Cucu Hermawaty Rosyda

Nama Saya Cucu Hermawaty R, SE.,M.Pd, seorang guru Ekonomi di SMAN 2 Cimahi Propinsi Jawa Barat, yang punya hobi bernyanyi, menari, berpuisi, dan travel...

Selengkapnya
Navigasi Web
KESULTANAN CIREBON

KESULTANAN CIREBON

#TANTANGAN GURUSIANA

KESULTANAN CIREBON

Kerajaan Cirebon merupakan kerajaan Islam ternama yang berada di Jawa Barat. Kesultanan ini berdiri pada abad ke -15 dan 16 Masehi. Kesultanan Cirebon ini merupakan penghubung antara dua kebudayaan, yaitu budaya Jawa dan Sunda. Sehingga kesultanan ini mempunyai ciri khas tersendiri dengan mempunyai bahasa dan adat budaya Cirebonan, yang artinya tidak didominasi oleh Jawa maupun Sunda.

Mengunjungi Keraton Kasepuhan Cirebon adalah memiliki daya tarik tersendiri. Keraton Kasepuhan ini masih terjaga situs dan peninggalan peninggalannya. Terletak di depan alun alun Kota Cirebon yang berdampingan dengan mesjid Keraton. Terlihat jejak penyebaran Agama Islam oleh Sunan Gunungjati disini sangat kental. Meskipun kurang terawat dan terlihat kumuh (karena biaya mandiri tidak campur tangan pemerintah, walaupun ada bantuan habya sedikit) Namun, Keraton ini banyak dikunjungi wisatawan dari luar daerah sebagai wisata religi untuk mengetahui jejak Sunan Gunungjati dalam menyebarkan Agama Islam.

Memasuki Area dalam Keraton akan dipandu oleh guide yang akan menceritakan latar belakang, sejarah dan keberadaan keluarga Kesultanan saat ini. masuk ke area ini akan dikenai tarif Rp15.000 untuk umum dan Rp10. 000 untuk pelajar. Sebelum kita mengelilingi areal Keraton yang luasnya kurang lebih 15 hektar ini kita diberi pengarahan terlebih dahulu.

Kita bisa menikmati keindahan seluruh area kesultanan ini, namun hanya satu ruangan yang ditutup, yaitu gedung yang disebut bangsal Prabaya dan didalam nya Bangsal Priggadani sebagai tempat singgasana raja atau Sultan dan permaisurinya, di gedung itu pula tempat menyimpan benda benda pusaka, karena banyak disentuh pengunjung hingga banyak yang rusak sehingga gedung itu ditutup untuk umum, kecuali pada bulan Mulud dan 1 suro baru dibuka untuk umum.

Para Guide pun menjelaskan silsilah silsilah kesultanan Cirebon ini dari awal yang mendirikan dan terpisahnya keraton keraton karena terjadinya konflik. Sehingga ada 4 keraton di kesultanan Cirebon ini. ada Keraton Kasepuhan, Keraton Kanoman, keraton Kecirebonan dan Keraton Keprabonan.

Kemaren rombongan kami hanya mengunjungi Keraton Kasepuhan. Keraton Kasepuhan adalah sebuah daerah yang muncul dari pembagian Kesultanan Cirebon sepeninggalan wafatnya Pangeran Girilaya yang dikenal dengan Panembahan Ratu Pakungwati II terhadap ketiga putranya.

Alhamdulillah kunjungan kemarin pun bisa bertemu pangeran di keraton kasepuhan, sebagai pemimpin kesultanan dan yang dituakan hingga saat ini. Kita berdiskusi dan tentunya melakukan doa bersama

Kerajaan Cirebon dipimpin oleh seorang sultan, sehingga dikenal sebagai kesultanan Cirebon. Awal kesultanan ini dipimpin oleh Cakrabuana dan sunan gunungjati. Pangeran Cakrabuana merupakan putera pertama dari Subanglarang dan Sri Baduga Maharaja prabu Siliwangi. Pangeran Cakrabuana ini tidak mendapatkan hak menjadi putera mahkota Pakuan Pajajaran dikarenakan ia memeluk Agama Islam yang diturunkan oleh ibunya Subanglarang (Putri Ki Gedeng Tapa). Sehingga Pangeran Cakrabuana mendirikan pedukuhan di kawasan Kebon Pesisir dan membentuk pemerintahan di Cirebon. Dan Pangeran cakrabuana dianggap sebagai pendiri Kesultanan Cirebon.

Tahun 1479 hingga 1495 Kesultanan Cirebon dipimpin oleh Syarif Hidayatullah yang menikah dengan sepupu dari Pangeran Cakrabuana dan salah satu anggota Wali Songo yang menyebarkan Agama Islam di beberapa daerah seperti Majalengka, Kuningan, Sunda Kelapa, Kawali (Galuh) dan Banten. Kemajuan Kerajaan Cirebon saat dipimpin oleh Sunan Gunung jati ini adalah majunya kawasan pelabuhan yang saat itu dijadikan jalur sutra perdagangan.

Setelah peninggalan Syarif Hidayatullah Kesultanan Cirebon dipimpin oleh Pangeran Pasarean, karena wafat digantikan oleh Dipati Anom Carbin I, dan Dipati Anom inipun wafat sebelum masa pemerintahan berakhir kemudian digantikan oleh Fatahillah pejabat pengganti Sultan. Kaesultanan Cirebon mengalami masa kekosongan jabatan.

Selanjutnya kesultanan dipimpin oleh anak dari Dipati Anom Carbon I yaitu Pangeran Agung bergelar Panembahan Ratu. Dan beliau merupakan cicit dari Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunungjati. Sepeninggalannya Pangeran Agung digantikan oleh Pangeran Sedang Gayam. Kemudian tampuk pimpinan selanjutnya digantikan oleh Panembahan Girilaya (Pangeran Putera)

Pangeran Girilaya memiliki dua istri , permaisuri bernama Rara Kerta yang melahirkan Pangeran Sepuh. Dan istri kedua bernama Ratu Mas Kirani melahirkan dua anak yaitu Pangeran Anomsada dan Pangeran Pakungwati.

Dari kepemimpinan Pangeran Girilaya inilah Kesultanan Cirebon memiliki 4 keraton. Seperti diceritakan guide saat itu bahwa ada konflik antara anak anak Pangeran Girilaya yang berbeda ibu itu setelah meninggalnya Pangeran Girilaya atau disebut juga dengan Panembahan Ratu Pakungwati II. Yaitu Keraton Kasepuhan, keraton Kanoman, Keraton Kecirebonan dan Keraton Keprabonan.

Cimahi, 26 November 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap reportasenya. Semoga suatu saat nanti bisa berkunjung ke sana, isata religi di Cirebon. Salam sukses selalu bu Cucu Hermawaty

27 Nov
Balas

Terima kasih pa

28 Nov

Wah, jadi kepingin berkunjung ke Cirebon. Semoga pandemi segera pergi dan kehidupan normal kembali seperti dulu ya Bu Cucu. AamiinBahagia, sehat dan sukses selalu Bu Cucu. Salam literasi.

26 Nov
Balas

Terima kasih vun... Sehat selalu ya bun

26 Nov

Pernah ke sana dua puluh tahunan lalu. Keren informasi Bu Cucu...

27 Nov
Balas

Terima kasih bun

28 Nov

Sangat mantap reportasenya bu

26 Nov
Balas

Terima kasih bun

26 Nov

ulasan nan informatif. Sehat dan sukses selalu

27 Nov
Balas

Terima kasih bun

28 Nov

Reportase yang sangat mencerahkan, Bu. Salam sukses selalu.

27 Nov
Balas

Terima kasih bun

28 Nov

Ulasan yg bagus. Jadi mengenal sejarah kesultanan cirebon dan jd pengen lihat secara langsung. Sukses selalu bunda Cucu

26 Nov
Balas

Terima kasih pa sdh berkunjung... Salam sukses salam literasi

26 Nov

Reportase yg informatif, bunda. Sukses selalu.

27 Nov
Balas

Terima kasih bun

27 Nov

Mantap reportasenya Bu..salam sukses selalu

27 Nov
Balas

Terima kasih bun sdh mampir

28 Nov

Ulasan yang informatif Bun. Salam sukses selalu.

27 Nov
Balas

Terima kasih bun

28 Nov

Jadi tahu sejarah kesultanan Cirebon...mantap ulasannya...sukses bu ...pengen berkunjung ke sana,

26 Nov
Balas

Ayo bun.... Kunjungi kesultanan Cirebon

26 Nov

Terima kasih sudah berbagi Bu. Ulasannya keren

27 Nov
Balas

Terima kasih pa

27 Nov

Mantap deskripsi keraton Cirebon....sukses selalu

26 Nov
Balas

Terima kasih bun.. Salam sukses

26 Nov

Mantab Bu reportasenya

26 Nov
Balas

Terima kasih bun

26 Nov

Reportase yang menarik dan informatif..sukses selalu bun dengan karyanya

27 Nov
Balas

Terima kasih bun

28 Nov

Mantap...sukses selalu

26 Nov
Balas

Terima kasih pa.. Salam sukses

26 Nov

Mantap reportasenya Bun, sukses selalu

28 Nov
Balas

Terima kasih pa

28 Nov

Mantap, pingin ke sana

27 Nov
Balas

Ayo bun....

28 Nov

Waaahhh..mantap bu. Moga suatu saat bisa ke sana

07 Dec
Balas

Sangat menambah pengetahuan sejarah, salam.sukses ya Bu

26 Nov
Balas

Terima kasih bun

27 Nov



search

New Post