mengesankan. Sukses selalu buat Bunda.
Aamiin. Makasih bun
Wah.. asyik Bun mendaki gunung Sago dan berkemah di sana. Pengalaman yang mengesankan. Sukses selalu buat Bunda.
Sehat selalu ya bun