Cucu Hermawaty Rosyda

Nama Saya Cucu Hermawaty R, SE.,M.Pd, seorang guru Ekonomi di SMAN 2 Cimahi Propinsi Jawa Barat, yang punya hobi bernyanyi, menari, berpuisi, dan travel...

Selengkapnya
Navigasi Web
BIANGLALA MENJERAT ASA (16)

BIANGLALA MENJERAT ASA (16)

#NOVEL

BIANGLALA MENJERAT ASA (16)

Ghusony Ardian adalah pewaris tunggal dari Perusahaan Ardian Sentosa. Ayahnya bernama Sentosa pemilik perusahaan perusahaan besar di beberapa kota. Keturunan Jawa China ini berhasil menjalankan berbagai usahanya baik di Jakarta maupun di kota kota besar lainnya. Perdagangan atau ritel, hotel, restoran, travel, dan bisnis bisnis yang lainnya.

Sentosa seorang konglomerat, dulu terkenal dengan wajah tampannya dan kaya raya memiliki seorang istri dari suku Sunda yaitu Sukabumi. Sehingga wajah Sonny adalah perpaduan yang apik, berwajah ganteng rupawan campuran Jawa , China dan Sunda. Dengan mata yang sendu sehingga bisa terpana bagi siapa saja yang memandangnya.

Awal kehancuran Perusahaan Ardian Sentosa, karena sang ayah, selalu mengumbarkan cintanya kepada perempuan cantik lainnya. Harta habis terkuras demi seorang wanita. Ibu nya Ghusony bernama Saraswati pun sudah sakit-sakitan. Dia tidak merestui Sony dekat dengan karyawan di perusahaannya bernama Herlina. Dan dengan sengaja menjodohkan Sony dengan gadis pilihannya dari kalangan konglomerat juga bernama Safitri.

Sekembalinya Sony dari Australia, dan menggantikan posisi ayahnya di perusahaan PT. Ardian Sentosa. Keadaan perusahaan ketika itu sudah gontai. Keuangan asset asset sudah muulai berkurang. Itulah alasan keluarganya menjodohkan Sony dengan Safitri, dengan harapan perusahaannya bisa terselamatkan. Penampilan Sony yang cool, dan terlihat cuek membuat para karyawan perempuan banyak yang jatuh cinta kepadanya. Sebenarnya Sony seorang laki-laki yang baik. Namun, karena pengaruh saat kuliah di luar negeri masih terbawa seperti mabuk dan mempermainkan perempuan sesuka hatinya.

Tak lama dari pernikahan Sony dan Safitri, ibunya Sony meninggal dunia karena serangan jantung. Sentosa ayahnya Sony meskipun sudah berusia 65 tahun masih terlihat perlente saat itu. Sakit sakitan pun sering menimpanya, Sonny sibuk dengan perusahaan sehingga ayahnya tidak ada yang mengurusnya. Akhirnya menikahi pembantunya. Pembantu rumahtangga yang sudah lama di rumahnya. Bernama Jamilah, Jamilah ini putri Mbok Iyem yang pembantu juga sudah lama mengabdi di keluarga Sentosa.

Jamilah termasuk perempuan yang manis, berbeda usia 20 tahun dengan Pa Sentosa, dari sinilah kebangkrutan dimulai, Pa Sentosa sudah mulai menua, Jamilah banyak menuntut harta kepada Sentosa. Ditambah lagi dengan keadaan perusahaan semakin tak semrawut. Berharap keluarga Safitri membantu keuangan perusahaannya. Tapi, ternyata keluarga Safitri keluarga yang picik. Membantu .

Pa Sentosa meninggal dunia, perusahaan sudah di tangan keluarga Safitri, dan terpaksa Sony pun menjual rumah keluarganya yang sejak dari kecil dia tempati dengan kedua orangtuanya. Rumah megah itu sudah berpindah tangan. Safitri pun meminta cerai dari Sony dan menikah dengan laki-laki kaya raya.

Sony selalu berusaha mengirimkan pesan kepada Herlina, dan dia pun selalu teringat kepada anak kandungnya. Meski pernikahannya hanya sebagai syarat saja. Sony merasa menyesal sudah meninggalkan Lina ketika itu. Dia berusaha menebus semua dosa dosanya dengan selalu mengirimkan uangnya baik cash maupun cek yang selalu dititipkan kepada pembantu di kantornya yaitu Pak Tatang.

Walaupun tidak pernah direspon oleh Herlina, Sony masih saja tetap berusaha mencari Herlina dan anaknya. Herlina menghindar pindah dan keluar dari perusahaannya.

Dalam keterpurukan Sony menjual semua aset aset keluarganya, menjual rumah dan berpindah ke pinggiran kota, di daerah Cipanas Puncak.

##

Sudah sejam lamanya Maliza berdiri di depan pagar berwarna hitam itu, tembok yang tinggi sehingga keadaan rumah yang megah itu tidak terlihat dari luar. Hari sudah semakin sore kabut pun sudah mulai turun, hawa dingin pun mulai menyeringai.

Maliza tak peduli menunggu begitu lama, duduk di lantai yang penuh daun daun berserakan. Dan sesekali tiduran karena terlalu lama menunggu si pemilik rumah itu. Suara adzan magrib berkumandang, Maliza masih terlelap tidur sambil bersender ke tas rangselnya.

“Tidiiiddd....” Suara klakson mobil Mitsubishi Pajero berhenti di depan gerbang pagar.

Si pengemudi turun hendak membukakan pagar, dan terkaget melihat seorang gadis sedang terbaring tidur di depan gerbang itu.

Si pengemudi yang berpakaian sapari hitam hitam itu berusaha membangunkan gadis itu yang tak lain adalah Maliza. Karena menghalangi mobil yang akan masuk ke dalam rumah.

“Maaf....De....bangun....kamu siapa?” SI pengemudi itu membangunkan Maliza.

Maliza menggisik gisikkan matanya dan terkaget, silau melihat lampu mobil yang masih menyala membias ke wajah dan matanya.

“Mau ketemu dengan siapa?” Tanya si pengemudi itu lagi.

“Pa..apa betul ini alamat yang tertera di kertas ini adalah rumah ini?” Tanya Maliza memperlihatkan secarik kertas ke laki laki tinggi tegap itu.

“Mau bertemu dengan siapa de?” laki laki itu menanyakan ke Maliza.

“Betul ini alamat Pak Ghusony Ardian?” Tanya Maliza berharap laki laki itu menjawab dengan segera.

“Pa siapa?” laki laki itu bertanya kembali.

“Pak Sony...” Maliza menyebutkan nama ayahnya.

“Pa Sony???’

##

BERSAMBUNG

CIMAHI, 19 DESEMBER 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semakin seru dan tambah penasaran... Keren Bu. Ditunggu lanjutannya. Salam sukses dan salam literasi

20 Dec
Balas

Lanjut salam sukses bunda

31 Dec
Balas

Begitu sulitnya Maliza mencari papanya. Semoga segera ketemu...hehe. Mantap bu

19 Dec
Balas



search

New Post