Berbagai karakter unik ada di kegiatan kali ini. Bertemu perwakilan dari 34 propinsi membuat kami lebih memahami dan memaknai keberagaman penduduk Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Berbagai macam suku,adat,bahasa ini membuat kami bersatu dan saling mengerti . Saling mempelajari dalam pergaulan selama 6 malam 7 hari bersama sama sangatlah istimewa. Alhamdullilah kelompok kami (5) mampu meraih nilai tertinggi dalam presentasi kegiatan kali ini dan mendapatkan hadiah berupa pointer batere yang diharapkan bisa digunakan dalam kegiatan presentasi pembelajaran di sekolah masing masing. Meski hadiah sederhana tapi kami memaknai hal itu sangat istimewa. Jumlah kelompok kami 23 orang dan ada 1 orang yang tidak pernah berbaur dalam setiap kegiatan dan seorang itu adalah peserta. Tetapi absensi komplit dan setiap kegiatan momentum terlihat setelah itu menghilang. Bahkan setiap ada diskusi kelompok yang nantinya kan kami presentasikan tidak ikut berpartisipasi tetapi saat kelompok kami memperoleh hadiah dengan cepatnya ikut mengambil hadiah tersebut. Hem kami prihatin......dan merasa tidak rela . Karakter..... Sebagai guru pendidik anak negeri ini pantaskah hal itu ? Tentu tidak sebelum terlambat mari kita menjadi contoh untuk karakter Indonesia hebat..

Setelah penutupan kami kembali ke hotel untuk segera packing koper karena akan segera di sebrang kan kapal terlebih dahulu. Teman sekamar ku sangatlah lucu . Koper yang sudah di kemas tidak segera dikeluarkan dari kamar dengan alasan nanti kopernya rusak di tindih tindih jika di kumpulkan duluan dan akan rusak karena koper pinjaman. Saya dan teman dari pekan baru tetep mengeluarkan koper sendiri agar tidak tertinggal karena kegiatan sangat padat dan sangat letih semua tanggungjawab ada dipundak masing masing. Setelah selesai beban kami tidur pukul 24.14 wib. Satu Teman yang begitu mengkhawatirkan kopernya rusak tadi ikut tidurnya dan tertidur rupanya dengan koper belum keluar kamar. Pukul 16.11 wib teman tesebut terbangun dengan sigap dan langsung membuka pintu sehingga membuat ku terbangun dan kaget. Ohh...sungguh ini melihat kejadian tersebut. Diskusilah kami apa yang harus dilakukan untuk menahan rasa malu karena koper tidak terbawa truk malam tadi. ... Dan akhirnya memutuskan pulang terlebih dahulu dengan biaya sendiri atas kelalaiannya sehingga mengambil resiko tidak menikmati acara bebas kami berpiknik ke titik 0, keliling dan singgah di pulau rubiah. Sehingga momentum kebersamaan kelompok teman kami tersebut terlewatkan karena kelalaiannya. Belajar dari peristiwa tersebut bahwa jangan menunda pekerjaan yang harus segera dilakukan.