Cucu Nurajijah

Lahir di Sukabumi 11 Mei 1992, Menempuh pendidikan S1 Pendidikan Bahasa & Sastra Indonesia di Universitas Muhammadiyah Sukabumi...

Selengkapnya
Navigasi Web

Kumpulan Puisi Putra putri didik kami (Tatangan menulis gurusiana hari ke 114)

Kumpulan puisi terbaik, dari putra putri didik kami, dalam rangka membumikan literasi, mencipta arya dan menuntaskan yang sempat tertunda

Si Kecil Menyapa Negeri

Uswah Nafilah – SMP IT AL-HANIF

Oh … Corona

Kau datang tanpa diundang

Kau menyerang dengan sangat riang

Kau membuat risau semua orang

Oh … Corona

Kau datang mengelilingi negeri

Bahkan! Dunia kau jelajahi

Tanpa kau pikirkan beribu-ribu hati

Oh … Corona

Kehadiranmu memutuskan beribu asa

Generasi menyongsong masa depan nyata

Membuat insan muda salah dalam menata

Oh … Corona

Kau menyapa semua umat di bumi

Kau membuat kerabat bersedih hati

Seakan semua prustasi dengan bumi ini

Oh … Corona

Entah sampai kapan negeri ini sepi

Entah sampai kapan kau pulang dengan sendiri

Ku mohon pergilah kau dari negeri ini

“Penyejuk Lara”

Uswah Nafilah – SMP IT AL-HANIF

Hai … penyejuk laraku

Kala hati sepi taka da yang menemani

Kau membuatku riang kembali

Kala hati gundah tak tau arah tujuan

Kau membuat hati ini tentram

Hai penyejuk laraku

Kau penyejuk kalbu yang kaku

Ku lantunkan ayatmu walau tak begitu merdu

Membuat yang mendengar merasa syahdu

Hai penyejuk laraku

Engkaulah Al-Quran itu

Yang diturunkan Rabbku kepada Nabiku

Turunmu begitu suci

Sesuci embun di pagi hari

“Rintihan Hujan”

Uswah Nafilah – SMP IT AL-HANIF

Terlihat kaca bening menembus alam

Setitik air membasahi bumi

Gemerlap langit mulai menghitam

Suara gemuruh meenerpa bumi

Rintihan bunyi hujan yang menetes

Alunan suaranya yang begiu syahdu

Menggenang di permukaan bumi

Tertetes dari langit yang menjulang tinggi

Beribu titik air yang telah jatuh

Hujan deras melanda bumi

Angina bertiup begitu kencang

Meniup ranting-ranting yang berjatuhan

Detik-detik waktu berlalu

Menahan dinginnya angin hujan

Terasa langit kembali membiru

Menyusuri bumi yang mengerti

Butir-Butir Tetesan Rindu

Uswah Nafilah – SMP IT AL-HANIF

Saat bayangmu taka da dalam bayangan

Saat tanganmu jauh dari genggaman

Saat hati merindukan sosok panutan

Saat itu tatapanku gelap tanpa arah tujuan

Ayah …

Tak kenal lelah kau bekerja keras

Beribu tetes keringat mengucur deras

Berjuang tuk sang buah hati yang malas

Namun semangatmu tak kunjung terkuras

Ayah …

Namamu adalah lirik doa dalam setiap sujudku

Rupamu adalah sketsa dalam bayangku

Suaramu adalah irama syahdu telingaku

Kehadiranmu adalah kado teindah di hidupku

Rindu ini …

Terkepung dinding penghalang

Hanya lambaian tangan yang dapat dilakukan

Hanya tatapan dalam kejauhan

Dan senyuman dalam tangisan

Persinggahan ini …

Menjadi saksi bisu keterpurukanku

Butir-butir tetesan rindu tak terkaru

Saksi kerinduan tiada pertemuan

Saksi kehilangan dalam pembelaan

Saat keajaiban dalam sebuah harapan

Saat kesabaran menahan pilunya kerinduan

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren bu puisinya

02 Feb
Balas



search

New Post